- Beranda
- Komunitas
- News
- Media Indonesia
Sanitasi di Kampung Tematik Malang Perlu Dibenahi
TS
Media Indonesia
Sanitasi di Kampung Tematik Malang Perlu Dibenahi

SANITASI dan kesehatan lingkungan di Kampung Warna-Warni dan Kampung Tridi di Kelurahan Jodipan dan Kelurahan Kesatrian, Kota Malang, Jawa Timur, harus segera dibenahi. Pasalnya, sebagian rumah-rumah warga belum memiliki sarana sanitasi pembuangan limbah rumah tangga yang sehat.
Akibatnya, limbah cair dibuang langsung ke Sungai Brantas. Padahal, kampung tematik yang diresmikan sejak September 2016 lalu itu menjadi destinasi wisata. Kampung itu pun mulai banyak dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pemkot Malang, Hadi Santoso, di Malang, Senin (9/10), mengatakan, warga sudah memiliki septic tank. Namun, limbah di jamban rumah-rumah warga itu memang harus dikuras secara rutin.
"Masing-masing rumah sudah punya septic tank dan limbahnya harus disedot secara berkala," tegasnya.
Untuk mengatasi sanitasi di permukiman padat penduduk, solusinya membuatkan tambahan Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL). Tujuannya agar limbah cair dari kakus, air cuci, dan kamar mandi, tidak langsung dibuang ke sungai.
"Di kampung tematik ini, IPAL sudah ada dua titik di Kelurahan Jodipan dan Kesatrian," katanya.
Namun, sarana pengolah limbah itu dinilai kurang memadahi. Karenanya, Pemkot akan membangun IPAL lagi di kampung tematik menggunakan dana APBD 2018.
"Sekarang tidak bisa, sebab perubahan anggaran keuangan sudah disahkan. Baru tahun depan akan kita bangun," ujarnya.
Kendati demikian, ia mengaku sudah membangun IPAL skala perkotaan di Kelurahan Bakalan Krajan, Kecamatan Sukun. Kapasitasnya mencapai 15 ribu sambungan surmah tangga.
Ia menjelaskan membangun IPAL untuk memenuhi kebutuhan sanitasi sehat dan prima bagi masyarakat. Melalui program Sanitasi Perkotaan Berbasis Masyarakat, Pemkot dibantu Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam mengatasi masalah sanitasi.
Rektor UMM, Fauzan, mengatakan, pembangunan kampung tematik akan diteruskan, termasuk menerapkan program Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Sejauh ini, listrik yang dihasilkan itu sudah menerangi desa-desa di Kabupaten Malang.
"Pembangunan kampung tematik di Kota Malang ini melibatkan mahasiswa. Jembatan kaca sudah diresmikan, dan akan terus dilakukan termasuk soal sanitasi," tegasnya. (OL-2)
Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...ahi/2017-10-09
---
Kumpulan Berita Terkait :
-
Rumah Hanyut Diterjang Banjir Bandang di Mandailing Natal-
Sawit Jadi Ganjalan Terbesar Perundingan Indonesia-Uni Eropa-
Presiden Ingatkan Polri untuk Siap Menghadapi Perubahan Globalanasabila memberi reputasi
1
840
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan