Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

anyelireAvatar border
TS
anyelire
Mengintip Bisnis Gelap Tinju Anak di Thailand


Industri tinju anak Thailand yang digerakkan oleh perjudian acap dikritik karena dianggap kejam. Namun buat banyak keluarga miskin, Muay Thai adalah satu-satunya harapan. Terlebih buat bocah yatim piatu di kamp Phuwana.

Tradisi Penuh Kontroversi


Tradisi tinju anak di Thailand acap mengundang kritik dari wisatawan mancanegara atau aktivis Hak Azasi Manusia. Mereka mengecam praktik tersebut karena tidak hanya membahayakan nyawa bocah, tapi juga mempromosikan kekerasan sejak usia dini. Faktanya bisnis tinju anak di Thailand banyak berpusar pada praktik perjudian.


Asa Terakhir


Tapi buat banyak keluarga miskin di Thailand, Muay Thai adalah satu-satunya jalan keluar dari nestapa dan tinju anak telah menjadi industri kecil di Isaan, kawasan paling miskin di utara negeri gajah tersebut. Dalam satu pertandingan, seorang bocah bisa memperoleh uang yang sama banyaknya seperti seorang petani dalam setahun.


Fenomena Ganjil


Penjudi yang bertaruh uang dalam pertandingan Muay Thai biasanya mengumpulkan informasi mengenai latar belakang seorang petarung, termasuk kondisi psikologis. Tidak heran jika sebagian penjudi adalah orangtua yang menggiring anaknya sendiri buat bertarung di ring tinju. Praktik tersebut sedemikian menguntungkan sehingga telah menjadi fenomena tersendiri di kawasan pinggiran Thailand.


Gemerlap Lumphini


Ke Lumphini mereka bermimpi. Salah satu kawasan paling gemerlap di Bangkok itu adalah Mekkah buat petinju Muay Thai. Di sinilah penjudi berkocek tebal berkumpul dan ribuan pecinta tinju bersorak sorai di balik kamera televisi. Setiap kemenangan membawa bocah di kamp Phuawa selangkah lebih dekat menuju karir profesional dengan pendapatan hingga 40.000 Dollar AS per tahun.


Bocah Yatim dari Phuwana


Buat bocah yatim piatu di Kamp Phuwana ini, Muay Thai adalah satu-satunya jalan buat mendatangkan uang dan meniti masa depan yang lebih baik. Setiap bocah mengimpikan juluran tangan promoter dan karir mentereng di Bangkok. Petinju Muay Thai adalah bintang di Thailand dan kebanyakan datang dari Isaan.


Titian Penuh Bahaya


Tapi jalan menuju Lumphini terjal dan berbatu. Untuk level junior setiap pemenang cuma mendapat 500 Baht atau sekitar 200 ribu Rupiah per pertandingan. Hingga bisa mencapai kompetisi elit, bocah petinju harus bergantung pada kemampuan finansial pelatih. Uang dalam bisnis tinju anak di Thailand datang dari perjudian. Satu kekalahan saja bisa melumat karir seorang petinju.


Bertukar Uang


Perjudian pada tinju anak sudah menjadi tradisi di Thailand. Bahkan pertandingan pada level junior saja bisa menyedot uang dalam jumlah besar. Penjudi biasanya berkeliling dari satu pertandingan ke pertandingan lain. Sekali bertaruh mereka bisa mengeluarkan uang receh sebesar 100 Baht, atau terkadang melebihi 50.000 Baht, setara dengan 20 juta Rupiah.


Disiplin di Usia Dini


Bocah yatim di kamp Phuwana telah biasa berlatih sejak pukul 04:00 pagi. Setiap hari diawali dengan lari pagi sejauh 6 kilometer. Latihan bisa berlangsung hingga 7 jam sehari. Bocah-bocah ini sejak dini membangun level disiplin seorang profesional. Mereka tidak perlu diperintah untuk berlatih. Masing-masing memikirkan laga selanjutnya, di mana masa depan mereka dipertaruhkan selama 15 menit


Pendidikan Menjadi Sampingan


Kamp Phuawana hanya menerima anak yatim piatu yang ingin mengadu nasib lewat tinju. Bocah-bocah ini berusia antara 7 hingga 18 tahun. Setelah berolahraga pada pagi hari, mereka biasanya berangkat sekolah hingga petang dan lalu kembali berlatih di sasana sampai malam.


Ramai Bocah Petarung


Menurut lembaga penelitian tinju anak Thailand (CSIP), pada tahun 2016 sebanyak 10.000 bocah di bawah usia 15 tahun terdaftar sebagai atlit Muay Thai di otoritas tinju nasional. Setiap tahun sedikitnya 420 bocah mendaftarkan diri antara 2007 dan 2015. CSIP berulangkali menyerukan agar bocah dibawah 9 tahun dilarang bertanding. Namun di daerah pinggiran, seruan tersebut sering tak bergaung.


Pengorbanan di Usia Muda


Institut Ramajitti di Thailand menemukan rejim diet yang ditetapkan pelatih untuk mengatur berat badan justru berujung pada melambatnya pertumbuhan anak. Selain itu risiko gangguan pada otak di usia lanjut berlipatganda buat bocah petinju. Namun buat banyak anak, risiko tersebut adalah konsekuensi yang harus diterima demi mewujudkan mimpi mereka.

Miris juga melihatnya gan, harusnya waktu mereka adalah untuk bermain dan mengenyam pendidikan disekolah tapi masalah ekonomi bisa merubah segalanya
emoticon-No Hope



sumur
1
2.9K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan