- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Perdagangan sepi daya beli turun pengangguran bertambah 😎 Benarkah?
TS
arbib
Perdagangan sepi daya beli turun pengangguran bertambah 😎 Benarkah?
Quote:
Marak dan gencarnya sekarang ini pihak yang memberitakan tentang hal yang termuat dalam judul ulasan kali ini pasti pastilah agan dan sista pernah temui atau atau baca. Wara Wiri silih berganti pernyataan tersebut mungkin menyimpan maksud yang mesti kita waspadai. Bisa jadi ini adalah upaya menurunkan semangat agan dan sista dan memasukan stigma negatif terhadap keadaan yang akan di lalui. Selain itu ada berbagai kemungkinan yang bisa menyebabkan pemberitaan seperti ini akan terus ditebarkan.
Namun mari kita cermati di sekitar kita. Coba perhatikan tempat belanja. Sering kita lihat kan wara Wiri Abang ojol belanja. Nah di sana mulai ada pergeseran cara pembelian bukan penurunan penjualan. Toko atau pedagang yang tak sebar info di dunia digital memang mengalami dampak signifikan terhadap perubahan ini. Namun di bagian lain pedagang kebutuhan pokok sehari hari tak pernah terlihat bisa bersantai. Mereka tetap beraktivitas seperti biasa, wara Wiri sana kemari terlihat masih tetap nampak sibuk. Nah untuk kebutuhan pelengkap seperti halnya produk elektronik memang seringkali terlihat agak lenggang. Karena perlahan masyarakat kita mulai mencari informasi seputar produk yang akan di beli.
Salah satu contoh bila kita mau beli kipas angin. Sudah mulai jadi trend saat ini kita guling dulu, alias mencari di internet semua informasi yang menyangkut spesifikasi kipas angin yang sedang kita cari. Bagi pedagang yang menjual kipas angin yang belum memanfaatkan dunia digital untuk mempertahankan eksistensinya saatnya belajar. Saatnya memulai untuk itu. Karena saat ini hampir semua generasi 80 an keatas selalu membuka internet. Sementara generasi 80 dan sebelumnya cenderung masih menyukai cara konvensional.
Untuk saat ini perbandingan jumlah 2 wilayah generasi ini mungkin masih 50 berbanding 50 persentase nya. Namun coba bayangkan 10, 20 hingga 50 tahun kemudian. Regenerasi pasti terjadi.
Coba kita tengok sepanjang perjalanan kita setiap keseharian yang di lalui.
Nah sekarang coba perhatikan lingkungan masing masing. Berapa warung yang ada 3 tahun yang lalu dan berapa warung yang ada sekarang. Dengan memperhatikan sekitar kita maka kita bisa melihat serta mengambil kesimpulan sendiri. Jika ternyata bertambah dan usaha kanan kiri muncul silih berganti namun pendapatan kita anjlok, maka ada banyak yang harus di ubah di mulai dari diri kita sendiri.
Pengangguran bertambah. Menganggur secara aktif dan tidak punya penghasilan sama sekali, rasanya saat ini sudah sulit di temui.
Gambaran beberapa hal berikut ini dapat membuat kita menarik kesimpulan benar atau tidaknya tentang perihal berita pengangguran aktif atau orang yang ga punya pekerjaan serta penghasilan bertambah. 😀 :
Kedua potongan singkat cerita tersebut bisa sedikitnya memberikan secuil gambaran. Mengenai pengangguran berkurang atau bertambah. Mari kita perhatikan sekeliling kita, sekitar kita, perubahan dan perubahan terjadi. Perlahan kita menggantikan posisi generasi para orang tua kita dan bersiap siaplah nanti kita di gusur generasi mendatang yang memang secara alami mengharuskan kita tergantikan.
Sebagai penutup ada baiknya kita telaah kalimat motivasi penjualan berikut :
😉 Sepi sunyi hanya bisa di dapat dalam belantara rimba di ujung dunia, namun itupun masih terdengar ramainya suara hewan di hutan
😉 Pengangguran dan tak ada gerakan itu cuma batu yang tertancap dalam di muka bumi itupun sekarang di pecah dan di manfaatkan.
😉 Tak punya penghasilan itu hanyalah hembusan angin, itupun di manfaatkan orang untuk berlayar mengarungi lautan
Bila hidup sulit dicerna nikmati saja syair kehidupan yang ada
Quote:
Namun mari kita cermati di sekitar kita. Coba perhatikan tempat belanja. Sering kita lihat kan wara Wiri Abang ojol belanja. Nah di sana mulai ada pergeseran cara pembelian bukan penurunan penjualan. Toko atau pedagang yang tak sebar info di dunia digital memang mengalami dampak signifikan terhadap perubahan ini. Namun di bagian lain pedagang kebutuhan pokok sehari hari tak pernah terlihat bisa bersantai. Mereka tetap beraktivitas seperti biasa, wara Wiri sana kemari terlihat masih tetap nampak sibuk. Nah untuk kebutuhan pelengkap seperti halnya produk elektronik memang seringkali terlihat agak lenggang. Karena perlahan masyarakat kita mulai mencari informasi seputar produk yang akan di beli.
Salah satu contoh bila kita mau beli kipas angin. Sudah mulai jadi trend saat ini kita guling dulu, alias mencari di internet semua informasi yang menyangkut spesifikasi kipas angin yang sedang kita cari. Bagi pedagang yang menjual kipas angin yang belum memanfaatkan dunia digital untuk mempertahankan eksistensinya saatnya belajar. Saatnya memulai untuk itu. Karena saat ini hampir semua generasi 80 an keatas selalu membuka internet. Sementara generasi 80 dan sebelumnya cenderung masih menyukai cara konvensional.
Untuk saat ini perbandingan jumlah 2 wilayah generasi ini mungkin masih 50 berbanding 50 persentase nya. Namun coba bayangkan 10, 20 hingga 50 tahun kemudian. Regenerasi pasti terjadi.
Day beli turun, benarkah. 🤔.. ???
Quote:
Coba kita tengok sepanjang perjalanan kita setiap keseharian yang di lalui.
Quote:
* Warteg yang dulunya cuma berada di sekitar perkantoran dan pertokoan kini mulai merambah memasuki perkampungan warga.
* Warung Padang yang dulunya di temukan dengan jarak jangkauan radius 500 meter ada 1, coba kita lihat sekarang. Hampir dalam radius 10 hingga 50 meter ada 1 bahkan di beberapa daerah yang ramai bisa ada 2 atau 3 warung Padang dalam radius sekitar 50 meteran.
* Warung kopi dan sejenisnya. Pernah perhatikan sekitar kita waktu pulang kampung kan,? Pernahkah agan perhatiin warung kopi atau warung rokok dan minuman ringan yang ada di sekitar kampung agan?. Kalo berdasarkan pengamatan saya sendiri waktu pulang ke Sumatera 3 tahun yang silam. Hanya ada 2 warung kopi yang ada di wilayah RT pada kampung. Namun di 2017 ini pulang terlihat ada 6 warung yang serupa bahkan ada yang bersebelahan sama sama warung kopi walaupun produk tambahan sebagai ciri khas penjualan usahanya ada perbedaan.
Dari ketiga contoh ini kita bisa ambil kesimpulan mengapa itu terus tumbuh dan bertambah. Jawabnya tak lain karena mereka bisa mendapat keuntungan dari kegiatan niaga tersebut dan pembelinya ada.
* Warung Padang yang dulunya di temukan dengan jarak jangkauan radius 500 meter ada 1, coba kita lihat sekarang. Hampir dalam radius 10 hingga 50 meter ada 1 bahkan di beberapa daerah yang ramai bisa ada 2 atau 3 warung Padang dalam radius sekitar 50 meteran.
* Warung kopi dan sejenisnya. Pernah perhatikan sekitar kita waktu pulang kampung kan,? Pernahkah agan perhatiin warung kopi atau warung rokok dan minuman ringan yang ada di sekitar kampung agan?. Kalo berdasarkan pengamatan saya sendiri waktu pulang ke Sumatera 3 tahun yang silam. Hanya ada 2 warung kopi yang ada di wilayah RT pada kampung. Namun di 2017 ini pulang terlihat ada 6 warung yang serupa bahkan ada yang bersebelahan sama sama warung kopi walaupun produk tambahan sebagai ciri khas penjualan usahanya ada perbedaan.
Dari ketiga contoh ini kita bisa ambil kesimpulan mengapa itu terus tumbuh dan bertambah. Jawabnya tak lain karena mereka bisa mendapat keuntungan dari kegiatan niaga tersebut dan pembelinya ada.
Nah sekarang coba perhatikan lingkungan masing masing. Berapa warung yang ada 3 tahun yang lalu dan berapa warung yang ada sekarang. Dengan memperhatikan sekitar kita maka kita bisa melihat serta mengambil kesimpulan sendiri. Jika ternyata bertambah dan usaha kanan kiri muncul silih berganti namun pendapatan kita anjlok, maka ada banyak yang harus di ubah di mulai dari diri kita sendiri.
🎼🎼🎼🎼🎼🎼🎼
Pengangguran bertambah. Menganggur secara aktif dan tidak punya penghasilan sama sekali, rasanya saat ini sudah sulit di temui.
Gambaran beberapa hal berikut ini dapat membuat kita menarik kesimpulan benar atau tidaknya tentang perihal berita pengangguran aktif atau orang yang ga punya pekerjaan serta penghasilan bertambah. 😀 :
Quote:
🔊 Seorang konsumen toko saya kemarin sempat menceritakan hal begini:
🙄 Dulu waktu menunggu itu banyak, banyak waktu luang. Waktu menunggu anak kos pada bayar uang kos kos an itu terasa lama sekali. Sebagai seorang pensiunan kadang ketika sedang tak punya uang, waktu bayar kosan belum tiba, padahal sedang ingin membeli sesuatu disitu kadang waktu seakan tak berputar, katanya. Waktu terasa lama sekali.
😵 Sekarang rasanya hampir tak punya waktu luang lagi, karena ia mendaftar kan beberapa mobilnya menjadi taxol, dan mengajak orang terdekatnya menjadi drivernya dengan bagi hasil berdasarkan asas kepentingan bersama yang mengutamakan kekeluargaan. Beberapa kerabatnya yang menganggur di bawanya untuk kerja bersama. Beliau pun mengakui kadang dia juga menjadi drivernya. Oleh karena itu menunggu uang datang menjadi tak terasa waktunya. Terasa sekarang waktu kian singkat katanya. Walaupun secara hitungan matematika waktu masih dalam hitungan sehari itu 24 jam sama dengan hitungan beberapa tahun yang lalu. Jadi yang beda cuma rasanya.
🔊 Sewaktu ada kerabat yang akan mengadakan hajatan khitanan anaknya baru baru ini sempat menceritakan kepada kami ketika sedang kumpul keluarga. Beliau menceritakan akan sulitnya mencari orang yang bisa membantu penuh dalam kegiatan hajatan yang akan di laksanakan nya itu. Padahal dulu kalo ngadain acara beginian banyak sekali bujang gadis berkumpul. Guna memeriahkan persiapan acara kegiatan. Sekarang ini sepi, pada sibuk, si A alesanya narik ojol, si B ke warnet ngecek orderan olshop, si C ini lah si D itulah dan sebagainya. Kemarin mereka kemari pada sebentar, nganter rantangan dan amplop lalu pergi karena beberapa alasan tadi. Awak sendiri nongol jarang pula, sibuk nian nampaknya, .. itulah singkat cerita dan pernyataan terakhir yang di sampaikan ya kepada saya saat itu. Singkat kata dari sepenggal cerita ini bisa di tarik kesimpulan meragukan agaknya bila dikata pengangguran bertambah.
🙄 Dulu waktu menunggu itu banyak, banyak waktu luang. Waktu menunggu anak kos pada bayar uang kos kos an itu terasa lama sekali. Sebagai seorang pensiunan kadang ketika sedang tak punya uang, waktu bayar kosan belum tiba, padahal sedang ingin membeli sesuatu disitu kadang waktu seakan tak berputar, katanya. Waktu terasa lama sekali.
😵 Sekarang rasanya hampir tak punya waktu luang lagi, karena ia mendaftar kan beberapa mobilnya menjadi taxol, dan mengajak orang terdekatnya menjadi drivernya dengan bagi hasil berdasarkan asas kepentingan bersama yang mengutamakan kekeluargaan. Beberapa kerabatnya yang menganggur di bawanya untuk kerja bersama. Beliau pun mengakui kadang dia juga menjadi drivernya. Oleh karena itu menunggu uang datang menjadi tak terasa waktunya. Terasa sekarang waktu kian singkat katanya. Walaupun secara hitungan matematika waktu masih dalam hitungan sehari itu 24 jam sama dengan hitungan beberapa tahun yang lalu. Jadi yang beda cuma rasanya.
🔊 Sewaktu ada kerabat yang akan mengadakan hajatan khitanan anaknya baru baru ini sempat menceritakan kepada kami ketika sedang kumpul keluarga. Beliau menceritakan akan sulitnya mencari orang yang bisa membantu penuh dalam kegiatan hajatan yang akan di laksanakan nya itu. Padahal dulu kalo ngadain acara beginian banyak sekali bujang gadis berkumpul. Guna memeriahkan persiapan acara kegiatan. Sekarang ini sepi, pada sibuk, si A alesanya narik ojol, si B ke warnet ngecek orderan olshop, si C ini lah si D itulah dan sebagainya. Kemarin mereka kemari pada sebentar, nganter rantangan dan amplop lalu pergi karena beberapa alasan tadi. Awak sendiri nongol jarang pula, sibuk nian nampaknya, .. itulah singkat cerita dan pernyataan terakhir yang di sampaikan ya kepada saya saat itu. Singkat kata dari sepenggal cerita ini bisa di tarik kesimpulan meragukan agaknya bila dikata pengangguran bertambah.
Kedua potongan singkat cerita tersebut bisa sedikitnya memberikan secuil gambaran. Mengenai pengangguran berkurang atau bertambah. Mari kita perhatikan sekeliling kita, sekitar kita, perubahan dan perubahan terjadi. Perlahan kita menggantikan posisi generasi para orang tua kita dan bersiap siaplah nanti kita di gusur generasi mendatang yang memang secara alami mengharuskan kita tergantikan.
Sebagai penutup ada baiknya kita telaah kalimat motivasi penjualan berikut :
😉 Sepi sunyi hanya bisa di dapat dalam belantara rimba di ujung dunia, namun itupun masih terdengar ramainya suara hewan di hutan
😉 Pengangguran dan tak ada gerakan itu cuma batu yang tertancap dalam di muka bumi itupun sekarang di pecah dan di manfaatkan.
😉 Tak punya penghasilan itu hanyalah hembusan angin, itupun di manfaatkan orang untuk berlayar mengarungi lautan
😊 Dari ketiga kalimat syair ini mari kita tanya, kita ini apa, harus bagaimana, dan apa manfaatnya 🤔😚?
Bila hidup sulit dicerna nikmati saja syair kehidupan yang ada
,,😎😎😎😎
Sebagian orang masih mengagungkan kenikmatan masa lalu, Sebagian lagi berkutat dan terpendam peluh masa kini, sebagian lagi sibuk menggambar esok hari
gambar di kopi dari pixabay sebagai pemanis dan penghias bumbu cerita belaka. apa yang tertulis bila di ketemukan kesamaan itu merupakan ketidak sengajaan belaka. bila sama sekali tak di ketemukan kesamaan coba dong sesekali samain napa,.. selamat berimajinasi
Jakarta - Oktober Membara 2017
TTD
TS Nubitol
Diubah oleh arbib 08-10-2017 22:38
bangdiego memberi reputasi
1
45.1K
284
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan