Bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II kembali mendapat pengakuan dunia dengan menempati peringkat ke-7 dunia dan nomor 2 Asia Pasifik di Megahubs International Index Tahun 2017.

Indeks tersebut dikeluarkan oleh OAG, yang merupakan perusahaan Air Travel Intelligence yang berbasis di UK. Hasilnya Bandara Soekarno-Harta masuk peringkat ke-7 Dunia.

Raihan poinnya hanya terpaut 1 poin dari Changi Airport Singapura. Untuk level dunia, peringkat pertama diduduki Heathrow, kemudian disusul Frankfurt, Amsterdam, Chicago US, dan Toronto Canada.

"Penetapan peringkat itu menggunakan basis data international seat capacity Juli 2016 sampai dengan Juli 2017. Terdapat 3 faktor stabilitas operasional yang mantap di Soekarno Hatta dan harus tetap dijaga secara maksimal. Yang pertama kesiapan infrastruktur bandara di sisi udara (air side), sisi darat (land side), dan terminal," ucap Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Alwaluddin di Jakarta, Jumat (6/10) kemarin.

Yang kedua yaitu terpenuhinya kecukupan SDM yang kompeten, ketiga, terjadinya peningkatan yang berkelanjutan terhadap efisiensi dan effektifitas operasi dalam program smart airport.

"Diraihnya peringkat ini, merupakan wujud dari komitmen AP II dalam melakukan pengembangan bandara nonfisik, di samping saat ini kami juga tengah melakukan pembangunan infrastruktur secara masif khususnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta," katanya.

Saat ditanya kemungkinan penambahan seat capacity di Bandara Soekarno Hatta, Awal sapaan akrab Awaluddin mengatakan Bandara dengan kode CKG itu sangat bisa menambah seat capacity dan berpeluang lebar menyalip Singapura. jpnn.com, JAKARTA

Perlahan namun pasti Infrastruktur negeri kita mulai mendapat pengakuan dunia. Gencarnya gempuran berita perdagangan sepi seakan berupaya menutupi berbagai perubahan kemajuan fasilitas umum. Walaupun sudah banyak kemajuan dalam 3 tahun terakhir ini yang bisa kita rasakan secara langsung, namun semua itu masih jauh dari target dan harapan kita bersama untuk masa kini dan waktu yang akan datang tentunya. Sebagai masyarakat biasa tentunya kita ga selalu peduli dengan tarian politik para elit yang ujungnya pasti mementingkan kepentingan mereka sendiri. Siapapun yang mengupayakan dan melaksanakan tindakan guna tercapainya kemajuan mesti kita dukung dan doakan.

Jika dibilang infrastruktur dan transfortasi negri ini sudah mulai bergerak maju, mungkin kita sedikit setuju. Namun jika di bilang sudah maju tentu belumlah terlalu begitu. Kuatnya pemaksaan terhadap isu yang mementingkan sekelompok golongan terkadang menjadi pemicu panasnya suhu hubungan kerukunan kita bersama. Namun sebagai manusia yang bisa berpikiran jernih tentu kita mesti pandai memilih dan melupakan isu yang di suguhkan dari berbagai media yang tersedia.

Menengok perbaikan transportasi dan fasilitasnya terkini kita mulai riang. Setahap demi setahap mulai maju. Kemajuan dunia yang lebih dahulu di banding dengan yang kita rasakan mesti kita pandang bukan sebagai saingan, namun itu adalah penunjang kita agar terus berkembang. Bandara sekelas internasional yang terus di pugar luar dalam adalah salah satu upaya pemerintahan kita terkini, guna mewujudkan perbaikan sistem pelayanan gerbang negri tercinta. Dengan gerbang yang bagus maka potensi yang ada dalam negeri dari berbagai wilayah bisa terus digali dan terurus.

Sektor wisata yang merupakan salah satu bagian penunjang kekuatan ekonomi negri kita kini terus di promosikan. Sarana dan prasarana menuju ke sana juga terus di upayakan merata. Tinggal masing masing kita mesti cermat menangkap peluang dan potensi yang ada di sebelah kanan dan kiri, depan belakang serta atas bawah atau sekitaran kita. Dengan bertambahnya kemajuan mari kita renungkan "Apa yang bisa kita manfaatkan "