- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Atasi Hoax, Pemerintah Gandeng 100 Universitas


TS
namima
Atasi Hoax, Pemerintah Gandeng 100 Universitas
Quote:
:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1707502/original/012281600_1505203391-3_technology.inquirer_net.jpg)
Ilustrasi berita hoax. (Sumber foto: technology.inquirer.net)
Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus berupaya meredam penyebaran berita bohong atau hoax, ujaran kebencian, dan berbagai konten negatif di media sosial.
Menurut Dirjen Informasi Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Rositasari Niken Widyastuti, pihaknya terus mendorong masyarakat di semua lapisan untuk menggunakan media sosial dengan sehat.
"Sehingga media sosial yang kita pakai jauh lebih sehat dengan konten-konten positif yang membawa manfaat, bukan saja bagi kita sendiri tetapi juga bagi komunitas, dan lebih dari itu bermanfaat bagi bangsa dan negara," ucap Rositasari kepada Liputan6.com, Jumat (6/10/2017).
Pemerintah, masih kata dia, telah bekerja sama dengan lebih dari 100 perguruan tinggi di seluruh Indonesia untuk melakukan literasi media sosial di kalangan pelajar dan mahasiswa.
"Pemerintah, dalam hal ini Kominfo sudah bekerja sama dengan lebih dari 100 perguruan tinggi di seluruh Indonesia, untuk melakukan literasi media sosial di kalangan pelajar dan mahasiswa," jelas Niken.
Bukan hanya itu saja, lanjut dia, Menteri Kominfo Rudiantara, sedang giat melakukan kunjungan ke pimpinan-pimpinan agama melalui MUI, NU, Muhammadiyah, Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Parisada Hindu Dharma, dan Walubi.
"Melalui pimpinan agama-agama ini kita bekerjasama untuk menyelanggarakan literasi media sosial kepada pemuda-pemudi di masing-masing kelompok agama," ungkap Niken.
Menurut dia, literasi media sosial sangat penting. Pasalnya, masyarakat membutuhkannya untuk mengantisipasi bahaya di media sosial.
"Masyarakat kita belum dibekali dengan informasi yang cukup untuk menangkal informasi-informasi seperti ini, tidak ada proses chek dan rechek bahkan cenderung cepat-cepat menyebarkan. Ini yang tidak boleh terjadi lagi, sehingga literasi media sosial itu sangat penting kita gaungkan ke masyarakat," pungkas Niken.
http://news.liputan6.com/read/311927...00-universitas
wah bole juga nih upayanya..

0
1.1K
Kutip
11
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan