Quote:
Jakarta - Dalam surat yang ditujukan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) menyebut adanya rencana perusahaan menjual aset dan PHK karyawan. Ini karena menurunnya kinerja operasional yang ditandai dengan penurunan pendapatan.
Pada Juni 2017, Express hanya berhasil membukukan pendapatan Rp 158,73 miliar. Padahal, di periode yang sama di 2016, perusahaan berhasil mencetak pendapatan sebesar Rp 374,06 miliar.
Dalam penjelasannya, perusahaan menyampaikan, rendahnya pendapatan disebabkan oleh rendahnya tingkat utilitas alias tingkat perolehan penumpang.
Tercatat, dari 9.700 armada taksi yang dimiliki, tingkat okupansi taksi express turun dari 50-55% menjadi hanya 45%.
"Tingkat utilitas armada taksi mengalami penurunan karena adanya peralihan ke jasa transportasi berbasis aplikasi," tulis manajemen Express seperti dikutip detikFinance, Rabu (4/10/2017).
Lebih jauh, dalam surat tersebut, manajemen Express Grup berencana menjual aset berupa tanah. Saat ini proses penjualan masih berlangsung dan telah ditunjuk agen properti profesional untuk membantu penjualan tanah tersebut.
Sebagian penjualan tanah bakal terealisasi pada periode berikutnya. Selanjutnya, perusahaan juga berencana menjual 136 unit armada taksi dan 1 unit bus.
Total dana yang diincar dari penjualan tersebut mencapai Rp 6 miliar. Di mana, Rp 2,5 miliar bakal terealisasi periode ini dan sisanya Rp 3,5 miliar akan direalisasikan di periode berikutnya.
Dana yang didapat dari hasil penjualan aset-aset tersebut akan digunakan untuk mengurangi kewajiban, alias membayar utang jangka panjang perseroan dan juga digunakan untuk menunjang kegiatan usaha dan operasional. (dna/wdl)
https://finance.detik.com/bursa-dan-...274.1499954577
polanya sudah bergeser sekarang..
