- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sejarah dan Arti Kata Nama "Nona"


TS
.nona.
Sejarah dan Arti Kata Nama "Nona"
Quote:

Selamat Datang Di Thread Sederhana Ane Ya Gan/Sist, Semoga Artikel Ini Bermanfaat Untuk Yang Membacanya







Kita sering mengenal kata "Nona" namun kita tak pernah tahu apa maksud dalam artian kata Nona tersebut, bagi kalian yang penasaran mari kita telusuri lebih dalam artikel saya ini.
Arti nama Nona adalah "nama perempuan dari nama dari bahasa latin nonus 'kesembilan'." Nama nona biasanya digunakan untuk perempuan. Nama Nona berasal dari bahasa sejarah yang menggunakan awalan huruf N dan jumlah huruf 4 karakter.
Sebelum kita kupas sejarah nama nona kalian harus tahu yang dimaksud bahasa latin dahulu karena ini akan berkaitan.
Bahasa Latin adalah Bahasa Itali kuno yang sudah dianggap punah dan hampir tidak dipergunakan lagi, kecuali mungkin oleh para agamawan di Vatikan, taksonomi biologi, atau pada fakultas hukum. Namun demikian, banyak ungkapan Bahasa Latin yang sudah diadopsi oleh bahasa lain, termasuk Bahasa Inggris, dan masih sering digunakan baik dalam tulisan maupun dalam pembicaraan sehari-hari.
Kata Nona sendiri lebih banyak dipakai di daerah maluku, ini wajar karena kata itu diadopsi dari bahasa latin yang di serap para rohaniwan dari asing untuk lebih jelasnya mari kita lihat sejarah bahasa maluku.
Bahasa Melayu berasal dari Indonesia bagian barat (dulu disebut Nusantara bagian barat) dan telah berabad-abad menjadi bahasa antarsuku di seluruh kepulauan nusantara. Sebelum bangsa Portugis menginjakan kakinya di Ternate (Tahun 1512), bahasa Melayu telah ada di Maluku dan dipergunakan sebagai bahasa perdagangan.
Bahasa Melayu Ambon berbeda dari bahasa Melayu Ternate karena pada zaman dahulu suku-suku di Ambon dan yang tentunya memengaruhi perkembangan bahasa Melayu Ambon sangat berbeda dari suku-suku yang ada di Ternate. Misalnya bahasa Melayu Ambon mendapat banyak pengaruh dari bahasa Melayu Makassar. Kemudian pada abad ke-16, Portugis menjajah Maluku sehingga cukup banyak kosa-kata bahasa Portugis masuk ke dalam bahasa Melayu Ambon. Terakhir bangsa Belanda masuk ke Maluku, sehingga ada cukup banyak, kata serapan dari bahasa Belanda yang diterima menjadi kosakata dalam bahasa Melayu Ambon. Pada zaman Belanda inilah, bahasa Melayu Ambon dipakai sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah, di gereja-gereja, dan juga dalam terjemahan beberapa kitab dari Alkitab.
Setelah bahasa Indonesia baku mulai diajarkan di sekolah-sekolah di Maluku, maka ia mulai memengaruhi bahasa Melayu Ambon sehingga sejumlah kata diserap dari bahasa Indonesia baku ke dalam bahasa Melayu setempat, tentu saja disesuaikan dengan logat setempat. Pada awalnya misionaris Belanda menerjemahkan injil dalam Bahasa Melayu dan dibawa ke Ambon. Disini para penduduk yang bisa menghafal injil itu kemudian dibaptis, dan terus dibimbing dalam bahasa Melayu. Bahasa ini dibawa kemungkinan dari Malaka, karena pada masa itu sudah ada kegiatan dagang antara Malaka dan Maluku. Pada awalnya, bahasa Melayu ini hanya dalam bentuk pasaran yang kemudian menjadi bahasa tutur anak-anak generasi selanjutnya. Menjadi bahasa ibu bagi masyarakat Kristen Ambon dan sebagian kecil Muslim Ambon. Sedangkan kebanyakan masyarakat Muslim Ambon masih mempunyai bahasa daerah sendiri yang disebut bahasa tanah.
Struktur Bahasa Melayu Ambon ini juga agak berbeda dengan Melayu pada umumnya, namun lazim di Indonesia Timur. Struktur bahasanya sangat mirip dengan bahasa-bahasa di Eropa.. Seperti ini (kepemilikan):
Beta pung buku = Buku saya = My book
Susi pung kaka = Kakak susi = Susi's brother/sister
Ahmad ada pi ka Tulehu = Ahmad sedang pergi ke Tulehu
Ada orang dapa bunuh di kusu-kusu = ada orang dibunuh di Alang-alang
Katong jaga tinggal disini sa = kami tetap tinggal disini saja
Kemudian lafal juga mengalami nasalisasi terutama pada akhiran 'n', diperkirakan nasalisasi pada bahasa Ambon adalah akibat pengaruh Jepang. Seperti berikut : makang (makan), badiang (berdiam), ikang (ikan), lawang (lawan), Bangong (Bangun) dst
Untuk kata ganti orang adalah sebagai berikut : Beta (saya), ose (kamu) (dibeberapa daerah dikatakan 'os', atau 'se') - asal dari kata 'voce' Portugis kata ose ini dianggap sebagai kata yang kasar, ale (kamu) dianggap lebih baik dari kata ose, dia (do), katong (kependekan dari kita orang/ kita), dorang (kependekan dari dia orang / mereka), kamong atau kamorang (kamu orang/ kalian).
Ungkapan khas lainnya adalah: Ao e!, Mamae!, Sio Mama!, Tuang Ala!, Tuang Ana!, Ai!, Gaga Batul!, Manisse! dsbnya.
Panggilan sosial :
Babang/ abang (kakak laki-laki : dipakai kalangan Salam)
Caca (kakak perempuan: Muslim)
Usy (kakak perempuan Kristen)
Broer/ bung/ bu (kakak laki-laki dipakai kalangan Sarani)
Nona (gadis)
Nyong (pria muda)
Bapa Raja (kepala desa,ketua adat)
Bagaimana sudah jelaskan jadi kata Nona memang serapan dari bahasa asing dan kini dimaknai seorang gadis muda yang belum menikah.
Semoga dari artikel ini menambah wawasan kaskuser disini dan mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan semoga kalian tetap semangat untuk selalu rajin membaca dan dipersilahkan berkomentar yang bermanfaat.
Tetap semangat ya




sumur: REF | sumur gambar : Om Google
Bisa jadi kata Nona juga bukan serapan ini pendapat dari kaskuser.
Quote:
Original Posted By adiwgno►
kalopun serapan mungkin dari kata dona/donha bukan dari kata nona (9), karena nir-korelasi.
kalopun serapan mungkin dari kata dona/donha bukan dari kata nona (9), karena nir-korelasi.
Code:
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_kata_serapan_dari_bahasa_Portugis_dalam_bahasa_Indonesia
Diubah oleh .nona. 04-10-2017 18:20


pakisal212 memberi reputasi
1
23.9K
Kutip
12
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan