- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Stres Bisa Memicu Serangan Asma, Ini 3 Cara Mencegahnya


TS
.nona.
Stres Bisa Memicu Serangan Asma, Ini 3 Cara Mencegahnya
Quote:

Selamat Datang Di Thread Sederhana Ane Ya Gan/Sist Semoga Artikel Ini Bermanfaat Untuk Yang Membacanya







Asma adalah kondisi kronis yang mempengaruhi saluran udara di paru-paru; peradangan dan penyempitan saluran udara yang dapat menyebabkan suara mengi, sesak napas, sesak dada dan batuk. Dikutip dari 2012 World Life Expectancy, di antara negara-negara Asia, Indonesia berada di peringkat lima untuk kematian karena asma, dan peringkat 13 di seluruh dunia.
Asma memiliki lima tingkat, yaitu intermiten (tidak tetap), ringan, sedang, berat, hingga sangat berat. Tingkatan asma diperlukan untuk mengetahui pengobatan yang sesuai dengan kondisi pasien.
Menurut Prof. Faisal Yunus, MD, PhD dari Universitas Indonesia, penderita intermiten hanya kambuh di saat-saat tertentu saja, misalnya akibat erupsi gunung berapi atau akibat kebakaran hutan.
“Di negara-negara empat musim, penderita asma intermiten hanya kambuh saat musim semi atau musim gugur, maka sering disebut season asthma. Ada juga yang disebabkan oleh cuaca dingin atau hanya karena kelelahan. Biasanya penderita intermiten hanya butuh alat pelega pernafasan saja, sama dengan tingkatan asma yang ringan,” jelas Prof. Faisal di Jakarta beberapa waktu lalu.
Prof. Faisal menambahkan, asma bersifat sangat individual. Serangan asma juga berkaitan dengan stres. Bagi penderita asma ringan, masalah-masalah hidup seperti PHK, putus cinta, bisa menyebabkan serangan.
Sedangkan untuk penderita asma sedang, berat, hingga berat, karena sifatnya sudah menetap, maka diperlukan penanganan dengan obat. Dosisnya disesuaikan dengan gejala masing-masing individu. “Jika pengobatannya sesuai, bisa turun satu tingkat tetapi tidak bisa sembuh total,” kata Prof. Faisal.
Ia juga menyampaikan tiga kunci pencegahan asma seperti berikut ini:
Pencegahan primer dilakukan oleh orang tua penderita asma untuk mencegah anak menderita asma yang lebih tinggi tingkatnya dari orang tua.
“Kalau tahu ibunya asma, bapaknya jangan merokok, tidak perlu pelihara binatang berbulu di rumah, selalu menjaga kesehatan anak agar daya tahan tubuhnya tinggi,” ujar Prof. Faisal.
Orang tua juga perlu menjauhkan anak-anak dari makanan mengandung pengawet, pewarna, atau tambahan perasa. “Mi instan misalnya, mi tidak berbahaya, tetapi bumbunya mengandung pengawet, jadi ibu bisa memasak mi instan dengan bumbu yang dibuat sendiri.”
Pencegahan sekunder dilakukan untuk penderita asma intermiten, ringan, dan sedang agar tidak naik tingkat menjadi berat atau sangat berat. Hal ini bisa dilakukan dengan rutin minum obat dan membawa alat pelega pernapasan ke mana saja. Sama seperti pencegahan primer, pencegahan sekunder juga mengandalkan daya tahan tubuh. Semakin sehat gaya hidup pasien maka daya tahan tubuhnya akan semakin kuat melawan serangan asma.
Pencegahan tersier dilakukan untuk penderita asma berat dan sangat berat agar serangan asma tidak menyebabkan kematian. “Untuk penderita asma yang sangat berat, bernapas saja sulit. Tetapi seharusnya penderita asma berat dan sangat berat tidak sampai meninggal. Jika terjadi serangan, harus segera dibawa ke rumah sakit, penanganannya tidak boleh terlambat,” tutup Prof. Faisal.
Kalo udah ngalamin gini, lebih baik wanita memberikan jeda untuk rutinitas nya. Bisa dengan hobi, atau menyendiri dulu.
Masalah akan selalu ada, tapi gimama caranya kamu menyelesaikan masalah itu yang bisa buat kamu lepas dari beban masalah yang ada
Tetap semangat ya




sumur: REF | sumur gambar : Om Google
Diubah oleh .nona. 04-10-2017 07:33
0
788
Kutip
6
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan