Jakarta, GATRAnews - Program Ziarah Kebangsaan merupakan kegiatan Pemkab Banyuwangi dalam membangun dan menanamkan semangat nasionalisme kepada anak muda, terutama para pelajar SMA, SMK dan MA.

Program yang digarap langsung oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ini menggunakan pendekatan traveling sebagai strategi pembentukan karakter dan membangun rasa cinta Tanah Air. Dengan ziarah, diharapkan pelajar bisa meneladani para tokoh, menyerap pemikiran dan mempelajari kiprah para tokoh besar. Langkah Azwar Anas diapresiasi oleh masyarakat Indonesia, di tengah kejenuhan anak muda terhadap upacara, Azwar Anas berhasil memberikan cara baru bagaimana melakukan pendidikan kebangsaan yang dapat dinikmati oleh generasi milenial hari ini. Hal itu dibuktikan dengan antusiasme netizen yang membahas, mendukung dan berlomba-lomba mempromosikan program Ziarah Kebangsaan di media sosial. Koordinator Forum Bela Negara, Rifqi Nuril Huda mengakui, langkah cerdas Bupati Banyuwangi bisa membaca minat anak muda hari ini dan mampu memformulasikan menjadi program pendidikan kebangsaan yang disukai para pelajar.  Namun ia juga menyarankan, program Ziarah Kebangsaan selanjutnya bisa melibatkan mahasiswa dan mahasiswi tidak hanya para pelajar sekolahan. “Semua pemimpin Indonesia ingin anak mudanya memiliki jiwa nasionalisme, makanya mereka rajin bikin seminar kebangsaan di mana-mana. Namun hanya Azwar Anas pemimpin yang peduli bahwa anak muda sekarang jenuh dengan pendidikan kebangsaan yang cuma upacara dan di mata pelajaran sekolah,” jelas Rifqi dalam pesan elektronik yang diterima wartawan, Senin (2/10). Dia menambahkan, dengan respon yang tinggi dari masyarakat Banyuwangi, program Ziarah ini dapat ditiru oleh pemerintah daerah di seluruh Indonesia. Saat ini program Ziarah Kebangsaan sangat dibutuhkan warga Jawa Timur untuk menjadi benteng dalam menghadang gagasan dan oknum yang ingin memecah belah masyarakat. “Tidak hanya meneladani tokoh-tokoh bangsa, Ziarah Kebangsaan berhasil membuktikan  bahwa generasi milenial yang sering dituduh tidak memiliki rasa cinta Tanah Air, ternyata memiliki caranya sendiri dalam memperjuangkan persatuan dan kesatuan Indonesia. Tinggal siapa pemimpin yang mau memahami dan berkomunikasi dengan anak muda masa kini." Demikian Rifqi. 

Reporter: Wem Fernandez  Editor: Arief Prasetyo

Sumber : http://www.gatra.com/nusantara/jawa/...ru-daerah-lain

---


- PKB Antar Gus Ipul Daftar Cagub ke Demokrat dan PDI Perjuangan