- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
AKAR MUSIK PUNK ROCK DAN YAHUDI "Punk Rock Never Dies? Yeah, It’s Jews!"


TS
pigmankafir
AKAR MUSIK PUNK ROCK DAN YAHUDI "Punk Rock Never Dies? Yeah, It’s Jews!"
■ HOTTHREAD 41■


AKAR MUSIK PUNK ROCK DAN YAHUDI "Punk Rock Never Dies? Yeah, It’s Jews!"


Quote:

Betapa banyak keturunan Yahudi yang tersebar menjadi motor dalam band-band punk kaliber dunia? Coba sesekali bukalah wikipedia kemudian cari biografi dari musisi punk yang kamu sukai. Mayoritas dari mereka adalah bangsa Yahudi. Dalam buku karangan Steven Lee Beeber yang berjudul “The Heebie-Jeebies at CBGB’s”menuliskan bahwa punk di kota New York adalah sebuah pergerakan yang dimotori oleh pemuda-pemudi keturunan Yahudi dari keluarga kelas menengah. Dedengkot-dedengkot legendaris punk seperti Lou Reed, Joey Ramone, Tommy Ramone, Suicide’s Martin Rev and Alan Vega, Jonathan Richman, Lenny Kaye (gitaris Patti Smith), Richard Hell, chris Stein-nya Blondie, sampai pendiri CBGB sendiri Hilly Kristal, semuanya adalah Yahudi tulen! Seradikal apapun ideologi punk yang mereka anut, tetap saja mereka memiliki loyalitas yang sangat tinggi kepada bangsanya sendiri: Yahudi.

Menurut buku Beeber pula, dijelaskan bahwa sejarah kemunculan punk dari keturunan Yahudi adalah setelah era tragedi Holocaust, yaitu pembantaian terhadap etnis Yahudi oleh tentara Nazi. Inilah mengapa banyak punk yang meneriakkan anti-Nazi dalam lirik-lirik lagu mereka.
Quote:

Kebanyakan pendiri Punk rock’s adalah Yahudi termasuk Tamas Erdelyi dan Bronx Jew yang dikenal sebagai bagian dari keluarga Richard Blum. Erdelyi dan Blum menjadi legenda punk rock di pertengahan tahun 1970. Orang mengenal mereka sebagai Tommy Ramone (grup Ramones) dan Handsome Dick Manitoba (the Dictator) , pencipta dan peletak dasar musik yang digandrungi oleh banyak remaja di dunia, termasuk Indonesia.
Lenny Kaye, gitaris dari Grup Patti Smith dan pendiri Chris Stein, Blondie, bersama Manitoba dan Ramone menyelenggarakan diskusi panel tentang pengaruh orang-orang Yahudi dalam musik Punk Rock di New York beberapa waktu lalu.
Kaye yang juga bertindak sebagai moderator menanyakan kepada panelis mengenai latar belakang keluarga mereka dan kenangan tentang bar mitzvavh dan juga pendangan kontroversial yang melekat pada Nazi. Pertanyaan yang cukup menarik saat diskusi adalah, sejauhmana pengaruh kebudayaan Yahudi terhadap musik Punk Rock?
Sebagai seorang musisi, dirinya mengakui dan menggambarkan bahwa ada hubungan yang sangat erat antara Yahudi dan Punk. Hubungan itu digambarkan sebagai sebuah kebudayaan yang saling berkaitan satu sama lainnya.
“Seseorang tidak akan mengira bahwa orang-orang Yahudi adalah bagian dari sebuah gerakan anti kemapanan,”kata Kaye.
Meski Yahudi memberikan kontribusi besar terhadap musik pop Amerika, Harold Steinbalt Direktur hubungan kebudayaan Institut Studi Yahudi (YIVO), mengatakan bahwa musik punk itu berbeda, karena kebanyakan para pendahulunya adalah orang-orang yahudi.
Markas besar musik Punk New York terpusat disebuah bar perkampungan kecil sebelah Timur, namun sudah ditutup tahun 2006. Pemilik bar Hilly Kristal mengatakan Joe Ramone yang menjadi icon punk di kotanya, dilahirkan dari kelurga Yahudi. Bahkan godfather punk sendiri, Lou Reed juga Yahudi.

Para panelis juga berharap para artis, entertain dan musisi yahudi memberikan pengaruh terhadap musik punk. Tetapi Stein dan semua panelis tidak mengkhawatirkan akan ada perubahan sikap dari masyarakat jika mengetahui bahwa ada hubungan agama dan identitas antara Punk dan Yahudi.
Sampai tahun 2006, bisa dibilang, sedikit sekali musisi yang menyadari akar Yahudi dalam musik punk. Bahkan pada tahun 70-an, banyak grup band yang memberi nama bandnya berasal dari bahasa Ibrani. Mereka baru sadar saat Steven Lee Beeber menampilkan diskusi dengan judul “Sejarah Rahasia Punk Yahudi”.
Menurut Kaye, punk sering digunakan sebagai salah satu propaganda anti-semit. Padahal semuanya itu hanya sebuah satir saja. Meskipun sampai sekarang band ini masih berpaham Nazi.
Sedangkan Manitoba dalam lagunya “Master Race Rock” (1975) mengatakan syairnya hanyalah sebuah satir dan menolak anggapan, kata dan gambar dalam lagunya mengandung racun. “Lagu ini dapat meredam emosi jika seseorang menjiwainya,” katanya.
Diubah oleh pigmankafir 03-10-2017 13:07
0
21.9K
Kutip
101
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan