Kaskus

Entertainment

c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Soekarno Benci Asing Koes Ploes Jadi Korbannya.


"Beri aku sepuluh pemuda, maka aku akan mengguncang dunia."

Kalimat itu meluncur dari bibir Soekarno, ketika berpidato pada suatu hari sebelum Proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Soekarno Benci Asing Koes Ploes Jadi Korbannya.

Namun pada 29 Juni 2965, saat menjabat Presiden Indonesia pertama, Soekarno malah memenjarakan empat pemuda lantaran menyanyikan lagu-lagu Barat milik The Beatles dan Elvis Presley. Mereka adalah grup musik Koes Bersaudara atau Koes Brothers yang kemudian berganti nama menjadi Koes Plus.

Koes Bersaudara jelas bukan pemuda pilihan Soekarno. Soekarno menegaskan kebenciannya kepada keempat pemuda itu dalam sebuah pidato pada 17 Agustus 1965 di depan Corps Gerakan Mahasiswa Indonesia. "Jangan seperti kawan-kawanmu, Koes Bersaudara. Masih banyak lagu-lagu Indonesia kenapa mesti Elvis-elvisan?"

Jurnalis Dandhy Dwi Laksono yang menulis buku biografi Koes Plus dalam artikelnya di jakartabeat.net menyebutkan, saat pidato itu diucapkan Soekarno, keempat anak Koeswojo itu sudah hampir dua bulan mendekam di sel nomor 15 penjara Glodok, Jakarta. Mereka ditempatkan bersama tiga tahanan lain di ruangan seukuran 2 x 2 meter.

Soekarno memenjarakan Koes Bersaudara lantaran menyanyikan lagu The Beatles "I Saw Her Standing There" di rumah seorang kolonel.

Itulah tahun-tahun ketika seseorang yang menggandrungi lagu-lagu barat dianggap kontra-revolusi dan terindikasi terlibat kegiatan subversif yang merongrong budaya nasional.

Soekarno bahkan menerbitkan Penetapan Presiden Nomor 11/1963 yang melarang musik-musik cengeng atau berbau Barat dinyanyikan. Larangan ini dikeluarkan lantaran lagu-lagu barat seperti karya The Beatles dan Elvis Presley dianggap tidak menunjukkan karakter budaya Indonesia, mengajarkan hura-hura, dan kontra-revolusi.

Ketika itu, Soekarno memang sedang ngambek berat pada negara-negara Barat seperti Inggris dan Amerika. Penyebabnya, sikap dua negara itu bertentangan dengan Soekarno yang sedang menggelorakan Ganyang Malaysia.

Walhasil, jadilah Koes Bersaudara dijebloskan ke dalam tahanan tanpa proses pengadilan. Mereka dianggap meracuni rakyat dengan musik yang disebut Soekarno "ngak-ngik-ngok."

Sebelum Penetapan Presiden itu dikeluarkan, pada sebuah pidato resmi memperingati proklamasi 17 Agustus 1959, Soekarno menegaskan kebenciannya pada hal-hal berbau asing.

“Dan engkau, hei pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi; engkau jang tentunja anti-imprialisme ekonomi, engkau jang menentang imprialisme politik; kenapa di kalangan engkau banjak jang tidak menentang imprialisme kebudajaan? Kenapa di kalangan engkau banjak jang masih rock ‘n roll - rock‘n rollan, dansi-dansian ala cha-cha-cha, musik-musikan ala ngak-ngik-ngok, gila-gilaan, dan lain-lain sebagainja lagi? Kenapa di kalangan engkau banjak jang gemar membatja tulisan-tulisan dari luaran, jang njata itu adalah imprialisme kebudajaan?”

Saat itu Koes Brothers baru setahun terbentuk. Mereka adalah Koesdjono (Jon), Koestono (Tonny), Koesnomo (Nomo), Koesyono (Yon), dan Koesroyo (Yok).

Tiga bulan mendekam di penjara Glodok, mereka akhirnya dilepas. "Mosok, nyanyi saja dipenjara," kata Yon Koeswoyo kepada Tempo.co, Juni 2010, 45 tahun kemudian.

Saat Yon melontarkan pernyataan itu, zaman telah berganti. Selang 45 tahun setelah mereka dipenjara, hal-hal berbau barat malah dianggap sesuatu yang keren.

Soekarno Benci Asing Koes Ploes Jadi Korbannya.

Benarkah demikian ternyata di balik itu metronews menjabarkan hal dibalik itu berikut kutipannya.

Dalam buku Kisah dari Hati: Koes Plus Tonggak Industri Musik Indonesia karya Ais Suhana, terungkap apa yang terjadi sebenarnya di balik peristiwa pemenjaraan Koes Plus.

"Jika tidak terjadi peristiwa G30S, Gerakan 30 September 1965, Kus Bersaudara hampir pasti dikirim ke Malaysia melaksanakan misi rahasia negara," seperti tertulis dalam buku itu.

Yok Koeswoyo pun membenarkan hal itu, "Pemberitaan selama ini keliru. Kus Bersaudara waktu itu ternyata dirancang sedemikian rupa sebagai korban karena membawakan lagu-lagu the Beatles."

Meruntut tentang situasi politik pada era itu, Indonesia memang sedang dalam tensi tinggi dengan Malayasia.

Pada awal dekade 1960-an, Malaysia sedang menyusun entitas dan identitas baru. Soekarno pada waktu itu tegas menentang adanya "negara boneka" di sekitar Indonesia yang merujuk pada Malaysia. Hal ini berujung dengan konfrontasi langsung yang terjadi di wilayah Kalimantan.

Sebagaimana yang terjadi di belahan dunia manapun, seni adalah amunisi yang sewaktu-waktu bisa digunakan penguasa untuk memuluskan tujuan politik. Bukan tidak mungkin jika pada waktu itu misi rahasia yang disiapkan adalah untuk menghimpun kekuatan pro-Indonesia dengan menghajar negara tetangga dengan panggung-panggung musik dari musisi Indonesia.

Jika itu tujuannya, mengapa harus menjebloskan Koes Plus ke penjara? Jawabannya adalah adanya upaya membentuk opini di Malaysia bahwa pemerintah Indonesia 'benci' dengan Koes Plus, sehingga mereka akan lebih mudah jika disusupkan ke sana.

Meski rencana ini batal lantaran prahara G30S PKI menghantam Indonesia, tetapi cara serupa tetap dilakukan untuk kasus lainnya, yaitu pemetaan politik masyarakat di Timor Leste (Timor Portugis pada waktu itu).

Pada tahun 1974, di bawah rezim Orde Baru, Koes Plus tampil di Timor Leste. Masih dalam pembahasan Ais Suhana, Koes Plus disebut dikirim ke sana untuk melihat bagaimana condong sikap politik masyarakat Timor Leste, apakah pro-Indonesia atau tetap bersikukuh berkiblat ke Portugal.

Biar bagaimanapun, seni termasuk musik merupakan bagian dari kultur masyarakat yang kekuatannya maha-dahsyat jika diberdayakan.

Dalam tiap era, seni memiliki peran tersendiri dalam membentuk kultur, penyebar opini juga jadi penyulut api pergerakan. Koes Plus adalah potret bagaimana dendangan lagu bisa jadi senjata mematikan, yang sungguh berbisa tanpa harus menggigit.

Ternyata musik pun berpolitik disaat itu silahkan ditambahkan buat sobat kaskus yang mengerti sejarah koes ploes.







Referensi

http://sumaterapost.com/berita2/Kisah-Koes-Plus-Dipenjara-Soekarno-karena-Musik-Ngak-Ngik-Ngok-13991

http://m.metrotvnews.com/read/2015/05/08/394756/koes-plus-sengaja-dibui-demi-misi-rahasia-negara

Diubah oleh c4punk1950... 29-09-2017 22:26
0
2.6K
14
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan