- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Skandal pelecehan seksual Gereja Katolik Guam terus melebar


TS
bpln.boss
Skandal pelecehan seksual Gereja Katolik Guam terus melebar
Pada tahun 1985, seorang anak laki-laki berusia 15 tahun dipanggil untuk melakukan pekerjaan di halaman gereja setempat, yang lalu berlanjut ke undangan untuk menonton TV, dan kemudian diajak minum anggur seminari dengan seorang pastor.
Suatu hari, menurut sebuah gugatan hukum, pastor tersebut merudapaksanya, yang kemdian terjadi lusinan kali setelah itu.
Ini hanya satu tuduhan yang dirinci dalam lebih dari 100 gugatan hukum terhadap Gereja Katolik di Guam tahun lalu. Gugatan baru terus bermunculan, begitu juga dengan bukti bahwa kasus-kasus ini telah ditutup-tutupi secara sistematis selaman berpuluh-puluh tahun.
Sejauh ini, 16 Pastor, dua uskup agung dan seorang uskup telah diindikasikan terlibat dalam dugaan penyiksaan yang berlangsung sejak pertengahan 1950an hingga awal 1990an.
“Kasus ini akan terus bertambah besar,” kata David Lujan, pengacara yang mewakili sebagan besar penggugat. “Masih ada sekitar 15 kasus lagi yang belum saya laporkan dan saya masih terus mendapat telepon dari klien baru. Saya menduga gugatan ini akan terus tumbuh setidaknya hingga 150 gugatan, kalau tidak lebih.”
“Saat itu Gereja Katolik sangat kuat dan semua orang tahu itu,” kata Lujan. “Anda tahu selama periode itu 98 persen masyarakat pulau tersebut adalah orang Katolik, jadi budayanya saat itu adalah untuk mendiamkan anak-anak tersebut. Anda tidak boleh berbicara seperti itu tentang seorang pastor.”
Dari 106 tuntutan hukum yang sudah diajukan sejauh ini, 55 di antaranya adalah terhadap mantan pastor bernama Louis Brouillard yang tinggal di Guam dari tahun 1940an sampai ketika dia meninggalkan Guam pada tahun 1981.
“Sebelum akhirnya Brouillard dipindahkan dari Guam pada tahun 1981, dia terus-menerus dipindahkan dari satu paroki ke paroki yang lain di Guam, ini adalah hal yang sering dilakukan oleh gereja (di kasus-kasus yang mirip) di Amerika Serikat,” kata Lujan.
“Tidak salah lagi, ini adalah kasus yang telah lama ditutup-tutupior.”
http://tabloidjubi.com/artikel-9894-...-melebar-.html
Suatu hari, menurut sebuah gugatan hukum, pastor tersebut merudapaksanya, yang kemdian terjadi lusinan kali setelah itu.
Ini hanya satu tuduhan yang dirinci dalam lebih dari 100 gugatan hukum terhadap Gereja Katolik di Guam tahun lalu. Gugatan baru terus bermunculan, begitu juga dengan bukti bahwa kasus-kasus ini telah ditutup-tutupi secara sistematis selaman berpuluh-puluh tahun.
Sejauh ini, 16 Pastor, dua uskup agung dan seorang uskup telah diindikasikan terlibat dalam dugaan penyiksaan yang berlangsung sejak pertengahan 1950an hingga awal 1990an.
“Kasus ini akan terus bertambah besar,” kata David Lujan, pengacara yang mewakili sebagan besar penggugat. “Masih ada sekitar 15 kasus lagi yang belum saya laporkan dan saya masih terus mendapat telepon dari klien baru. Saya menduga gugatan ini akan terus tumbuh setidaknya hingga 150 gugatan, kalau tidak lebih.”
“Saat itu Gereja Katolik sangat kuat dan semua orang tahu itu,” kata Lujan. “Anda tahu selama periode itu 98 persen masyarakat pulau tersebut adalah orang Katolik, jadi budayanya saat itu adalah untuk mendiamkan anak-anak tersebut. Anda tidak boleh berbicara seperti itu tentang seorang pastor.”
Dari 106 tuntutan hukum yang sudah diajukan sejauh ini, 55 di antaranya adalah terhadap mantan pastor bernama Louis Brouillard yang tinggal di Guam dari tahun 1940an sampai ketika dia meninggalkan Guam pada tahun 1981.
“Sebelum akhirnya Brouillard dipindahkan dari Guam pada tahun 1981, dia terus-menerus dipindahkan dari satu paroki ke paroki yang lain di Guam, ini adalah hal yang sering dilakukan oleh gereja (di kasus-kasus yang mirip) di Amerika Serikat,” kata Lujan.
“Tidak salah lagi, ini adalah kasus yang telah lama ditutup-tutupior.”
http://tabloidjubi.com/artikel-9894-...-melebar-.html




anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.2K
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan