- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Amien Rais, Ahmad Dhani, Taufik Ismail Diklaim Ikut Aksi 299


TS
aghilfath
Amien Rais, Ahmad Dhani, Taufik Ismail Diklaim Ikut Aksi 299
Spoiler for Amien Rais, Ahmad Dhani, Taufik Ismail Diklaim Ikut Aksi 299:

Quote:
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Presidium Alumni 212, Slamet Maarif mengklaim sejumlah tokoh akan bergabung dalam Aksi 299 pada Jumat mendatang. Beberapa di antaranya yaitu Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, pengacara Eggi Sudjana, musisi Ahmad Dhani, penyair Taufik Ismail, dan advokat Yusril Ihza Mahendra.
"Yang sudah konfirmasi Pak Amien Rais. Saya sudah bertemu langsung. Kemudian Pak Ahmad Dhani juga sudah konfirmasi akan hadir," tutur Slamet di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Rabu (27/9).
Menurut Slamet, mereka akan menyampaikan orasi saat Aksi 299 digelar di depan Gedung DPR RI, Jakarta. "Penasihat kami yang lainnya seperti Pak Eggi Sudjana juga ikut memberikan orasi," lanjutnya.
Lihat juga: Aksi 299 Tugu Tani Tak Beri Ruang Diskusi PKI
Slamet juga mengaku telah meminta penyair cum budayawan Taufik Ismail untuk hadir dalam Aksi 299. Dia menambahkan, Taufik tidak akan memberi orasi seperti tokoh nasional dan ulama, melainkan membacakan puisi yang berkaitan dengan agenda aksi.
"Mudah-mudahan akan membacakan puisi tentang kebangkitan PKI di Aksi 299," kata Slamet.
Sementara itu, Slamet juga mengaku telah meminta pakar hukum ternama, Yusril Ihza Mahendra untuk ikut memberi orasi pada aksi 299. Namun, dia tidak menjamin Yusril dapat hadir karena masih berada di Thailand.
"Tapi akan memberikan sambutan secara tertulis yang akan dibacakan oleh wakil dari Pak Yusril," ujar Slamet.
Lihat juga: Ketua MUI Imbau Tak Ada Aksi 299
Aksi 299 juga akan diisi dengan orasi dari beberapa pimpinan organisasi masyarakat serta tokoh dari Front Pembela Islam (FPI), Front Syuhada Indonesia, Umat Islam Bersatu, Posko Muslim, dan Aliansi Mahasiswa untuk Pergerakan.
Slamet mengklaim Aksi 299 akan dihadiri sedikitnya 50 ribu orang yang berasal dari berbagai ormas dari Jabodetabek maupun dari luar daerah itu.
"Surat pemberitahuan kami juga sudah diterima oleh Polda Metro Jaya," tutur Slamet.
Slamet telah meminta bantuan Laskar Pembela Islam dan Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) untuk bagian keamanan pada saat Aksi 299.
Menolak Disebut Gerakan Politik
Slamet menegaskan, Aksi 299 bukan gerakan politik melainkan gerakan dakwah. Dia tidak ingin ada pihak-pihak yang menyalahartikan esensi dari tersebut.
"Gerakan Presidium Alumni 212 melalui Aksi 299 yang menolak Perppu (ormas) dan kebangkitan PKI adalah gerakan dakwah, bukan gerakan politik," ucap Slamet.
Slamet menyayangkan kelompok yang menganggap Aksi 299 sebagai gerakan politik. Dia menuding pihak-pihak itu berpaham sekuler. Menurutnya, mereka berupaya memisahkan agama dari negara dan memisahkan agama dari Pancasila.
"Padahal Islamlah yang memiliki saham terbesar untuk kemerdekaan bangsa dan Pancasila juga merupakan hadiah terbesar umat Islam Indonesia," kata Slamet.
Lihat juga: Amankan Aksi 299, Polri Geser 5.000 Brimob ke Jakarta
Slamet mengatakan, kritik yang disampaikan pada Aksi 299 terkait dengan hal-hal yang merugikan umat Islam.
Diketahui, poin yang akan disuarakan pada Aksi 299 adalah menolak pemberlakuan Peraturan Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) serta menolak dan lawan kebangkitan PKI.
Menurut Slamet, pemberlakuan Perppu Ormas merupakan alat pemerintah untuk membungkam ormas-ormas Islam yang berbeda pandangan dengan pemerintah tanpa melalui pengadilan.

Simpatisan dari sejumlah ormas menggelar aksi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (3/6). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Oleh karena itu, Slamet menyatakan akan memberi petisi kepada Komisi II DPR tentang permohonan pembatalan Perppu Ormas saat aksi nanti.
"Tadi ketemu PKS (Partai Keadilan Sejahtera) akan bantu agar Komisi II bisa terima kita. Kemarin sudah ketemu Pak Fadli Zon juga agar bisa diterima," kata Slamet.
Mengenai poin menolak kebangkitan PKI, Slamet menganggap ada oknum-oknum di tubuh DPR yang sedang berupaya membangkitan komunis. Menurutnya, kelompok ini berusaha mencabut TAP MPRS Nomor 25 tahun 1966 soal larangan paham komunisme di Indonesia.
"Ini kenapa kami aksi di depan Gedung DPR karena kami ingin DPR bersih-bersih," tutur Slamet.
Lihat juga: Dibantu TNI, Belasan Ribu Polisi akan Amankan Aksi 299
Kepolisian telah menyiapkan ribuan personel untuk mengawal Aksi 299. Bahkan, Polda Metro Jaya sengaja mendatangkan 5.000 personel Brimob dari luar Jakarta khusus untuk mengawal Aksi 299.
"Yang sudah konfirmasi Pak Amien Rais. Saya sudah bertemu langsung. Kemudian Pak Ahmad Dhani juga sudah konfirmasi akan hadir," tutur Slamet di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Rabu (27/9).
Menurut Slamet, mereka akan menyampaikan orasi saat Aksi 299 digelar di depan Gedung DPR RI, Jakarta. "Penasihat kami yang lainnya seperti Pak Eggi Sudjana juga ikut memberikan orasi," lanjutnya.
Lihat juga: Aksi 299 Tugu Tani Tak Beri Ruang Diskusi PKI
Slamet juga mengaku telah meminta penyair cum budayawan Taufik Ismail untuk hadir dalam Aksi 299. Dia menambahkan, Taufik tidak akan memberi orasi seperti tokoh nasional dan ulama, melainkan membacakan puisi yang berkaitan dengan agenda aksi.
"Mudah-mudahan akan membacakan puisi tentang kebangkitan PKI di Aksi 299," kata Slamet.
Sementara itu, Slamet juga mengaku telah meminta pakar hukum ternama, Yusril Ihza Mahendra untuk ikut memberi orasi pada aksi 299. Namun, dia tidak menjamin Yusril dapat hadir karena masih berada di Thailand.
"Tapi akan memberikan sambutan secara tertulis yang akan dibacakan oleh wakil dari Pak Yusril," ujar Slamet.
Lihat juga: Ketua MUI Imbau Tak Ada Aksi 299
Aksi 299 juga akan diisi dengan orasi dari beberapa pimpinan organisasi masyarakat serta tokoh dari Front Pembela Islam (FPI), Front Syuhada Indonesia, Umat Islam Bersatu, Posko Muslim, dan Aliansi Mahasiswa untuk Pergerakan.
Slamet mengklaim Aksi 299 akan dihadiri sedikitnya 50 ribu orang yang berasal dari berbagai ormas dari Jabodetabek maupun dari luar daerah itu.
"Surat pemberitahuan kami juga sudah diterima oleh Polda Metro Jaya," tutur Slamet.
Slamet telah meminta bantuan Laskar Pembela Islam dan Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) untuk bagian keamanan pada saat Aksi 299.
Spoiler for Amien rais:

Menolak Disebut Gerakan Politik
Slamet menegaskan, Aksi 299 bukan gerakan politik melainkan gerakan dakwah. Dia tidak ingin ada pihak-pihak yang menyalahartikan esensi dari tersebut.
"Gerakan Presidium Alumni 212 melalui Aksi 299 yang menolak Perppu (ormas) dan kebangkitan PKI adalah gerakan dakwah, bukan gerakan politik," ucap Slamet.
Slamet menyayangkan kelompok yang menganggap Aksi 299 sebagai gerakan politik. Dia menuding pihak-pihak itu berpaham sekuler. Menurutnya, mereka berupaya memisahkan agama dari negara dan memisahkan agama dari Pancasila.
"Padahal Islamlah yang memiliki saham terbesar untuk kemerdekaan bangsa dan Pancasila juga merupakan hadiah terbesar umat Islam Indonesia," kata Slamet.
Lihat juga: Amankan Aksi 299, Polri Geser 5.000 Brimob ke Jakarta
Slamet mengatakan, kritik yang disampaikan pada Aksi 299 terkait dengan hal-hal yang merugikan umat Islam.
Diketahui, poin yang akan disuarakan pada Aksi 299 adalah menolak pemberlakuan Peraturan Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) serta menolak dan lawan kebangkitan PKI.
Menurut Slamet, pemberlakuan Perppu Ormas merupakan alat pemerintah untuk membungkam ormas-ormas Islam yang berbeda pandangan dengan pemerintah tanpa melalui pengadilan.
Spoiler for Presidium Alumni 212: Aksi 299 Anti-PKI Bukan Gerakan Politik:

Simpatisan dari sejumlah ormas menggelar aksi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (3/6). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Oleh karena itu, Slamet menyatakan akan memberi petisi kepada Komisi II DPR tentang permohonan pembatalan Perppu Ormas saat aksi nanti.
"Tadi ketemu PKS (Partai Keadilan Sejahtera) akan bantu agar Komisi II bisa terima kita. Kemarin sudah ketemu Pak Fadli Zon juga agar bisa diterima," kata Slamet.
Mengenai poin menolak kebangkitan PKI, Slamet menganggap ada oknum-oknum di tubuh DPR yang sedang berupaya membangkitan komunis. Menurutnya, kelompok ini berusaha mencabut TAP MPRS Nomor 25 tahun 1966 soal larangan paham komunisme di Indonesia.
"Ini kenapa kami aksi di depan Gedung DPR karena kami ingin DPR bersih-bersih," tutur Slamet.
Lihat juga: Dibantu TNI, Belasan Ribu Polisi akan Amankan Aksi 299
Kepolisian telah menyiapkan ribuan personel untuk mengawal Aksi 299. Bahkan, Polda Metro Jaya sengaja mendatangkan 5.000 personel Brimob dari luar Jakarta khusus untuk mengawal Aksi 299.
CNN
Siapa lagi klo bukan mereka2 yg ikut, ya cuma provokotor dan penjual congor yg mau ikut, surprise klo panglima yg selalu dipampang fotonya ikut juga

0
3.3K
Kutip
25
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan