Bukannya lebay, kadang ada beberapa orang yang merasakan kebimbangan sama sepertiku.
Ketika kamu mencintai seseorang dengan sepenuh hati namun dengan cara diam-diam, kamu harusnya tau perasaan seperti apa yang aku ungkap saat ini. Ada kalanya ketika kamu mencintai seseorang, itu bukan karena kamu awalnya menyukainya juga. Jadi kamu mencintai dan menyayangi seseorang itu dengan alasan karena dia lebih dulu mencintaimu dan kamu berterimakasih dengan mencintainya pula. Atau beberapa orang juga mencintai bukan karena dia mencintainya tapi karena rasa bersalah sehingga ia ingin menyembuhkan luka yang ia buat dengan cara selalu ada di sisinya.
Dan perasaan itu pula yang aku rasakan. Namun kali ini berbeda, hal yang membuatku bingung bukan masalah merasa dicintai namun ketika ada alasan lain yang tiba² membuatku selalu terbawa perasaan. Tidak semua wanita mampu mengungkapkan perasaannya, dan ketika ia dicintai seseorang hanya ada alasan diatas untuk membalas cintanya. Dan beberapa wanita mencintai (yang biasanya selalu pria yang berani memulainya) dengan alasan kamu menemukan dirinya merubah beberapa dari hatimu yang tak pernah kamu sangka sebelumnya. Mungkin kamu harus lebih mengerti kalimat ini, karena wanita seyogyanya ribet dalam hal apapun, termasuk cinta.
Aku, disini berbicara masalah cinta yang sedang aku rasakan dengan alasan karena aku cemburu. Selama ini, aku tidak mau dan tidak pernah sekalipun merasakan cemburu bahkan untuk orang yang mencintaiku. Dan terkadang itu yang membuat ia bertanya apakah aku benar-benar mencintainya.. Jawabanku adalah dua alasan diatas tadi. Namun setelah sekian lama, ketika seseorang mulai muncul dalam kehidupanku, dia perlahan merubah tetapan hatiku yang tak pernah peduli tentang kecemburuan. Entah kenapa, aku akhirnya benar-benar menerima diriku hanyut dalam bayangannya, walaupun dia bukan siapa-siapa. Kalian tau itu, aku jadi tidak punya hak untuk merasa cemburu kan.. Tapi hatiku hancur tiap kali melihat ia bersama wanita lain, tersenyum dengan wanita lain, tertawa bersama wanita lain,, di depan mataku. Aku tidak bisa pura-pura tidak melihat semua itu. Aku tidak bisa berpura-pura tidak mendengar semuuuuua percakapan mereka. Aku hanya mulai berfikir mungkin aku yang terlalu memikirkan dia seolah aku memiliki hak untuk bisa cemburu. Tapi apalah dayaku, sebagai wanita aku tidak mempunyai keberanian untuk menganggapnya aku cinta dia, dan yang kulakukan selama ini hanya berusaha sejauh mungkin menjaga jarak kepadanya sebisa ku, cukup untuk sebisa yang kulakukan.
Jujur sebenarnya aku malu membuat ini menjadi sebuah cerita yang dibaca siapa pun, tapi niatku hanya ingin berbagi ap yang ada di hatiku. Karena beberapa orang paham tentang perasaan ini.