SUDAH kesekian kalinya terjadi dan terjadi lagi kecelakaan di sepanjang Jalan Nusantara Raya, Depok. Pada Sabtu (17/9) pukul 15.10 WIB, seorang pengemudi angkot 07 jurusan Terminal Depok-Jembatan Serong mengebut ugal-ugalan dan akhirnya terhenti setelah menabrak tiang lampu ku­ning peringatan.



Sebelum terhenti, sopir berinisial MF sempat menabrak dua siswa SD yang melintas di trotoar seusai mereka berlatih taekwondo. Peristiwa kecelakaan itu bukan kali pertama, tapi sering terjadi akibat sopir mengemudi dengan ugal-ugalan yang merupakan efek do­mino setelah sistem satu arah diberlakukan.



Sistem satu arah itu membuat sopir angkot itu melajukan kendaraannya tanpa penghambat. Pita kejut tidak berlaku lagi bagi si pengemudi, mobil dari lawan arah juga sudah tidak ada sehingga pengemudi menginjak gas sekencang-kencangnya.



Akibat tindakan itu, dua siswa SD, warga Kampung Lio Depok, menjadi korban. Meski mereka tidak mengalami luka parah, kejadian itu menjadi peringatan agar Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dalam hal ini Wali Kota Depok mempertimbangkan kembali pemberlakuan sistem satu arah.



Saya tidak tahu apakah bapak-bapak yang terhormat di Pemkot Depok berpikir jernih soal pemberlakuan sistem satu arah? Jangan cuma ego yang dikedepankan, bagaimana kalau sanak saudara bapak yang merintih kesakit­an akibat kejadian tersebut?



Belum ada sebulan warga Depok berdemonstrasi dan tidak ada satu pun yang mendengarkan aspirasi warga. Mau tunggu apa lagi? Apakah menunggu korban selanjutnya? Semoga kali ini Pemkot Depok tergugah hati dan pikiran untuk membatalkan sistem satu arah.



Kirimkan keluhan dan komentar Anda tentang pelayanan publik ke e-mail: forum@mediaindonesia.com

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...pok/2017-09-28

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Calon Pengantin Gagal Nikah gara-gara Tawuran

- Sultan Tunggu Pelantikan

- Bupati Akhirnya Teken Dana Hibah