Kaskus

News

n4z1Avatar border
TS
n4z1
Beri Hadiah Motor ke Anak Bawah Umur Sama Saja Memberi Senjata
Beri Hadiah Motor ke Anak Bawah Umur Sama Saja Memberi Senjata

Beri Hadiah Motor ke Anak Bawah Umur Sama Saja Memberi Senjata


Indonesia merupakan salah satu negara dengan angka kecelakaan lalu lintas yang amat besar. Lebih buruknya lagi, data menunjukkan bahwa kecelakaan yang terjadi lebih sering melibatkan anak-anak di bawah umur. Dari data yang dikeluarkan oleh Korps Lalu Lintas Polri Bidang Pembinaan Penegakan Hukum, dalam kurun waktu dua tahun terakhir saja, kecelakaan lalu lintas paling banyak terjadi dan dialami oleh mereka yang berada di rentang usia 10 hingga 19 tahun.

Melihat situasi dan kondisi ini, Rifat Sungkar selaku pebalap, penggagas Rifat Drive Labs (RDL) dan duta detikOto untuk keamanan berkendara ini ikut angkat bicara. Rifat menyampaikan rasa prihatinnya terhadap anak-anak di bawah umur yang sudah diberikan kendaraan oleh orang tuanya.

"Masalah pemberian kendaraan terhadap anak-anak di bawah umur itu sebenarnya memiliki dampak sosial yang sangat besar. Coba sekarang kita bayangkan, misalnya di sebuah keluarga yang hanya memiliki satu orang anak. Orang tua harusnya sadar bahwa anaknya itu adalah harapan satu-satunya bagi masa depan keluarga, kelak ia akan menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Lalu sang anak diberikan sepeda motor oleh orang tuanya saat masih berumur 13 atau 14 tahun. Suatu hari, ia ditangkap polisi saat sedang berkendara. Orang tua yang memberikan kendaraan mungkin hanya berpikir agar mobilitas sang anak menjadi lebih mudah, tapi tanpa memikirkan faktor-faktor risiko dan keselamatan yang justru harus lebih diutamakan. Jika ditinjau dari segi hukum pun, polisi memang memiliki kewenangan untuk melakukan penilangan dan memberi hukuman," ujar Rifat.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan angka kecelakaan lalu lintas yang amat besar. Lebih buruknya lagi, data menunjukkan bahwa kecelakaan yang terjadi lebih sering melibatkan anak-anak di bawah umur. Dari data yang dikeluarkan oleh Korps Lalu Lintas Polri Bidang Pembinaan Penegakan Hukum, dalam kurun waktu dua tahun terakhir saja, kecelakaan lalu lintas paling banyak terjadi dan dialami oleh mereka yang berada di rentang usia 10 hingga 19 tahun.

Melihat situasi dan kondisi ini, Rifat Sungkar selaku pebalap, penggagas Rifat Drive Labs (RDL) dan duta detikOto untuk keamanan berkendara ini ikut angkat bicara. Rifat menyampaikan rasa prihatinnya terhadap anak-anak di bawah umur yang sudah diberikan kendaraan oleh orang tuanya.

"Masalah pemberian kendaraan terhadap anak-anak di bawah umur itu sebenarnya memiliki dampak sosial yang sangat besar. Coba sekarang kita bayangkan, misalnya di sebuah keluarga yang hanya memiliki satu orang anak. Orang tua harusnya sadar bahwa anaknya itu adalah harapan satu-satunya bagi masa depan keluarga, kelak ia akan menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Lalu sang anak diberikan sepeda motor oleh orang tuanya saat masih berumur 13 atau 14 tahun. Suatu hari, ia ditangkap polisi saat sedang berkendara. Orang tua yang memberikan kendaraan mungkin hanya berpikir agar mobilitas sang anak menjadi lebih mudah, tapi tanpa memikirkan faktor-faktor risiko dan keselamatan yang justru harus lebih diutamakan. Jika ditinjau dari segi hukum pun, polisi memang memiliki kewenangan untuk melakukan penilangan dan memberi hukuman," ujar Rifat.

"Saya harapkan, orang tua jangan menjadikan ini sebagai tradisi seolah-olah dengan memberikan kebebasan bagi anaknya yang masih di bawah umur untuk mengendarai kendaraan bermotor, maka masalah akan terpecahkan. Justru sebaliknya, lebih banyak masalah yang akan terjadi jika hal ini terus diterapkan," tutup Rifat.

Terakhir Rifat berharap agar masyarakat Indonesia mau ikut mendukung program dan kampanye pemerintah dalam menggalakan aksi stop child driving atau menghentikan anak di bawah umur untuk berkendara.

"Generasi Indonesia sudah maju, pasti banyak solusi untuk menyelesaikan suatu masalah. Saya mau mengimbau agar para orang tua serta seluruh masyarakat Indonesia ikut membantu menyebarkan kampanye stop child driving. Jangan sampai hal ini menjadi bencana atau musibah bagi keluarga, karena perlu diingat, melibatkan anak di bawah umur untuk berkendara bisa menimbulkan dampak buruk, yaitu hilangnya masa depan untuk anak-anak Anda," tutup Rifat. (ddn/ddn)
https://oto.detik.com/berita/d-36567...898.1506320266
=========================

Beri Hadiah Motor ke Anak Bawah Umur Sama Saja Memberi Senjata
Beri Hadiah Motor ke Anak Bawah Umur Sama Saja Memberi Senjata
Beri Hadiah Motor ke Anak Bawah Umur Sama Saja Memberi Senjata


Kasih sayang orangtua itu tiada batas. Yang ada batasnya itu galah, kesabaran dan negara. emoticon-Big Grin
Namun kadang orangtua mengekspresikan rasa sayangnya terhadap anak suka berlebihan, misalnya membelikan kendaraan bermotor, lebih parahnya lagi hal itu diberikan kepada mereka yang belum cukup umur untuk memegang SIM.

Bosan rasanya melihat anak-anak kecil mengendarai motor tanpa mengenal safety riding. Yang penting ngebut, urusan ngerem urusan belakangan. Dan ABG-ABG ini 11 12 dengan ibu-ibu yang jereng kanan atau jereng kiri. Lampu sen kekiri, belok kanan. Lampu sen kekanan belok kiri. Terkadang sangat kelewatan kalau mereka mengendarai motor, kita yang dibelakangnya suka ekstra hati-hati. Yang bawa motor ngobrol sama yang ditengah, yang paling belakang main hp. Kadang juga suka bercanda dengan sesamanya, entah main colak-colek, nendang motor dengan sengaja, atau nerobos perempatan tanpa lihat kiri kanan.

Dan ciri-ciri orangtua yang bodoh itu adalah mereka yang memberi motor anaknya yang masih belum cukup umur dengan alasan mempermudah transportasi ke sekolah atau main ke rumah temannya. Alasan gengsi juga jadi hal yang tak bisa dipungkiri. Ini sama saja dengan menyodorkan sang anak kepada intaian maut. Ciri-ciri bodoh yang kedua adalah mereka para orangtua yang tak memperhatikan pendidikan anaknya. Urusan pendidikan bagi mereka hanya urusan guru, bukan urusan mereka. Jadi apapun yang terjadi di sekolah, itu adalah kewajiban guru. Kebodohan yang ketiga adalah lebih mementingkan urusan mereka ketimbang memperhatikan pertumbuhan anak, baik di lingkungan keluarga maupun lingkungan teman-temannya.

Dan musuh utama pada pengendara motor yang baik itu, jika dirunut satu persatu adalah : ABG-ABG bermodal ngebut dulu nabrak kemudian, ibu-ibu super cuek, dan knalpot lobang tai ( itu knalpot yang arahnya nampar muka orang).

Mari kita galakkan semboyan ini : Galak pada ABG-ABG bercelana pendek biru atau bercelana panjang biru yang suka ngebut gak ngerti safety riding, galak pada ibu-ibu slengean yang gak tau fungsi lampu sen, galak pada pengendara motor dengan knalpot lobang tai, tapi ramah pada cabe-cabean.

emoticon-Cool

Quote:


Diubah oleh n4z1 25-09-2017 14:26
0
1.7K
18
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan