Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

richardsep0Avatar border
TS
richardsep0
Hanya Tempat Parkir Yang Nyaman Digunakan

Hanya Tempat Parkir Yang Nyaman Digunakan
SEPERTI biasanya, Aprilia, yang merupakan seorang ibu rumah tangga selalu memarkirkan kendaraannya di parkiran resmi Pasar Pringgan, saat hendak berbelanja. Wanita 37 tahun itu merasa aman menitipkan kendaraannya di tempat itu. Selain di jaga security, tempatnya juga nyaman, karena berada di dalam gedung yang berdiri kokoh.

Usai memarkirkan sepedamotornya, Aprilia langsung memilih buah, ikan dan lauk lainya, di lapak pedagang yang berjualan di depan jalan Pasar Pringgan. Sama sekali tak terbesit dihatinya membeli di dalam Pasar Pringgan, yang menurutnya lebih layak disebut gudang itu.

Di Pasar Pringgan, hanya tempat parkir pasar Itu saja yang layak digunakan. Selebihnya yang tersisa hanya tentang kekumuhan, dikarenakan banyak sampah berserakan tak terangkut. Mau rubuh, disebabkan atap dan pondasinya sudah lapuk diabaikan dan yang terakhir tentang kepasrahan pedagang.

Polemik Pemko dan PT. Triwira Loka Jaya (TLJ) belum berujung, para pedagang yang berjualan di dalam, hanya bisa pasrah menunggu pengunjung yang mustahil ramai. Di benak sebagian pedagang, semoga pasar itu tidak di bakar, seperti pasarpasar sebelumnya. Mereka sudah menekan kontrak penyewaan kios yang berkisar Rp2 juta Rp5 juta/tahun. Mau pindah lapak, uang sudah tidak ada, keluarga menungguh rezeki, pasrah.

“Selama terus seperti ini, siapa yang mau datang ke situ, mending beli di sini (pinggir Pasar Pringgan), lebih nyaman dan cepat, hargnya pun sama,” ujar Aprilia, sambil berlalu, saat diwawancari Waspada.

Dari pengamatan Waspada, memang wajarlah jika Aprilia, memilih belanja di luar, karena hampir semua yang dijual pedagang di dalam, juga dijual diluar. Akibatnya, penghasilan pedagang di Pasar Pringgan menurun drastis.

Tidak semua yang berjualan di depan Pasar Pringgan merupakan pedagang yang langsung menyewa lapak di situ. Sebagian dari mereka adalah bekas pedagang yang pernah berjualan di dalam, lalu memilih berjualan di luar, karena infratstruktur Pasar Pringgan dibiarkan rusak.

Seperti yang dirasakan Darmayanti, salah seorang pedagang ikan asin. Dulunya dia sempat berjualan di dalam Pasar Pringgan selama beberapa tahun. Karena tak kunjung untung, wanita 50 tahun ini berpindah berjualan di luar.

“Di awal tahun 2000, dulunya saya berjualan di dalam, selama dua tahun. Saat itu pasar sempat ramai, karena bangunanya masih bagus. Namun beberapa tahun berikutnya, banyak infrastruktur yang rusak tidak diperbaiki, karenanya saya memilih berjualan di luar,” ujarnya.

Menurutnya jika di komulatifkan, sewa lapak di dalam dengan di luar tidak jauh berbeda. Setiap harinya Darmayanti, membayar Rp10.000 kepada pemuda setempat untuk berjualan. Jika dikalikan satu tahun, jumlahnya Rp3 juta lebih. Tidak berbeda jauh dengan menyewa lapak di dalam.

Darmayati, rela pindah berjualan di dalam, asal semua pedagang pindah di dalam, serta infrastrukturnya diperbaiki seluruhnya .”Kalau seluruh bangunanya sudah diperrbaiki, saya rela bergabung ke dalam,”ujarnya.

Dari hasil wawancara dengan beberapa pedagang di dalam Pasar Pringgan, kebanyakan yang masih bertahan, karena mereka memiliki langganan tetap.” Saya masih bertahan karena masih banyak pelanggan yang membeli barang saya, namun lamakelamaan banyak yang pindah karena tempat ini semakin kumuh,”ujar Tina salah seorang penjual baju yang sudah 20 tahun berjualan di Pasar Pringgan.

Pungli preman never die
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Betulkan kalau saberpungli sumut itu hoax, di semua tempat di kota medan, palak memalak spsi,spti,ipk, pp,fkppi,pms,dst masih lancar jaya, jangankan di pasar pringgan, di jalan palangkaraya, jalan barus, jalan bogor, jalan cirebon,jalan yoserizal, jalan lebong dan seluruh jalan di kota medan, pungli spsi ke supir truk, ke pemilik toko, ke penjual nasi, ke lapak koran, dll semuanya masih berjalan reguler nonstop walaupun ada polantas

Apalagi beberapa hari sebelum 1 Muharram, palaknya gila" an di jalan bogor dan barus, ane lihat sampai jutaan, preman" sampah pembawa map itu masukin duit ke tas kecil mereka emoticon-fuck

Bentar lagi harga" di medan pada naik lagi deh, tambah kesengsaraan warga medan emoticon-fuck2

Bubarkan saja poldasu, uang pajak kita buat gaji ormas sumut saja, toh sama saja, sudah tidak ada hukum di medan emoticon-fuck3

[URL="https://S E N S O Rb9YxBUbmgw"]Petisi Laaapaaaarr[/URL]
Diubah oleh richardsep0 22-09-2017 22:10
0
2.2K
13
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan