Kaskus

News

mol1709Avatar border
TS
mol1709
Arifin C Noer: Berapapun Uangnya Ibu Tien tak Bakal Bisa Bayar Aku!
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosok sutradara teater dan film legendaris Airfin C Noer kini menjadi bahan pembicaraan terkait pemutaran kembali karyanya, film ‘Pengkhianatan G30S PKI. Di antara polemik itu ada sebagian pihak mengatakan film itu merupakan propaganda rejim Orde Baru, film tak bermutu, hingga dianggap film sampah.

Seorang sahabat Arifin C Noer yang juga merupakan pelukis dan mantan produser film, Hidayat LPD, mengaku jengkel atas tudingan kepada film dan sosok sutradara yang membuatnya. Sebab, sepanjang pergaulannya dengan Arifin dia melihat langsung bahwa mendiang sutradara yang merupakan anak pedagang sate di Cirebon adalah sosok yang berintegritas.

‘’Saya tahu persis Arifin tak bisa dibeli, apalagi diintervensi. Billa dia menyanggupi membuat film tersebut ya karena dia menyakininya atas peristiwa pembunuhan sadis itu. Bagi dia, karena saya dan Arifin pernah berhadap-hadapan secara langsung dengan PKI, dalam hal ini Lekra, jelas peristwa G30S PKI merupakan hal yang menarik untuk dibuat film. Jadi saya dan Arfin saksi hidup persaingan idelogi itu,’’ tegas Hidayat, di Jakarta, 21/9).

Hidayat mengatakan, Arifin sejak belia ketika kuliah di Yogyakarta adalah anggota Teater Muslim pimpinan sastrawan dan sutradara teater Mohammad Diponegoro. Dalam pementasannya tema pertunjukannya selalu kontra dengan tema teater milik Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra, organasi seniman underbow-nya PKI) yang mementaskan lakon 'Patine Gusti Allah, Gusti Allah Mantu, dan lainnya.

Teater Muslim memilih memantaskan karya bertema Islami seperti memanggungkan lakon 'Iblis' karya Mohammad Diponegoro. Teater Muslim digolongkan kelompok seniman yang memperjuangkan hak asasi manusia universal, bertentangan dengan teater yang menjadi seniman underbrow-nya Lekra yang memperjuangkan ide kerakyatan.

"Nah Arifin termasuk saya, dari dulu sudah berhadap-hadapan dengan kelompok seniman Lekra itu,'' kata Hidayat,

Dan terkait dengan slentingan kabar dalam pemuatann film G30S PKI ketika membuat film tersebut, Hidayat menegaskan, Arifin kalau itu memang mengatakan banyak pejabat negara yang ingin menitipkan pesan sekaligus dana untuk Arifin. Tapi oleh Arifin tidak digubris.

‘’Saya ingat kalimat jawaban Arifin, ketika saya tanya soal banyaknya pesanan dari pejabat Orde Baru kala itu. Katanya, untuk apa saya gubris! Jadi Arifin tak mau meladeni keinginan itu,’’ katanya.

Menurut Hidayat, baik Arifin selaku sutradara dan pihak PFN yang saat itu diketuai G Dwipayana, terdapat suatu perjanjian tertulis yang isinya pihak PFN tidak bisa mengintervensi kemandirian sutradara.’’Jangan kira aku mau dibelokin macam-macam,’’ begitu kata Hidayat menirukan kembali pernyataan Arfin ketika menyanggupi membuat film tersebut.

‘’Siapa pun yang melakukan kerja sama dengan PFN, termasuk saya dan juga Arifin C Noer, pasti ada perjanjan tertulis. Saya jadi saksinya itu,’’ ujarnya lagi.

Apakah benar Arifin sosok yang sombong? Hidayat mengatakan Arifin bersikap sombong atau tak mau kompromi ketika menyangkut soal idealismenya. ‘’Dan ‘sombong’ sebagai akibat punya kepercayaan diri yang tinggi itu dimiliki semua seniman besar Indonesia yang saya kenal.”

‘’Seniman itu kalau lagi berkarya memang sngt egois. Mereka tidak perduli pada setan belang. Konsentrasi pada karya 100 persen. Lihat saya, sahabat saya penyair legendaris Sutardj Calzoum Bahri, bahkan terang-terangan mengaku sejak lahir sudah sombong. Sombong pada keyakinan idealismenya. Seniman itu sekaligus gelisah mencari pembaharuan,’’ kata Hidayat.

Hal yang sama, juga terjadi pada Arifin. ‘’Jangan tanya angkuhnya dia. Saya pernah hidup seatap dengan dia, WS Rendra. Sardono. dan berbagai seniman legendaris lainnya. Dan buat saya Arifin paling sombong.Katanya, berapapun Ibu Tien bayar aku, ide filmku tak bisa berubah. Begtu ketika saya bertanya: Pin konon ide filmmu mau dibelokin sama ibu Tien. Jawabnya dia, Ibu Tien tak bakal bisa beli aku! Jadi Arifin membuat film itu memang atas keyakinan dirinya, bukan memenuhi pesanan pihak lain," tukas Hidayat.

Menyinggung soal isi diskusi di ILC yang diantaranya menyoal soal Film Pengkhiantan G30s PKI, Hidayat mengatakan banyak hal yang lucu.

“Kalo tuduhan Sukmawati, Bedjo Untung dan lain-lainnya, itu tuduhan politis dari orang yang tak pernah.kenal dunia kreatif. Jadi kalau Presiden Jokowi mau bikin film vers baru ya itu tindakan konyol . Hal yang juga ketika ingin membuat sejarah versi baru mengenai G30S PKI. Ya bagi saya lucu saja dan untuk apa ditanggapi sebab hanya bikin mules dan males saja,’’ ujarnya.

Seharusnya, lanjut Hidayat, sosok seperti Arifin dan para seniman dan pelaku kreatif lainnya diberi apresiasi yang besar dari negara.

’’Mengapa negeri ini terpuruk? Salah satu jawabannya karena selama ini penguasa sangat tidak perduli pada seniman kreatif. Dan pembiaran itu dari dulu tampaknya disengaja. Apa tujuannya, supaya bangsa ini tetap tak pintar. Sebab, kadang memang jadi orang tak pintar itu terasa enak. Di situlah saya bangga dengan Arifin yang idealis dan berintegritas,’’ tandas Hidayat yang juga mantan aktivis Lembaga Seni Budaya Mahasiwa Islam yang saat itu diketuai cendikiawan Nurcholish Madjid.

Dalam bidang film, karya Arifin C Noer banyak mendapat penghargaan. Film perdananya adalah 'Suci Sang Primadona'. Salah satu film Arifin yang laris sekaligus mendapat banyak Plala Citra di awal tahun 1990-an adalah 'Taksi' yang dibintangi Rano Karno dan Meriam Belina. Di film inilah Rano meraih Piala Citra pertamanya sebagai aktor pemeran utama terbaik pria.

http://www.republika.co.id/berita/du...bisa-bayar-aku



film djakarta 66 adalah kelanjutan dari film gestok, menceritakan kisah rentang waktu setelah gestok hingga terbitnya supersemar, namun film ini cenderung menitikberatkan pada perjuangan para mahasiswa ketimbang mengisahkan dinamika dan persoalan di kalangan internal militer dan pemerintahan, maka tidak heran jika film ini dianggap tidak layak edar dan hanya berusia pendek jka dibanding dengan film pertamanya

film dimulai dengan kondisi sosial, ekonomi, dan politik yang semakin memburuk, para mahasiswa yang tergabung dalam organisasi KAMI mendemo sukarno dengan membawa tiga tuntutan, bubarkan pki, reshuffle kabinet dwikora, dan turunkan harga, masa-masa yang sulit digambarkan bahwa gubernur BI sampai harus memerintahkan anak buahnya untuk mencetak uang sebanyak-banyaknya demi mendanai agenda revolusi yang merupakan sebuah proyek yang maha besar, disisi lain mereka harus mengabaikan kondisi inflasi yang telah mencapai 600%

di tengah tekanan-tekanan mahasiswa, terdapat beberapa pertemuan antara sukarno dan suharto, suharto yang dipercaya sebagai komandan pemulihan dan ketertiban menyarankan agar pki dibubarkan, namun sukarno bersikukuh menolak, suharto khawatir bahwa tekanan "demo" mahasiswa tidak akan berhenti hingga pki dibubarkan, namun sekali lagi sukarno tidak bergeming

untuk meredakan tekanan politik, suharto mengusulkan pertemuan dengan para mahasiswa, sukarno setuju dan mengundang para mahasiswa untuk menghadiri sidang kabinet, harapannya baik sukarno maupun para mahasiswa dapat menyampaikan pesan maupun unek-uneknya

pada hari h, diundanglah 10 perwakilan para mahasiswa untuk masuk ke istana, kharakter dan wibawa yang khas dari sukarno justru membuat para mahasiswa diceramahi, sukarno mengecam para mahasiswa yang mengejek para mentrinya dengan ejekan "mentri tidak becus" dan menantang para mahasiswa tersebut, bahwa siapapun yang bisa mengatasi krisis ekonomi maka akan diangkat langsung menjadi mentri

disisi lain, kondisi di depan istana negara mulai memanas sehingga aparat terpaksa membubarkan kerumunan massa mahasiswa, yang secara otomatis membuat pertemuan sidang kabinet menjadi bubar, sedangkan para perwakilan mahasiswa belum sempat menyampaikan aspirasinya, sehingga diputuskanlah dibuat pertemuan khusus setelahnya untuk mengakomodir hal tersebut

melihat kondisi sosial dan politik pada saat itu, sukarno mulai mencium adanya gelagat merongrong dan pelengseran kekuasaan, karena itulah sukarno membuat upacara apel kesigap dan kesetiaan yang dihadiri oleh pejabat pemerintah, militer, dan mentri, pada upacara tersebut dihadiri pula oleh para mahasiswa, dan juga organisasi buruh tani pendukung sukarno, yang pada akhirnya terjadi bentrok diantara keduanya dan mengorbankan seorang mahasiswa bernama arief rahman hakim

kehadiran organisasi mahasiswa (KAMI) membuat organisasi buruh tani merasa tersaingi , mereka menganggap bahwa KAMI telah mencuri isu-isu dan slogan yang menjadi propaganda mereka dalam merebut simpati masyarakat, yang membuat mereka seolah-olah menjadi kehilangan panggung dihadapan rakyat jelata

karena itulah mereka mulai menteror, mengintimidasi, dan menculik para mahasiswa, selain itu mereka juga menyusup dan melakukan aksi pembusukan yang membuat KAMI dikecam oleh berbagai ormas dan parpol yang ada, bahkan disampaikan bahwa arief rahman hakim adalah susupan dari kelompok mereka namun kematiannya justru mendongkrak popularitas KAMI

dengan teror dan ancaman yang ada tidak membuat para mahasiswa menjadi kendur, bahkan sebaliknya, tekanan dan tuntutan politik yang dibuat oleh para mahasiswa semakin menguat, namun sekali lagi sukarno bergeming untuk membubarkan pki, pada sebuah pertemuan dengan suharto, sukarno memberi alasan bahwa pki tidak mungkin dibubarkan karena pki sudah menjadi bagian dari nasakom, dan membubarkan pki sama saja membubarkan nasakom, sukarno tidak mau kehilangan muka karena nasakom telah dipromosikan didunia internasional

suharto menawarkan solusi, bahwa ia bersedia menjadi tumbal untuk kepentingan sukarno, "biarlah saya saja yang membubarkan pki dengan begitu bapak tidak perlu kehilangan muka", namun sukarno masih tetap tidak mau untuk membubarkan pki dan justru merasa gusar dengan sikap kengototan suharto yang ia sebut "kokoh", meskipun begitu sukarno berupaya mencairkan suasana dengan memberikan satu paket kaos kepada suharto yang di anggap pakaiannya "tidak rapi"

puncaknya, pada tanggal 11 maret 66, sukarno memimpin sidang kabinet 100 mentri, ditengah-tengah sidang ia memproleh sebuah pesan yang membuatnya harus meninggalkan ruang sidang, sukarno langsung terbang ke istana bogor yang ternyata telah ditunggu oleh 3 jendral, namun belum sempat para jendral tersebut mengutarakan pesan dan maksud tujuan, sukarno telah memarahi mereka terlebih dahulu,

sukarno memarahi para jendral yang dianggap tidak becus mengatasi krisis politik yang ada, sukarno juga meragukan loyalitas para jendral tersebut, menganggap ada upaya merongrong kekuasaan, terlebih sukarno mendapat informasi bahwa abri menyusup dan mengkader para mahasiswa untuk mendemo dirinya, namun para jendral tersebut membantah semua tuduhan tersebut dan menyampaikan bahwa maksud kedatangan mereka adalah untuk menegaskan kesetiaan abri dibawah pimpinan abri

para jendral tersebut juga mengusulkan agar suharto diberikan kepercayaan untuk mengatasi krisis saat itu, sebagaimana pesan suharto yang mereka temui sebelum menghadap sukarno, bahwa suharto siap menjalankan perintah untuk mengatasi krisis jika ia dipercaya untuk itu, sukarno menjadi gusar dan heran "kepercayaan apa lagi yang kurang kuberikan kepada suharto? dia telah kuangkat menjadi komandan pemulihan keamanan dan ketertiban!"

para jendral menjelaskan, mungkin perlu semacam "surat perintah" sukarno terdiam sejenak dan mulai memahami inti yang ingin mereka sampaikan, dan pada akhirnya sukarno setuju untuk menerbitkan surat tersebut, para jendral tersebut mulai menyusun draft surat perintah, kemudian diserahkan ke sukarno untuk dipelajari bersama pengawalnya, kemudian draft itu dikembalikan disertai dengan beberapa catatan untuk dikaji ulang, kemudian draft tersebut diserahkan lagi ke sukarno

setelah menerima dan mempelajari kembali draft tersebut, sukarno memanggil para jendral tersebut untuk mendiskusikan draft secara bersama-sama, hingga pada akhirnya disepakati susunan draft surat perintah tersebut, lalu diserahkan kepada suharto yang posisinya sedang sakit dirumah, kemudian suharto mengundang perwakilan ormas, parpol, dan pejabat terkait untuk melihat dan membuktikan keotentikan surat perintah tersebut, dimana surat perintah tersebut menjadi dasar hukum untuk membubarkan pki
Diubah oleh mol1709 21-09-2017 23:08
0
9K
64
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan