Kaskus

News

bpln.bossAvatar border
TS
bpln.boss
Penjualan Konten Pornografi Video Gay Kids Menjangkau 49 Negara
Penjualan Konten Pornografi Video Gay Kids Menjangkau 49 Negara
Jakarta - Polisi mengungkap peran menonjol satu tersangka dalam penyidikan penjualan konten pornografi anak lewat akun media sosial Twitter, Video Gay Kids. Satu orang yang diinisialkan sebagai Ik, 30 tahun, dan ditangkap di Bogor dua pekan lalu itu diketahui sebagai otak penjualan tersebut.

“Ik yang merekrut dua tersangka lainnya,” kata Kepala Subdirektorat Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Roberto Pasaribu, Senin, 18 September 2017.

Roberto menuturkan, Ik merekrut Heryawan alias Her, 30 tahun, pada Juni lalu dan memberinya akun @febrifebri745 untuk dikelola. Sebulan kemudian, Ik merekrut Yul, pemuda berusia 19 tahun, di Garut, Jawa Barat, dan memberikan akun @VGKSale untuk dikelola secara terpisah.
Ik disebut telah setahun menjalankan bisnisnya itu lewat akun @FreeVGK69. Mereka bertiga saling kenal karena berada dalam satu grup percakapan di media sosial yang sama. "Mereka tergabung di 25 grup chat Telegram, 9 grup WhatsApp, dan 8 grup Telegram," kata Roberto.

Seperti ketika merilis kabar pengungkapan kasus ini, Minggu, 17 September 2017, Roberto mengatakan grup-grup itu beranggotakan warga negara asing. Jangkauan jaringannya mencapai 49 negara, antara lain Vietnam, Arab Saudi, Amerika Serikat, Paraguay, India, Malaysia, Oman, Italia, Israel, Irak, Venezuela, Meksiko, dan Afrika Selatan.

Dari grup itulah mereka mendapatkan konten video dan foto yang diperjualbelikan. Roberto menjelaskan, kelompok Ik tak memproduksi sendiri konten yang dijual, melainkan mengumpulkannya dari grup-grup yang mereka ikuti. Transaksi penjualan pun dilakukan melalui jaringan percakapan yang berbeda via WhatsApp, Line, atau Telegram. "Untuk memudahkan pencarian mereka, juga membuat tagar khusus, #VGK," ujar Roberto.

Total sebanyak 500 ribu gambar dan video telah ditransaksikan oleh ketiganya. Mereka mengaku bertransaksi dengan 150 orang. Polisi menyita uang tunai Rp 10 juta dari penangkapan dua pekan lalu. Selain itu, ditemukan arsip 750 ribu gambar dan video porno anak.

Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto, mengatakan akan mengajak Twitter bertemu untuk meminta klarifikasi guna mengungkap kasus konten pornografi ini. KPAI menginginkan informasi lebih jauh ihwal komitmen yang sudah dan akan dilakukan Twitter dalam memberi perlindungan kepada anak.

Sistem pengawasan yang diterapkan Twitter terhadap konten di dalamnya juga akan ditanyakan. "Ini penting karena sebagai bagian ikhtiar preventif agar tidak ada korban baru, dan tidak ada potensi korban baru," kata Susanto, Senin, 18 September 2017.

Manajer Komunikasi Twitter, Priscilla, mengaku belum mendapat kabar mengenai rencana pertemuan itu. Sebab, ia masih berada di luar negeri. Adapun Susanto mengatakan belum mendapat respons dari Twitter atas ajakannya. "Doakan saja Jumat kami bertemu," ujar Susanto.

https://www.tempo.co/read/fokus/2017...sUtama_Click_3
Diubah oleh bpln.boss 21-09-2017 10:10
0
2.9K
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan