BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
London Fashion Week diwarnai protes anti-pakaian berbulu

Para demonstran di area pagelaran mode London Fashion Week (15/9/2017).
Rangkaian pekan mode dunia kini sedang berlangsung. Setelah diawali dengan sederet desainer yang pamerkan karya di New York, mulai 15 September, giliran London yang menjadi tuan rumah.

Sayangnya, gelaran seni busana kali ini tak semulus biasanya. Melansir ulasan Business of Fashion, tepat sebelum dimulainya pertunjukan terakhir dari Burberry, gedung Old Sessions House di London's Clerkenwell yang seharusnya dipadati media, selebriti dan tamu undangan lainnya, justru disambangi oleh ratusan demonstran.

Para pendemo ini ternyata memprotes penggunaan pakaian dan aksesori berbulu binatang oleh para pelaku industri mode di seluruh dunia.

Tercatat ada sekitar ada sekitar 250 orang aktivis yang berdiri memegang spanduk bertuliskan kata-kata yang mewakili protes mereka. Tak hanya itu, beberapa di antaranya bahkan melumuri tubuhnya dengan darah palsu, menunjukkan gambar-gambar hewan yang tersiksa dan menderita demi indahnya produk mode.

Mereka juga tak segan meneriakkan berbagai kata-kata kepada para tamu agar suara mereka dapat didengar.

Polisi pun tak tinggal diam, mereka membentuk pagar manusia untuk melindungi tamu undangan yang bergerak menuju gedung dikawal oleh sejumlah panitia. Ada juga yang sampai harus lewat pintu belakang untuk dapat masuk ke area peragaan busana berlangsung.

Kerumunan demonstran makin sulit ditembus ketika waktu pertunjukan akan dimulai. Mereka telah berada di sana bahkan sejak pukul 16:00 waktu setempat.

Ternyata protes ini bukanlah hal yang baru, tetapi kali ini, pada perayaan yang ke-66, London Fashion Week harus menghadapi para demonstran dengan skala yang lebih besar. Untuk pertama kalinya peragaan tunggal jadi target selama tiga hari berturut-turut.

"Petisi kami melawan (British Fashion Council) telah mencapai 200 ribu tanda tangan dan kampanye kami telah mendapat sekitar satu juta penonton. Ini saatnya untuk British Fashion Council untuk mendengar apa yang kami sampaikan," ujar Ed Winters, wakil penggagas grup aktivis Surge, yang menginginkan agar BFC melarang pemakaian bulu binatang di London Fashion Week.

Sedangkan Susie Lau atau yang populer dengan nama Susie Bubble, seorang narablog mode menyatakan pendapatnya, "Dalam sepuluh tahun saya menghadiri London Fashion Week, saya belum pernah melihat seburuk ini. Saya rasa tadi ada pemrotes yang meneriaki kuping saya. Tapi saya tidak marah, saya mengerti apa yang mereka ingin sampaikan--saya hanya merasa pesan mereka sebaiknya lebih terartikulasi."

Salah seorang pengunjuk rasa ternyata adalah jurnalis dari Telegraph, Joanna Groneberg. Ia menyatakan mendukung penuh aksi tersebut karena kepeduliannya terhadap binatang dan juga dunia mode.

Groneberg mengaku rela berdiri selama delapan jam penuh demi menyuarakan kritiknya.

Karena busana yang diperagakan adalah untuk musim semi dan panas, sebenarnya tidak ada yang memamerkan fesyen bulu binatang di London Fashion Week. Para pengunjuk rasa menyadari hal itu, namun yang mereka sasar adalah perhatian dari media, masyarakat, dan para pihak yang berkepentingan.

Mereka berhasil. Terbukti setelah melihat banyaknya demonstran, British Fashion Council kemudian mengirim surel kepada setiap tamu undangan yang menghimbau agar mereka tidak menghadiri acara dengan mengenakan pakaian beraksen bulu, baik asli maupun palsu.

Penggunaan bulu binatang telah dilarang di Britania Raya sejak 20 tahun lalu, karenanya semestinya bulu binatang juga dilarang untuk tampil di pekan mode secara keseluruhan. Namun, hingga saat ini masih ada saja segelintir perancang yang dinilai tak memiliki hati yang masih menggunakan bulu binatang asli pada rancangannya.

Hal ini diduga karena masih banyak negara yang mengizinkan industrinya untuk menguliti binatang, termasuk kucing dan anjing untuk dijual kulit dan bulunya.

Para demonstran pun sebenarnya telah banyak mendapat dukungan, di antaranya oleh para pesohor dan petinggi negara seperti Michelle Obama, Carla Bruni-Sarkozy, Penelope Cruz, Kate Winslet, P!nk, serta Miley Cyrus.

Selain itu, Zara telah menarik semua produk kulit kelinci dari toko-toko mereka, sementara Mark & Spencer telah melarang produk fesyen berbahan kulit angora.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...akaian-berbulu

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Dua versi kisah jenazah bayi yang digendong di angkot

- PCC menyebar dari Kendari, Purwokerto, hingga Jakarta

- Jokowi enggan bertemu Pansus

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1.1K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan