- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Calon Jihadis Mengaku Mutilasi Istri di Depan Anak


TS
Arzal
Calon Jihadis Mengaku Mutilasi Istri di Depan Anak
Melbourne - Seorang pria dari Melbourne, Australia yang membantai dan memutilasi istri di depan tiga anaknya yang masih kecil telah mengaku bersalah melakukan pembunuhan.
Polisi meyakini pria 35 tahun yang berasal dari Broadmeadows itu mungkin membunuh istrinya karena dia tidak mau suaminya bergabung dengan kelompok Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS) di Suriah.
Berdasarkan dokumen pengadilan, anak-anaknya mengatakan kepada polisi mereka menyaksikan ayahnya menggunakan sebuah pisau untuk "membantai" ibu mereka di ruang keluarga rumah mereka pada Juni tahun lalu.
Seorang dari mereka mengatakan kepada penyidik kalau tubuh ibunya begitu berlumuran darah.
Anak-anak itu mengatakan kepada polisi kalau ayah mereka membungkus tubuh ibu mereka yang berusia 27 tahun dengan lakban elektrik, plastik, dan sebuah seprai sebelum memasukkannya di bagasi mobilnya.
Diduga ia menaruh anak-anaknya di mobil dan menyetir ke padang rumput di sebelah lapangan tenis Dallas, di mana ia membuang tubuh istrinya, sebelum membawa anak-anaknya ke sebuah toko roti untuk membeli kue.
Polisi menduga pria itu sebelumnya mengatakan kepada saudara iparnya kalau ia bertengkar dengan istrinya tentang niatnya untuk pergi ke Suriah bergabung dengan kelompok ISIS, dan telah menyayat tangan istrinya dengan pisau enam bulan sebelum kematiannya.
Saat sidang mendengarkan keterangannya di pengadilan, pria itu meyakini istri keduanya, berdasarkan hukum Islam, adalah agen intelijen Australia (ASIO).
Pria itu tidak bisa dibuka jati dirinya berdasarkan perintah pengadilan untuk melindungi identitas anak-anaknya.
Ia mengaku bersalah di Pengadilan Tinggi Victoria untuk tindakan pembunuhan dan akan menjalani sidang sebelum vonis pada November.
Diterjemahkan oleh Alfred Ginting dari artikel ABC News.
sumber
Sadis dan keji banget memang, istri sendiri dibunuh dan dimutilasi
Polisi meyakini pria 35 tahun yang berasal dari Broadmeadows itu mungkin membunuh istrinya karena dia tidak mau suaminya bergabung dengan kelompok Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS) di Suriah.
Berdasarkan dokumen pengadilan, anak-anaknya mengatakan kepada polisi mereka menyaksikan ayahnya menggunakan sebuah pisau untuk "membantai" ibu mereka di ruang keluarga rumah mereka pada Juni tahun lalu.
Seorang dari mereka mengatakan kepada penyidik kalau tubuh ibunya begitu berlumuran darah.
Anak-anak itu mengatakan kepada polisi kalau ayah mereka membungkus tubuh ibu mereka yang berusia 27 tahun dengan lakban elektrik, plastik, dan sebuah seprai sebelum memasukkannya di bagasi mobilnya.
Diduga ia menaruh anak-anaknya di mobil dan menyetir ke padang rumput di sebelah lapangan tenis Dallas, di mana ia membuang tubuh istrinya, sebelum membawa anak-anaknya ke sebuah toko roti untuk membeli kue.
Polisi menduga pria itu sebelumnya mengatakan kepada saudara iparnya kalau ia bertengkar dengan istrinya tentang niatnya untuk pergi ke Suriah bergabung dengan kelompok ISIS, dan telah menyayat tangan istrinya dengan pisau enam bulan sebelum kematiannya.
Saat sidang mendengarkan keterangannya di pengadilan, pria itu meyakini istri keduanya, berdasarkan hukum Islam, adalah agen intelijen Australia (ASIO).
Pria itu tidak bisa dibuka jati dirinya berdasarkan perintah pengadilan untuk melindungi identitas anak-anaknya.
Ia mengaku bersalah di Pengadilan Tinggi Victoria untuk tindakan pembunuhan dan akan menjalani sidang sebelum vonis pada November.
Diterjemahkan oleh Alfred Ginting dari artikel ABC News.
sumber
Sadis dan keji banget memang, istri sendiri dibunuh dan dimutilasi







tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.4K
23


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan