- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kritik Cuitan Mahfud MD Soal Koruptor, Fahri: Dia Tak Lebih Bersih


TS
khayalan
Kritik Cuitan Mahfud MD Soal Koruptor, Fahri: Dia Tak Lebih Bersih

Mahfud MD (kiri) dan Fahri Hamzah. Ilustrasi: Andhika Akbaryansyah/detikcom
Cirebon - Mahfud MD menyindir orang yang dulu galak terhadap Soeharto hingga menggulingkannya dari kursi presiden malah kini jadi koruptor. Cuitan itu dikomentari oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
Sebagai aktivis 1998, Fahri mengaku kecewa dengan cuitan Mahfud. Dia menyebut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu tidak bijaksana menyampaikan pendapat.
"Seharusnya bantah saja pemikiranya. Di situ Pak Mahfud tidak bijak. Karena hidup dia juga tidak lebih bersih dari aktivis-aktivis itu (1998)," ucap Fahri Hamzah usai mengisi Stadium General di IAIN Syekh Nurjati, Cirebon, Jawa Barat, Rabu (20/9/2017).
Kendati tak suka dengan tulisan Mahfud tersebut, Fahri berjanji tidak menjadikan bahan cuitan Mahfud sebagai ajang saling serang pribadi.
"Tapi rasanya tidak etis. Di ruang publik beliau menyerang pribadi orang, bukan menyerang pendapatnya. Itu juga belum tentu benar siapa yang beliau maksud," kata Fahri.
Fahri menyesalkan sikap Mahfud yang mudah menyerang para pengkritik KPK. Bahkan menurut dia, Mahfud tak segan menyebut pengkritik KPK itu sebagai koruptor.
"Gegara mengkritik KPK dibilang koruptor. Ini tidak jauh beda dengan orang yang membela salah satu ideologi kemudian dianggap merupakan bagian dari ideologi itu. Bagi saya tidak harus begitu," ujar Fahri.
Cuitan Mahfud tersebut mendapat berbagai tanggapan dari pengguna Twitter. Bunyi cuitan Mahfud melalui akun Twitter resminya, @mohmahfudmd, adalah 'Ternyata, banyak yang dulu galak menjatuhkan Pak Harto karena KKN sekarang jadi koruptor atau pendukungnya. Gila, reformasi diartikan gantian korupsi'.

Foto: Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. (Sudirman Wamad/detikcom).
Mahfud tidak membeberkan siapa orang yang ia sindir. Jika merujuk dari cuitannya, hal itu ditujukan untuk aktivis 1998 yang menjatuhkan rezim Soeharto karena diduga melakukan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Cuitan Mahfud tersebut mendapat berbagai tanggapan dari pengguna Twitter. Salah satunya dari Fahri Hamzah yang merupakan mantan aktivis 1998. Merasa terganggu oleh cuitan Mahfud, Fahri lalu membalas cuitan itu.
"Bagaimana bisa bikin kesimpulan dangkal begini Prof? Serang idenya Prof, jangan serang pribadi orang," balasnya lewat akun Twitter.(elz/elz)
https://m.detik.com/news/berita/d-36...1493563913#top
Yg jadi TS emang kudu komen yaa??
Diubah oleh khayalan 20-09-2017 17:11
0
5.6K
34


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan