Memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut menjadikan Gunung Semeru gunung tertinggi di pulau Jawa dan ke-tiga tertinggi di Indonesia. Ini lah yang juga menjadikan gunung ini didaki oleh banyak wisatawan, apalagi setelah populernya film 5 cm.
Film 5 cm begitu berkesan dan membekas. Hebatnya, 5 cm mampu membuat perubahan minat millennial Indonesia, yang tadinya hanya jalan-jalan di situ-situ saja, beralih hobi menjadi seorang pendaki gunung, seperti tokoh-tokoh dalam film 5 cm.
Akan tetapi, Gunung Semeru memang pantas didaki karena bentang alamnya juga, kok, bukan hanya karena kepopulerannya setelah film 5 cm. Salah satu yang disajikan gunung ini adalah danau-danaunya yang disebut juga Ranu. Berikut 5 danau (ranu) di Semeru.
Ranu Kumbolo
Spoiler for 1:
Via tabloidwisata.com
Danau Ranu Kumbolo merupakan tempat bermalam favorit yang treletak di bawah pos 4 pendakian Gunung Semeru.
Via naturalsunrisetour.com
Tidak heran jika para pendaki Puncak Mahameru suka sekali transit di danau ini. Danau air tawar seluas 15 hektar dan berada di ketinggian 2.400 mdpl ini memiliki keindahan yang memesona mata. Hal ini bisa kamu rasakan juga lewat udara segar di sekitarnya yang membuat pikiran rileks.
Via naturalsunrisetour.com
Saat matahari mulai terbit di antara dua bukit hijau dengan muncul perlahan, penampilan Danau Ranu Kumbolo pun makin cantik dan membuat kita sulit mengalihkan pandangan mata.
Ranu Pani
Spoiler for 2:
Via nge-baca.blogspot.com
Danau cantik yang satu ini berada di desa yang mempunyai nama yang sama, yaitu Desa Ranu Pani. Danau yang menjadi salah satu dari tiga danau ikon Semeru, bersama Ranu Kumbolo dan Ranu Regulo ini memang populer karena menjadi gerbang masuk pendakian menuju ke areal taman nasional di Gunung Semeru.
Via tourbromosurabaya.wordpress.com
Desa Ranu Pani sendiri merupakan salah satu desa tertinggi di Indonesia dengan pemandangan indah. Karena keindahan alam dan adanya danau vulkanik serta keramahtamaan masyarakat Suku Tengger, Desa Ranu Pani menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang senang berpetualang di alam terbuka.
Via lingkarmalang.com
Pemandangan desa dan danau Ranu Pani adalah keindahan Gunung Semeru yang sayang jika tidak diabadikan dengan kameramu.
Ranu Regulo
Spoiler for 3:
Via pojokpitu.com
Ranu Regulo juga adalah danau yang letaknya berada di desa Ranu Pani. Lokasinya tak jauh dari danau Ranu Pani. Pemandangan perbukitan mengelilingi danau jernih ini. Selain Ranu Pani, Ranu Regulo adalah tempat yang cocok untuk bermalam tanpa harus capai mendaki ke Ranu Kumbolo.
Via tripadvisor.com
Suasana di sekitar Ranu Regulo sangat tenang, dan tentunya tidak seramai Ranu Kumbolo. Ada sebuah dermaga tanpa kapal di danau ini. Di sekitar danau juga terdapat lokasi camping. Jika cuaca sedang bagus, refleksi pemandangan dari permukaan danau sangat ciamik untuk difoto.
Ranu Tompe
Spoiler for 4:
Via wikipedia.org
Dahulu, keberadaan Ranu Tompe hanya sekadar cerita dari masyarakat sekitar Gunung Semeru. Bahkan, danau ini dianggap angker sehingga tak ada warga yang berani menyambanginya.
Namun berbekal citra satelit dan peta kawasan, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) berhasil menemukan wujud danau seluas 0,7 hektare tersebut dalam sebuah ekspedisi pada Oktober 2013.
Ranu Tompe berada di ketinggian 1.733 mdpl, dan letaknya jauh dari akses manusia. Warga setempat menyebut Ranu Tompe sebagai Ranu Lus karena kepercayaan warga sekitar bahwa tempat ini adlah kerajaan para lelembut.
Ranu Darungan
Spoiler for 5:
Via bukanayamjago.blogspot.com
Ranu Darungan berada di ketinggian 830 mdpl dengan luas 0,25 hektar. Ranu ini dikelilingi tebing, hutan yang menjadi rumah satwa-satwa liar. Ranu Darungan disebut juga Linggo Rekisi karena memang dikelilingi oleh banyak pohon Rekisi.
Via wisatalumajangku.blogspot.com
Selain indah, danau ini juga memiliki nilai sejarah karena merupakan peninggalan orang Belanda yang dulunya mengelola situs ini untuk kepentingan konservasi anggrek dan tanaman obat. Diduga, Ranu Darungan merupakan danau buatan karena terbukti dari pilar-pilar besar bekas bangunan bergaya kolonial di dekat danau.
Meski dibuka untuk umum namun jarang dikunjungi karena medan yang cukup sulit.