Politisi Gerindra: Pidato Prabowo soal Rohingya sesuai amanat UUD1945
TS
vizum78
Politisi Gerindra: Pidato Prabowo soal Rohingya sesuai amanat UUD1945
Spoiler for .:
Politisi Gerindra Romo Muhammad Syafi'i membela sang ketua umum Prabowo Subianto yang diserang balik karena menyebut kirim bantuan ke Rohingya hanya pencitraan pemerintah.
Menurut Romo, pidato yang disampaikan Prabowo saat orasi kemanusiaan Rohingya berdasarkan amanat pembukaan Undang - Undang Dasar 1945.
"Sebenarnya kan inti dari pidato Pak Prabowo itu bahwa kita sebagai politik yang bebas dan aktif harus melaksanakan apa yang diamanatkan oleh pembukaan UUD 1945," kata Romo di sela acara HUT Ke-51 KAHMI Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Selatan (19/7).
Kemudian ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kedamaian abadi dan keadilan sosial.
Jika itu dilaksanakan, lanjutnya, maka bentuk keterlibatan negara terhadap semua persoalan internasional dipastikan tidak ada yang terjajah dan terzalimi, sehingga hak azasi nya tidak terganggu.
"Itulah makna keterlibatan kita terhadap persoalan-persoalan internasional," ucapnya.
Dia menegaskan, keterlibatan pemerintah harus terstruktur dan berdampak pada perubahan yang signifikan.
Tanpa ada upaya terencana,bagaimana bisa orang tersebut mendapatkan haknya sebagai manusia, haknya sebagai warga negara dan haknya sebagai komunitas masyarakat di dunia.
"Yang diamanatkan UUD tuh seperti itu adalah gerakan yang terencana," tutur anggota Komisi III DPR ini.
]"Jadi kalau upaya yang tidak terstruktur itu kan yang penting ngasih bantuan. Sama seperti orang kena banjir, harusnya bagaimana bisa banjir,gimana mengatasi penderitaan masyarakat yang terkena dampak banjir.
Tapi kalau kemudian kita datang kasih selimut, kasih beras, kemudian besok banjir lagi ya tidak ada habisnya," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, Aksi bela etnis Rohingya yang terusir dari Rakhine Myanmar dengan kekejaman tentara militer di Jakarta pada Sabtu 16 September lalu berbuntut polemik.
Pemicunya, orasi politik yang diucapkan oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Prabowo menilai, bantuan pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla untuk muslim Rohingya hanya pencitraan belaka.
Dia juga tak yakin kiriman bantuan yang dilakukan pemerintah itu sampai ke tangan yang membutuhkan.
"Jadi, saudara-saudara percaya sama saya kalau kita kuat, kita bisa bantu kaum Rohingya. Kalaupun kita sekarang kirim bantuan (kepada Rohingya), menurut saya itu pencitraan.
Kirim bantuan pun tak sampai," kata Prabowo di Patung Kuda,Jakarta.
Statement ini mengundang reaksi keras dari para pembela Jokowi. Para loyalis Jokowi baik di parlemen maupun petinggi partai politik pendukung pemerintah menuding balik Prabowo.
"Pak Jokowi itu sudah melakukan langkah nyata. Mengirimkan bantuan makanan, kesehatan, pendidikan maupun langkah-langkah diplomatik.
Lalu pencitraannya dimana? Di sini lah Pak Prabowo keliru membedakan antara pencitraan dengan kerja nyata.
Justru banyak pidato itu lah yang pencitraan," kata Wasekjen Hanura Dadang Rusdiana saat dihubungi merdeka.com, Senin (18/9).
Tak cuma Dadang yang 'kick back' mantan Danjen Kopassus itu, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham juga tak terima sang presiden disebut pencitraan.
Idrus menilai, harusnya Prabowo bersyukur, Indonesia masih bisa membantu sesama umat muslim di Myanmar yang sedang tertindas saat ini.
"Itu kan bantuan sudah dikirimkan, mestinya kita bersyukur. Jadi saya kira itu kritik Prabowo tidak pada tempatnya," kata Sekjen Golkar Idrus Marham di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (18/9).
Anak buah mulai kalap saudara2 dalam membela bosnya,dgn membawa undang2 tanpa ada penjelasan lebih lengkap hanya sekedar retrorika doang tanpa solusi(seperti yg ane bold kalimatnya)
Indonesia bukan negara super power dan bukan pula negara kaya raya,negara indonesia hanya bisa melakukan apa yg terbaik dgn segala keterbatasannya ....tolong di ingat itu yaaa romo