--Orang-orang cebol dalam industri film porno bukanlah hal yang baru.

Dari ia yang menyebut dirinya Bridget the Midget hingga rekan senegaranya, Mini Mya dan Lady Gangsta.

Tapi kepopuleran mereka sepertinya tidak ada apa-apanya dibanding Kohey Nishi yang hanya punya tinggi 3 kaki 6 inci (sekitar 1 meter lebih sedikit).


Ia mungkin kecil, tapi paling besar di antara orang-orang setipenya.

Nishi, yang sekarang 24 tahun, terlihat seperti bocah SD.

Tapi siapa sangka ia adalah salah seorang bintang porno paling populer dan paling sering dibicarakan di Jepang saat ini.

Mantan pemrorgram komputer ini mengenal industri film porno dari teman minumnya.

Si teman ini mengenalkan ia pada bintang porno pujaan Jepang, Ganari Takahashi.

“Tidak ada (bintang film) dewasa yang tampak seperti anak-anak melebihi saya,” ujar Nishi kepada Vice.

Bahwa ia tidak bisa berdiri atas kakinya sendiri selama lebih dari lima menit atau membuka botol tanpa bantuan orang lain tidak membuat para penggemar berpaling kepadanya.

Salah satu judul film yang ia bintangi, “Having Sex in the Magic Mirror Box Car with a Female College Student with F-Cup Breast Who Want’s to Be a Kindergarten Teacher” mendapat sambutan luar biasa dari khalayak.

Sejauh ini, film-film yang dibintang oleh Nishi selalu mengakomodasi kondisinya.

Ia punya penyakit yang tidak bisa disembuhkan yang dikenal sebagai mucopolysasscharidosis yang menghentikan pertumbuhannya dan membuatnya rentan mengalami cedera tulang belakang.

“Biasanya mengambilan gambar film porno dilakukan saat saya di tempat tidur, jadi saya tidak bermasalah dengan itu,” ujar Nishi.

Ia menambahkan, bagaimanapun juga ia juga menghadapi masalah yang biasa dihadapi oleh para aktor film porno.

“Meskipun tidak ada kaitannya dengan ketidakmampuannya, sangat sulit mendapatkan ereksi saat Anda dikelilingi oleh banyak orang dan kru film,” tambahnya.

Lebih dari itu, ia menegaskan bahwa apa yang ia lakukan saat ini, terjun di dunia film porno, bukan semata-mata karena uang dan besarnya bayaran.

Ia berharap karyanya bisa memberi dampak positif pada masyarakat.

“Supaya tidak ada pelecehan seksual kepada anak-anak, seperti film perang dan video games yang dapat berkontribusi terhadap perdamaian (dunia),” tutupnya

http://bangka.tribunnews.com/2017/09...puler?page=all