ican1504Avatar border
TS
ican1504
Ini 5 Krisis Dalam Karir Antonio Cassano


PENANEGERI, Sepakbola - Antonio Cassano telah mengumumkan pensiun setelah menyetujui kontrak dengan Hellas Verona, dimana dia sempat membatalkan kesepakatan itu. Setelah mengadakan konferensi pers, mantan striker timnas Italia itu malah mengungkapkan bahwa dia akan terus bermain untuk Verona.

Sementara itu keputusan yang berubah-ubah dari seorang berjuluk FantAntonio itu mejadi pertanyaan besar. Sebuah nama bahkan diciptakan oleh Fabio Capello karena dia sering mengamuk "cassanate". Pelatih itu sangat paham setelah bekerja dengan Antonio Cassano di Roma dan Real Madrid.

Berikut adalah lima masalah yang Cassano dapatkan selama karirnya di sepakbola profesional.

1. Keluar dari tugas internasional - Maret 2001

Claudio Gentile adalah salah satu pelatih pertama yang merasakan sifat temperamen Cassano. Pemain depan itu ditinggalkan di bangku cadangan dalam pertandingan melawan Rumania oleh pelatih Italia U-21, dan kemudian Cassano memilih pergi dari timnya.

2. Kartu merah di Coppa Italia - Mei 2003

Roma mengalami kekalahan di leg pertama final Coppa Italia dengan skor 4-1 dari Milan, namun menang 2-1 di San Siro pada leg kedua.

Namun, 24 menit memasuki babak kedua, aksi Cassano dijegal Martin Laursen, yang tidak mendapatkan hukuman dari wasit Roberto Rosetti. Cassano bereaksi dengan marah, menjerit-jerit ke arah wajah sang pengadil lapangan dan berbuah kartu merah.

Saat dia meninggalkan lapangan, Cassano memberi isyarat tanduk pada Rosetti, sebuah isyarat ofensif di Italia.

3. Ancam seorang wasit - Maret 2008

Setelah gagal bermain baik untuk Real Madrid, mantan pemain Bari itu diberi kesempatan untuk menghidupkan kembali karirnya dengan Sampdoria. Dia membentuk kemitraan mematikan dengan Giampaolo Pazzini, membawa Blucerchiati ke Eropa.

Namun pada tahun 2008 ia mendapat sanksi lima pertandingan karena berkata kotor ke arah pejabat di pinggir lapangan, saat melawan Torino. Setelah ditunjukkan kartu merah oleh wasit Nicola Pierpaoli, Cassano seperti hilang akal, melepaskan bajunya dan melemparkannya ke arah petugas dan harus ditahan oleh rekan setimnya.

4. Berseteru dengan Garrone - Oktober 2010

Setelah tiga musim yang sukses di Genoa, tampaknya Cassano memiliki ketenangan, namun banyak hal yang terjadi dari sisi internal.

Striker tersebut melemparkan serangkaian penghinaan setan kepada presiden Riccardo Garrone, dan meskipun mengeluarkan permintaan maaf, klub tersebut mengajukan ke pihak Lega Serie A untuk merobek kontraknya.

Permintaan itu ditolak, namun Cassano bergabung dengan Milan pada bulan Januari. Sementara, dia dan Garrone membuat perdamaian sebelum kematiannya yang terakhir pada tahun 2013, Cassano menyebut kejadian ini sebagai penyesalan terbesar dalam hidupnya.

5. Berjuang dengan Stramaccioni - Maret 2013

Setelah memenangkan Scudetto dengan Milan, Cassano pindah ke Inter untuk musim 2012-13. Ini menjadi satu-satunya tahun dengan Nerazzurri, setelah berseteru dengan Andrea Stramaccioni pada Maret 2013.

Keduanya harus dipisahkan secara fisik oleh rekan setimnya, dan sementara Cassano mengakui bahwa dia salah, dan akhirnya dia dipindahkan ke Parma pada musim panas itu.

Sumber : http://penanegeri.com/ini-5-krisis-d...-cassano/8490/


Tempramental juga ya emoticon-Wakaka
0
1.2K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan