- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Halimah Yacob sang Presiden Singapura


TS
c4punk1950...
Halimah Yacob sang Presiden Singapura
Quote:

Presiden pertama perempuan di singapura "Halimah Yacob".
Kegembiraan terpancar di mata para aktivis perempuan Singapura ketika Elections Department (ELD), semacam badan urusan pemilu di Singapura, mengeluarkan pernyataan pers yang mengatakan hanya ada satu calon presiden yang berhasil mendapatkan sertifikasi kelayakan dari Presidential Election Committee PEC dan Community Committee untuk menjadi presiden Singapura berikutnya. Dari lima calon yang ada, hanya satu orang yang mendapatkan kedua sertifikasi itu dan karenanya berdasarkan undang-undang ia berhak menjadi presiden.
Saleemah Ismail, yang mengenal dekat Halimah Yacob ketika sama-sama memperjuangkan nasib kaum perempuan Singapura, menceritakan suasana di negara berpenduduk 5,6 juta jiwa itu setelah pengumuman badan urusan pemilu meluas.
"Saya gembira luar biasa dapat tahu berita ini dan pada masa ini hanya ada satu calon, yaitu Mdm. Halimah Yacob untuk jadi presiden Singapura. Saya gembira karena ia adalah presiden wanita pertama bagi Singapura. Ia dikenal sebagai aktivis, pemersatu, yang sudah lama bekerja untuk masyarakat Singapura. Tak terkira hati ini. Besar hati saya!" ujar Saleemah.
Tidak ada orang Melayu muslim di jajaran eselon teratas militer Singapura, dan sedikit pula di antara pejabat di jajaran ranah hukum, tetapi seorang anggota minoritas etnik minoritas ditetapkan untuk menjadi presiden wanita pertama negara kota Asia Tenggara pada pertengahan pekan ini.
Halimah Yacob, mantan juru bicara parlemen, pada Rabu (13/9/2017) akan dilantik sebagai perempuan pertama yang memanggul jabatan Presiden Singapura. Halimah akan menggantikan Tony Tan Keng Yam, 77 tahun.
Dia muncul sebagai kandidat tunggal presiden di negara mungil itu setelah para calon lainnya tidak memenuhi kriteria untuk ikut pemilihan.
Pemilihan Halimah yang beretnis Melayu di tengah dominasi etnis China, bahkan juga India, agaknya tidak terlepas dari upaya penguatan inklusivitas di negara multikultur tersebut.
Pengalaman perempuan kelahiran 23 Agustus 1954 itu sebagai juru bicara parlemen membuatnya dia otomatis layak untuk masuk dalam pencalonan presiden negeri jiran tersebut.
Dari empat pemohon lainnya, dua di antaranya bukan orang Melayu dan dua lainnya tidak diberi sertifikat kelayakan, demikian menurut panitia pemilihan.
Etnis Melayu terakhir yang menjabat sebagai presiden di Negeri Singa itu ialah Yusof Ishak, yang wajahnya menghiasai buang kertas Singapura.
Yusof menjadi presiden pada 1965 hingga 1970, tahun-tahun awal sejak berpisahnya Singapura dari Malaysia, namun kekuasaan eksekutif terletak pada Lee Kuan Yew, perdana menteri pertama negara tersebut.
Perpisahan Singapura dari Malaysia membuat etnis China mendominasi warga Singapura, sementara etnis Melayu masih menjadi yang terbanyak di Malaysia.
Etnis Melayu hanya sekitar 13 persen dari total warga Singapura yang mencapai 3,9 juta, walaupun nama negara tersebut dan juga lagu kebangsaannya diambil dari bahasa Melayu.
Referensi
sumber
0
1.7K
Kutip
9
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan