Gunakan Uang Negara untuk Beli Barang Pribadi, Wapres Mengundurkan Diri



RILIS.ID, Jakarta— Wakil Presiden Uruguay, Raul Sendic, mengajukan surat pengunduran diri dari jabatannya. Sendic mundur usai diduga menggunakan uang negara untuk membeli barang-barang kebutuhan pribadi.

"Saya menyerahkan surat pengunduran diri sebagai wakil presiden setelah sidang internal FA (koalisi partai politik)," tulis Raul Sendic dalam surat pengunduran dirinya, mengutip dari BBC, Minggu (10/9/2017).

Pria berusia 55 tahun itu mengikuti sidang internal partai politik pengusungnya karena pihak partai menganggapnya sudah terlibat dalam penggunaan dana negara yang tidak bisa diterima, dan menuduhnya berbohong selama membela diri.

Sendic diduga membeli barang-barang pribadi lewat kartu kredit saat menjabat Direktur Umum ANCAP, perusahaan minyak milik Uruguay. Tuduhan diperkuat oleh salinan transaksi kartu kredit bermasalah tersebut.

Tuduhan tersebut mulai berkembang pada Juni, ketika tabloid Busqueda melaporkan bahwa antara 2010-2013, Sendic menggunakan kartu kredit milik perusahaan untuk membeli perhiasan, barang-barang elektronik, perabotan, dan lain-lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaannya.

Saat persidangan internal, Sendic tidak bisa menjelaskan pembelian-pembelian tersebut. Dilansir ABC News, Sendic hanya mengatakan bahwa pembelian tersebut nampak aneh.

Lewat akun Twitter, Sendic mengatakan sudah menyerahkan surat pengunduran diri dan mengomunikasikan dengan Presiden Tabare Vasquez.

Sosok Sendic sendiri memang tidak lepas dari kontroversi. Selama memimpin ANCAP, perusahaan tersebut mengalami defisit anggaran cukup besar. ANCAP juga harus disuntik dana sebesar US$872 juta agar tak dinyatakan bangkrut.

Defisit anggaran itu juga memicu skandal di kalangan partai dan perpecahan di masa pemerintahan Presiden Jose Mujica.

Skandal-skandal tersebut membuat pria asal Paysandu itu menjadi target empuk kritik dari oposisi, media, dan bahkan sekutu-sekutunya di partai politik.

sumber: http://rilis.id/gunakan-uang-negara-...rkan-diri.html