RIBUAN perambah sudah beraksi di Taman Nasional Kerinci Seblat di wilayah Kabupaten Merangin, Jambi. Untuk menangani mereka, selain pemerintah pusat, Pemprov Bengkulu, Lampung, dan Sumatra Selatan harus ikut turun tangan.



"Penanganan masalah perambahan hutan sudah sangat mendesak. Sebagai paru-paru dunia, pelestarian TNKS terancam dan rawan menimbulkan konflik horizontal antara penduduk asli dan perambah," kata Bupati Merangin, Al Haris, saat melapor kepada Wakil Gubernur Jambi Fachrori Umar, Minggu (10/9).



Perambahan hutan di Merangin yang terjadi di tiga kecamatan, yakni Jangkat, Jangkat Timur, dan Lembah Masurai, itu juga telah menyebabkan banjir dan tanah longsor.

"Sudah beberapa kali dilakukan penertiban dan beberapa kali bentrok antarwarga pendatang dengan warga setempat."

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...bah/2017-09-11

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Thailand Minta Ikan dari Bangka Belitung

- Petani Pidie Belajar Budi Daya Kakao

- Tanah Longsor dan Banjir Landa Padang