- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Rohingya dan Kisah Negara yang Membantunya.


TS
c4punk1950...
Rohingya dan Kisah Negara yang Membantunya.
Quote:
Rohingnya ...drama kemanusiaan yang tak berujung, entahlah mau sampai kapan dan akhir dari kisah ini.

Negara dengan penduduk muslim mayoritas mengutuk aksi Myanmar, dengan kekerasan yang di pertontonkan kepada dunia.
Tak lupa negara kita yang tercinta ini pun berdialog dengan mereka, bahkan banyak juga negara2 lain yang membantu.
Berhubung ini kisah negara yang membantu Rohingya mari kita awali dengan negara muslim di Timur Tengah.
Arab Saudi
Seperti pernyataan warga Rohingnya di Arab Saudi "Arab Saudi telah mendukung kami Rohingya tahun 1968, saat Raja Abdul Aziz menerima imigran pertama imigran Burma. Izin tinggal tetap telah dikeluarkan untuk Rohingya tahun 1980 saat pemerintah Raja Saud," lanjut Marouf lagi saat berbicara pada forum Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah.
Sementara Arab News memberitakan, sekitar 4 juta warga Rohingya di Saudi kini berhak untuk mendapatkan iqama.
Abdulmajeed mengatakan bahwa Rohingya telah lebih dari 70 tahun lalu menjadi bagian dari Arab Saudi, setelah kabur dari penganiayaan dan konflik antaretnis di Myanmar.
Kini, warga Rohingya bisa bekerja, mendapatkan layanan medis dan menempuh pendidikan di sekolah pemerintah serta hak-hak warga negara lainnya.
"Kami sekarang bisa bergerak bebas dan bergabung dengan sistem pendidikan umum, tidak lagi belajar di sekolah sumbangan swasta,"
Mayoritas Rohingya tinggal di Mekkah, kebanyakan bekerja di sektor konstruksi atau mengajarkan hafalan al-Quran.
Selain itu, Rohingya juga telah melebur bersama warga Saudi. Ibrahim adalah salah satu orang Rohingya yang berhasil menyatu di Mekkah. "Alhamdulillah kami belajar bahasa Arab di sini, tumbuh di sini. Namun kami tidak melupakan bahasa asli kami, termasuk bahasa Rohingya," kata Ibrahim, dilansir Al Arabiya, Rabu 8 Mei 2013.
Turki
Sejauh ini tercatat sekitar 146 ribu pengungsi Rohingya telah mengungsi ke Bangladesh sejak konflik kembali pecah di Rakhine pada 25 Agustus 2017.
Sementara itu, otoritas Turki sebelumnya menyatakan, Badan Bantuan Kemanusiaan Turki (TIKA) akan mulai menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Myanmar, setelah mendapat izin. Penyaluran bantuan akan dilakukan menggunakan helikopter militer dan dikoordinasikan dengan otoritas lokal di Rakhine. Sedikitnya ada 1.000 ton bantuan kemanusiaan, yang terdiri dari makanan, pakaian dan obat-obatan, yang akan disalurkan oleh Turki.
Lalu kita merapat ke asia tenggara ya guys.
Malaysia
Sekitar 60 ribu pengungsi Rohingya dari Rakhine, Myanmar berada di Malaysia. Pemerintah Malaysia menyatakan tak akan sembarangan mengeluarkan kartu Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) untuk para pengungsi Rohingya karena pihaknya ingin lebih mengatur arus masuk Rohingya ke negara tersebut.
"Prioritas kami adalah rakyat kami dan kesejahteraan mereka. Bukan berarti kami tidak bersikap kemanusiaan. Saya pikir komunitas internasional harus menunjukkan kepedulian untuk penderitaan Rohingya," ujar Zahid seperti dilansir media Free Malaysia Today, Senin (4/9/2017).
Negara ini tidak mau sembarangan terima pengungsi sebab mereka juga mementingkan warganya sendiri.
Indonesia
Menurut data tahun 2015 sebanyak 35 orang etnis Rohingya yang menempati rumah penampungan di Bayeun, Kabupaten Aceh Timur.Sebanyak 25 orang etnis Rohingya lainnya ditampung di Blang Adoe, Kabupaten Aceh Utara.
Lalu data terkini Pengungsi Rohingya di Indonesia saat ini tersebar di 3 wilayah, yaitu Aceh (sekitar 1.807, yang bercampur dengan pengungsi dari Bangladesh), Medan (319 orang), dan Makassar (210 pengungsi).
Jumlah pengungsi yang berada di Makassar mencapai 200-an lebih. Baik pria, wanita, dan anak-anak ditampung oleh United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan International Organization for Migration (IOM).
Biaya seluruh pengungsi ditanggung UNHCR dan IOM. Masing-masing orang mendapat uang saku Rp 1.250.000 setiap bulannya. Jumlah tersebut di luar tempat penampungan yang ditanggung UNHCR dan IOM.
"Kami tinggal di Indonesia penuh dengan aturan yang berlaku, karena kami ini imigran gelap. Kami tidak bisa menikah, kerja, sekolah, berkendara motor dan keluar sampai tengah malam. Kami hanya bisa tinggal, naik sepeda, tidak boleh pulang ke tempat penampungan lewat dari jam 10 malam.
Hampir sama dengan Malaysia pemerintah Indonesia menganggap mereka warga ilegal, karena rakyatnya sendiri masih banyak yang susah.
Ada desakan untuk menjadikan mereka WNI, maaf kawan rasa simpati sih boleh saja tapi banyak rakyat miskin di Indonesia apakah kalian bersimpati ??bahkan tak jarang kemiskinan mereka menjadi ajang sebuah acara hiburan di media televisi.
Kenapa anak jalanan yang ngamen di lampu merah tidak ditampung yang jelas mereka WNI ??
Kalau membantu perlengkapan senjata untuk memberontak sih sah saja, seperti Australia membantu Timor leste bukan ? toh sebagai muslim harus berani berjihad bukan takut mati, semua manusia pasti ujungnya kematian.
Seperti dikutip BBC.com, salah seorang etnis Rohingya yang masih ditampung di Bayeun, Kabupaten Aceh Timur mengaku bersedia dibawa ke negara manapun, asalkan tidak dikembalikan ke Myanmar.
"Saya tidak mau dikembalikan ke Myanmar, karena kalau saya dikembalikan kesana, sama saja dengan membunuh saya. Kami tidak diakui sebagai warga negara dan sering mendapat perlakuan tidak adil," sebut Umar.
Umar mengatakan, informasi yang diterima dari keluarganya yang masih tinggal di Myanmar, saat ini etnis Rohingya sedang dikejar oleh tentara Myanmar.
"Kami sangat menderita tinggal di Myanmar, sehingga kami lari dengan menggunakan perahu dan terdampar ke Aceh," ujar Umar.
Umar juga mengatakan, sebagian besar orang Rohingya yang ditampung di Bayeun, Kabupaten Aceh Timur melarikan diri dari tempat penampungan dan lari ke negara lain karena takut d pulangkan ke Myanmar.
"Kalau dipulangkan ke Myanmar, mereka akan mati, sehingga mereka memilih melarikan diri ke Malaysia," sambung Umar.
Yang namanya penjajahan ada maksud terselubung disana negara2 yang membantu Rohingya diatas pun pernah bersenggolan dengan HAM jadi bukan hanya myanmar, mungkin kalian lupa Arab dengan Houthi Yaman, Turki dengan Kurdi, Malaysia di Sabah dengan suku Sulu, bahkan Indonesia sendiri.
Wakil sekjen PKB Daniel Johan dari berbagai sumber menjelaskan, tragedi kemanusiaan terhadap warga Rohingya dilatarbelakangi oleh kepentingan ekonomi. Sebab, tempat bermukim warga Rohingya merupakan jalur sumber energi minyak dan gas.
"Ada konflik kepentingan ekonomi di balik persoalan Rohingya. Di situ ada jalur sumber energi, minyak dan gas. Saya rasa itu yang utama di sana. Dan, dibungkus dengan konflik agama dan dipelihara oleh militer Myanmar,"
Tampaknya politik yang dibungkus isu agama akan laku keras, semoga kita dapat berfikiran cerdas konflik di dunia ini tak lepas dari namanya ekonomi, toh dalam rumah tangga saja karena ekonomi bisa jadi prahara yang membara.
Jadi apa pendapatmu guys...?
Referensi
Dari berbagai sumber.
sumber
Diubah oleh c4punk1950... 10-09-2017 16:08
0
2.7K
Kutip
20
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan