Jakarta, GATRAnews - Ketua Umum Asosiasi Advokat Indonesia (AAI), Muhammad Ismak, menilai ditangkapnya Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bengkulu, Dewi Suryana, menunjukkan bahwa penegakan hukum di Indonesia sudah kacau.

Pasalnya, lanjut Muhammad Ismak di Jakarta, Jumat (8/9), hakim yang seharusnya menegakkan hukum dan menjatuhkan hukuman secara independen, malah menerima suap untuk mengatur lamanya hukuman sesuai orderan penyuap."AAI sangat prihatin, kalau pola penegakan hukum seperti ini dibiarkan, maka mau dibawa ke mana penegakan hukum di Republik ini. Penegakan hukum di Indonesia saat ini sudah kacau," ujar Ismak.Karena itu, Ismak berharap agar seluruh penegak hukum untuk duduk bersama membahas masalah ini lebih lanjut agar masyarakat bisa mempercayai penegak hukum yang kerap melakukan perbuatan negatif dalam menjalankan tugasnya."Kalau seperti ini terus tidak akan pernah maju bangsa ini. Kita harus duduk bersama antara semua organisasi advokat, hakim, jaksa, dan polisi untuk membahas apa yang bisa kita sumbangkan yang terbaik untuk bangsa ini," ujarnya.AAI, lanjut Ismak, juga meminta kepada Komisi III DPR RI yang membidangi masalah hukum untuk terus memberikan kepercayaan kepada KPKdalam menjalankan tugasnya. Sebab, selama ini KPK telah memberikan prestasi dalam penegakan hukum di Indonesia terkait isu korupsi yang ada di republik ini."Kita harus jujur ​​sama diri kita sendiri, jangan sekali-sekali dilihat dari setitik kesalahan, kemudian dijadikan bahan olok-olok untuk menghabisi KPK. KPK ini selama kiprahnya sudah banyak memberi prestasinya untuk bangsa ini. Karena itu, kita harus dukung KPK dalam menjalankan tugasnya," kata Ismak.

Reporter: Wanto Editor: Iwan Sutiawan

Sumber : http://www.gatra.com/hukum/283487-ha...ia-sudah-kacau

---


- KPK Sinyalir Wilson Penyandang Dana Suap Hakim Tipikor Bengkulu