Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sekkarAvatar border
TS
sekkar
Dilema Rokok, Nyawa atau Perekonomian yang Dikorbankan?






emoticon-roseRokok yang mengandung bermacam-macam zat adiktif yang mematikan memang sangat digemari dari semua kalangan, baik pria maupun wanita, baik dewasa bahkan masih anak-anak.

Quote:




Walaupun saat ini kemasan rokok sudah diberi peringatan gambar seram untuk mengingatkan bahaya merokok, tapi masih banyak kok yang merokok di depan anak-anak, merokok seharian karena malas makan, dan hal lainnya.

Bahkan di bungkus rokok sudah ada tertulis usia minimal perokok adalah 18 tahun, tapi masih banyak kok siswa berseragam yang pergi berjalan ke sekolah sambil mengisap sebatang rokok.

Iklan rokok yang sukses mencerminkan perokok adalah orang yang jantan, modern, dan gaul lah yang membuat seseorang menjadi perokok aktif.

Anda disaat masih belum perokok aktif, pasti merasa sesak menghirup asap rokok. Tapi saat anda menjadi perokok aktif, walaupun anda baru saja membuka bungkus rokoknya, anda akan merasakan aroma tembakau yang khas, antara rokok merek A dan rokok B. Ketika anda membakar sebatang rokok, anda akan menghirup aroma yang begitu menenangkan bagi pikiran anda. Benar bukan? Cukup anda sendiri yang menikmatinya, karena sebatang rokok itu nikmat hanya untuk diri sendiri, beda dengan yang dirasakan orang di sekeliling anda

Tembakau Indonesia itu Khas dan enak.
Akui sajalah bagi kamu perokok aktif, ini salah satu alasan anda belum mau berhenti. Harganya yang murah sebungkus kurang lebih 20rb belinya gampang dimana-mana ada.

Anda boleh bangga menjadi perokok aktif, karena pajak rokok itu tinggi. Pajak digunakan untuk membangun daerah, menggaji pegawai negeri, memberikan subsidi untuk masyarakat yang membutuhkan.

Quote:


Perusahaan rokok begitu besar, banyak tenaga kerja yang terserap disana. Bisakah anda bayangkan jika perusahaan rokok tutup karena tidak ada perokok? Saya yakin negara tidak akan aman karena tingkat kriminalitas akan meningkat, banyak wanita yang mengambil jalan pintas untuk menjadi Wanita Pejual Seks Komersial. PR lagi kan? perokok berkurang tapi malah meningkatnya HIV dan Infeksi Menular Seksual. Akui sajalah negara kita masih minim informasi penyebaran HIV dan IMS.
Dari rokok lah beberapa orang mendapat kesempatan beasiswa sekolah tinggi, mereka pulang ke Indonesia dan membangun Negaranya tercinta.

Rokok masih barang Legal di Negara ini, selama merokok di usia yang tepat dan tidak berlebihan.
Merokoklah di tempat yang tepat, seperti smoking area. Jika ada anak kecil sebisa mungkin jangan merokok, karena secara tidak langsung akan memberi contoh untuk anak. Jangan merokok di lingkungan yang bukan perokok, pergilah ke tempat yang sekiranya anda tidak akan mengganggu siapa pun jika merokok. Jangan merokok di rumah, karena asapnya akan menempel ke tembok lama, ke baju juga bau. Lingkungan rumah harus menjadi lingkungan yang sehat.

Perokok aktif harus hidup sehat, jangan merokok seharian sama ngopi doang sampe lupa makan. Merokok jangan terlalu banyak, karena kamu sendiri yang akan merasakan batuk-batuk atau sesak sendiri. Gambar bungkus rokok itu sebagai pengingat bahayanya merokok! Itu bukan stiker unyu-unyu, tapi ada artinyaemoticon-Ngakak (S)

Serba salah bukan?
Kalo banyak perokok, banyak masyarakat yang gaya hidup enggak sehat. Jika banyak yang berhenti merokok, banyak sekali pihak yang rugi.

Bagaimana pendapat kaskuser?
Mari kita diskusi emoticon-Embarrassment
Ditunggu komentarnya yaa emoticon-Kiss (S)

emoticon-Angelemoticon-Angel emoticon-Angel


emoticon-rose Kutipan untuk Thread Ini :
Quote:

#989 emoticon-Paw



0
28.5K
287
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan