KOMPAS.com - Bagi sebagian besar orang Indonesia, tak lengkap rasanya makan tanpa ditemani sambal. Namun, membuat sambal yang enak terkadang harus sedikit repot, terutama jika harus menggunakan cara tradisional yang diulek.

Chef Yuda Bustara mengungkapkan, proses mengulek memang akan membuat rasa sambal lebih enak. "Waktu diulek itu cabai yang ditekan ke ulekan akan keluar minyak alaminya, jadi rasa pedasnya kuat menempel di lidah," katanya saat ditemui Kompas Lifestyle beberapa waktu lalu.

Namun, bagi lulusan Taylor's Collage and Universite Le Mirail School of Hospitality and Tourism di Malaysia ini ada cara yang lebih mudah untuk membuat sambal enak tanpa repot mengulek.

Ia menjelaskan, setelah bahan-bahan sambal diblender kemudian blender tersebut ditumis dengan menggunakan sedikit minyak.

"Rasanya enggak akan berubah, intinya setelah diblender lalu di tumis, minyak alaminya akan keluar juga," terang penggemar Chef kenamaan Sisca Soewitomo dan om Rudy Choirudin ini.

Sementara untuk tingkat kehalusannya, tergantung selera masing-masing orang. Jika suka sambal dengan ulekan cabai kasar maka pada saat memblender disarankan untuk tidak memblendernya terlalu lama.

Kalau ingin sambal yang dihasilkan lebih halus artinya harus diblender lebih lama, tergantung selera. Intinya, untuk tidak merubah rasa, setelah bahan diblender disarankan untuk ditumis.

Menurut Yuda, dengan semakin majunya teknologi peralatan dapur, dirinya lebih memilih untuk memanfaatkan teknologi yang ada ketimbang harus repot untuk mengulek sambal secara manual yang cukup menguras tenaga.

"Kalau ada teknologi yang lebih canggih kenapa kita harus repot-repot, yang pentingkan rasanya enak tidak berbeda," pungkasnya.

http://lifestyle.kompas.com/read/201...f-yuda-bustara




memang lebih cepat, bisa dimodif dan halus lewasat blender