klawnpompAvatar border
TS
klawnpomp
Rindu & Ego
Rindu itu bagaikan hujan, rintiknya jatuh perlahan lalu melebat, basah
penuh air..
semakin deras, semakin meluap..
Lalu kerinduan.
Pernah di jatuhi hujan?
Pilu? Gelisah? Dingin? Basah?
Atau Nikmat? Sejuk? Teduh? Haru?
Itu hanya rasa, tinggal bagaimana kamu merasakannya.
Jika kamu di basahi hujan lalu kamu gelisah, jelas kamu akan berlari dan pergi dari hujan.
Tapi jika kamu dibasahi hujan lalu kamu menikmatinya, sejuk bukan?
Ya memang kalau terlalu lama sudah pasti kamu basah kuyub. Lalu kedinginan.
Tp kedinginan pun bisa nikmat jika kita nikmati, sama seperti kerinduan.
Lalu kenapa bisa rindu?
Mungkin karena "Jarak", hal yang membuat aku dan kamu ja(t)uh merindu.
Atau karena "pertemuan", yang membuat ingin merasakan kembali rasa "pertemuan".
Memang jika sedang merindu, rasanya ingin bertemu. Apalagi jika rindu mu karena mencinta.
Seperti tak ada hari esok.
Kejam bukan? Tak ada hari esok seperti kiamat dan mau mati saja. Rasanya ingin.. Bahkan sangat ingin.. Jika rindu lalu ingin bertemu sekarang juga? Manis kah? Atau egois? Memaksa diri?
Rasa ingin pada rindu mu memang ego.
Jika ego terlalu banyak itu nafsu.
Ibarat makanan, rindu itu bahan utamanya.. Ego itu adalah bumbunya. Kebanyakan bumbu=nafsu
Jika terlalu banyak bumbu, nanti tidak sedap bukan?
Hati-hati dengan rindu, jangan terlalu banyak bumbu.
Bukannya rindu itu apa adanya? Rasa yang begitu jujur dan apa adanya.
Jika ingin pertemuan ya pakai ego mu, kalau pakai nafsu nanti memaksa.
Jika memang kerinduan? Rasakan, Nikmati, Sampaikan, Kirimkan rindu dan egomu. Jika semesta mengizinkan, dan rindu mu tersampaikan, pertemuan tak mungkin terelakan dan perjalanan rindu berbuah keindahan.
"Selamat Bercinta"
0
3.1K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan