Persiapan karir anak menjadi pekerjaan rumah bagi orang tua. Ada yang mempersiapkan jauh-jauh hari sejak anak menginjakkan kaki pertama kali di sekolah. Sebagian lain memberi kebebasan kepada mereka untuk memilih bila sudah waktunya tiba.
Salah satu jalur karir yang menjadi primadona hari ini ialah entrepreneurship. Meskipun tren enterpreneurship sedang in di masyarakat, ternyata persiapannya tidak mudah. Ada persiapan-persiapan tertentu yang perlu dilakukan sejak dini. Berikut delapan treatment yang bisa diterapkan orang tua untuk membentuk mental entrepreneurship pada anak.
Quote:
Target hidup yang tertulis memudahkan untuk mengingat apa yang ingin dicapai. Ini dikarenakan otak bekerja dua kali, ketika menentukan target dan saat menuliskannya. Coba ajak mereka untuk menuliskan 10 target lalu pilih satu yang paling ingin dicapai. Ketika anak telah membuat pilihan, bantulah mereka mengurai langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapainya.
Quote:
Mengenalkan anak kepada uang sejak kecil bisa menjadi keuntungan tersendiri. Poin utamanya yang diperkenalkan bukan pada nominal, namun lebih kepada bagaimana menghasilkan uang itu. Saat anak mengerti kesulitan mendapatkan uang, mereka bisa lebih menghargai dan tidak menghambur-hamburkan sembarangan. Caranya adalah memberikan mereka tawaran untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan disertai imbalan.
Quote:
Insting marketing merupakan satu hal wajib yang harus dimiliki seorang entrepreneur. Ajaklah anak untuk berdiskusi mengenai saluran-saluran pemasaran di sekitarnya. Misalkan billboard, banner, iklan majalah atau televisi, dan lain-lain. Mana yang efektif memancing pembeli, mana yang tidak dan apa sebabnya.
Quote:
Salah satu faktor kesuksesan dari seorang entrepreneur adalah ketepatan untuk mengenali situasi dan mengolahnya menjadi sebuah kesempatan. Saat anak terbiasa mengenali kesempatan yang hadir di sekitarnya, mereka bisa menganalisa cara untuk memanfaatkan kesempatan tersebut. Cara ini sekaligus menanamkan pengertian bahwa kesuksesan bisa datang dari kerja keras untuk mengolah kesempatan yang ada alih-alih keberuntungan semata.
Quote:
Pola pikir seorang entrepreneur adalah mengandalkan dirinya sendiri untuk meraih kesuksesan. Kemandirian bisa dibangun dari membiasakan seorang anak untuk menelaah bagaimana cara untuk memperoleh apa yang diinginkannya. Misalnya saat anak ingin membeli suatu barang, ajaklah mereka “brainstorming”untuk menghasilkan uang melalui entrepreneurship. Kawal anak anda untuk menjalani proses dari awal sampai akhir. Dengan demikian, ia akan terbiasa mandiri. Kemandirian dapat menimbulkan rasa percaya diri sehingga tidak mudah goyah dan dipengaruhi.
Quote:
Kegagalan seringkali jadi momok yang menghantui dan mengakibatkan trauma. Gagal seolah menjadi akhir dari segalanya, padahal tidak mesti demikian. Kegagalan bisa menjadi hal yang positif saat kita bisa mengambil pelajaran darinya. Saat anak menghadapi kegagalan, ajaklah mereka untuk menganalisis dimana akar masalah yang menjadi sumber kegagalan.
Quote:
Kunci dari entrepreneur adalah hubungan usaha dengan pelanggan. Tanpa pelanggan, tidak akan ada yang namanya usaha. Membangun kedekatan dengan pelanggan membutuhkan kemampuan komunikasi yang efektif. Membiasakan anak untuk bergaul dengan lingkungan yang berbeda dapat membantunya untuk mempelajari kemampuan tersebut.
Quote:
Anak dibiasakan untuk patuh kepada peraturan di sekolah. Mereka diajari mengingat pelajaran daripada menjadi seorang inovator yang menelurkan ide-ide segar. Entrepreneurship dapat melatih mereka untuk selalu berpikir “out of the box” dan membuat solusi yang unik. Caranya adalah memberikan anak anda kesempatan untuk menjadi ketua dalam aktivitas bersama yang menyenangkan. Misalnya olahraga tim, klub riset, kelompok diskusi, atau bisnis kecil-kecilan. Bisa juga dengan mempersilahkan anak anda untuk berbicara mewakili keluarga saat pertemuan dengan keluarga lain. Anak anda akan merasa dihargai dan berusaha mengemban tanggung jawab sebaik-baiknya.