Berita Hangat Perekonomian Hari ini
Quote:
MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebut investor asal Singapura menyatakan minat untuk ikut mendanai pembangunan proyek kereta ringan Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (LRT Jabodebek) senilai Rp2 triliun.
Pendanaan itu akan membuat porsi pembiayaan dari perbankan dalam negeri berkurang Rp2 triliun dari hitungan awal. “Nanti dengan investasi itu, porsi dari bank lokal akan turun. Itu sebenarnya untuk memancing orang (pihak swasta) masuk,” kata Luhut di Kemenko Kemaritiman, Jakarta, kemarin.
Kendati demikian, mantan menko polhukam itu masih enggan mengungkap investor dari negara tetangga itu. Luhut mengaku masih banyak perincian yang perlu diselesaikan dalam proyek pembangunan transportasi massal itu.
Menurut dia, proyek LRT Jabodebek merupakan proyek kereta ringan pertama yang digarap pemerintah dengan skema berbeda sehingga masih banyak peraturan pendukung yang belum tersedia.
Ia juga berharap keberhasilan proyek itu bisa dicontoh proyek sejenis lainnya di masa mendatang. “Jadi, mesti dibuat supaya semua lancar karena ini jadi copy-paste untuk proyek LRT lainnya,” ujarnya.
Proyek LRT Jabodebek dikerjakan PT Adhi Karya Tbk (persero) sebagai kontraktor dan PT KAI (persero) sebagai investor sekaligus operator.
Dana yang dibutuhkan untuk proyek itu mencapai Rp26,7 triliun yang terdiri atas anggaran negara melalui penyertaan modal negara (PMN) dan kredit perbankan.
Pemerintah menanggung sekitar Rp9 triliun dan sisanya diperoleh dari kredit perbankan dari Bank Mandiri, BRI, BNI, CIMB Niaga, dan BCA.
Sebelumnya, saat meninjau proyek LRT di sisi ruas Tol Jagorawi, kawasan Cibubur, Jakarta, awal Agustus lalu, Direktur Operasi III PT Adhi Karya Pundjung Setya Brata menyatakan kajian pembangunan proyek LRT Jabodebek tahap kedua seksi Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan dan Palmerah-Grogol ditargetkan rampung akhir 2017. “Harapannya akhir tahun ini selesai studinya,” ucapnya. (Ant/E-3)

Proyek ini banyak pendukungnya ! Mantaps
Salam Hangat
Sumur :
MI