tribunnews.comAvatar border
TS
MOD
tribunnews.com
Nyaris 100 Orang Tewas dalam Konflik di Myanmar, Warga Mengungsi ke Bangladesh



TRIBUNNEWS.COM, RAKHINE - Ribuan warga Rakhine, Myanmar, mengungsi ke Bangladesh, menyusul konflik di Rakhine yang sudah menewaskan nyaris 100 orang.

Pertempuran antara pasukan militer Myanmar dan ratusan anggota militan Rohingya, Sabtu (26/8/2017), terus berlanjut.

Menurut warga setempat dan informasi dari pemerintah, konflik paling parah terjadi di dekat Kota Maungdaw.

Pemerintah Myanmar mengatakan pihaknya telah mengungsikan setidaknya empat ribu warga desa di Rakhine.

Warga Rohingya, yang kebanyakan perempuan dan anak-anak, pun turut berupaya kabur dari konflik kekerasan tersebut.

Nyaris dua ribu orang telah mencapai Bangladesh sejak Jumat (25/8/2017) ketika militan pemberontak Rohingya menyerang lebih dari 20 pos kepolisian di Rakhine.

Baca: Kekerasan di Rakhine memburuk, ribuan umat Muslim Rohingya mengungsi

Korban tewas dikatakan mencapai 96 orang, yang termasuk di antaranya 80 militan Rohingya dan 12 anggota militer Myanmar, juga bayi.

Warga Rohingya di Rakhine menuduh pasukan pemerintah secara brutal membunuh warga sipil.

Hal tersebut disampaikan oleh kelompok Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA), yang menyebut pasukan militer Myanmar menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.

Namun, Kepala Menteri Rakhine, Nyi Pu, mengatakan bahwa pasukan pemerintah justru tengah mengupayakan perdamaian di Rakhine.

"Kami berusaha keras untuk menstabilkan situasi di daerah itu dan sekarang bisa dilihat daerahnya sudah stabil," klaim Pu.

Minggu (27/8/2017), Nyi Pu mengunjungi daerah-daerah yang terdampak konflik.

Padahal, menurut saksi mata di Maungdaw, Rakhine Utara, pada Minggu itu konflik masih berlanjut dan suara tembakan masih terdengar.

Penanganan terhadap 1,1 juta warga muslim Rohingya di negara mayoritas Budha itu dipandang sebagai sebuah tantangan besar bagi eks pemimpin negara yang kini menjadi penasihat negara, Aung San Suu Kyi.

Penerima Nobel Perdamaian itu kerap mendapat kritik dari negara-negara Barat atas ketidaktegasannya terhadap kekerasan yang dihadapi umat minoritas di Myanmar tersebut. (VOA News/Al Jazeera).

Sumber : http://www.tribunnews.com/internasio...-ke-bangladesh

---

Baca Juga :

- Pengungsi Rohingya di Bangladesh Ingin Jadi Warga Malaysia

- Derita Kaum Rohingya di Pengungsian Saat Bulan Ramadan, Kekurangan Makanan Berharap Bantuan Donatur

- Etnis Rohingya Asal Myanmar di India Terancam Dideportasi

0
538
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan