Gunung Argopuro adalah sebuah gunung berapi kompleks yang terdapat di Jawa Timur, Indonesia. Gunung Argopuro mempunyai ketinggian setinggi 3.088 meter. Gunung Argopuro merupakan bekas gunung berapi yang kini sudah tidak aktif lagi.
Gunung ini termasuk bagian dari Pegunungan Iyang, sehingga kompleks ini sering disebut Iyang-Argopuro. Kompleks Iyang-Argopuro merupakan kompleks gunung berapi raksasa yang mendominasi bentang alam antara Gunung Raung dan Gunung Lemongan di Jawa Timur, Indonesia. Di kompleks ini terdapat untaian lembah sedalam 1.000 m. Ada beberapa puncak yang dimiliki oleh gunung ini. Puncak yang terkenal bernama Puncak Rengganis / Welirang (topografichen Dienst 1928). Sedangkan puncak tertingginya berada pada jarak ± 200 m di arah selatan puncak Rengganis. Puncak tertinggi ini bernama Argopuro dan ditandai dengan sebuah tugu ketinggian (triangulasi).
Gunung Argopuro mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Gunung ini berada dalam wilayah Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Situbondo, dengan puncak Rengganis ada di wilayah Kabupaten Jember.

Pendakian kali ini ane memilih gunung dengan trek terpanjang se-jawa sebagai tujuan, mumpung libur panjang. Kali ini ane memilih naik via Baderan dan turun via Bremi supaya mendapatkan pengalaman yang lengkap. Dengan hanya bermodalkan gps hasil pinjamandan sedikit kenekatan karena kita berdua belum ada yang pernah ke Argopuro ane pun berangkat bersama teman pendakian ane yang masih sama seperti di thread ane sebelumnya Gunung Wilis yaitu Irfan. Dan Pendakian ini ane lakukan 1 bulan yg lalu, jadi mohon maaf bila ada beberapa informasi yang mungkin salah

Minggu, 16 Juli 2017
Setelah semua peralatan dirasa sudah siap semua, pukul 11.00 ane berangkat menuju terminal Purbaya Madiun. Disana ane sudah dinanti Irfan yang udah dateng lebih dulu. Pukul 11.30 kita pun naik bus Sugeng Rahayu tujuan Surabaya . Kita pun sampe terminal Bungurasih pukul 15.45. Disini ane janjian dengan alumni ane di sispala yang juga kaskuser disini mbahemedeg untuk mengambil gps yang udah di set tracklog Argopuro. Setelah dapat gps dan makan malam, pukul 18.15 kita pun melanjutkan perjalanan. Dan disini pun kita ditipu sama kenek bisnya. Dia bilang bisnya jurusan Situbondo, ternyata kenyataannya jurusan Jember jadinya kita harus oper bis waktu di terminal probolinggo dan pindah bis jurusan Besuki Kita pun sampe Alun-Alun Besuki pukul 22.30 dan saat turun dari bis kita pun langsung ditawari para tukang ojek untuk langsung berangkat ke Baderan. Padahal kan kita berencana berangkat besok dan kita pun juga gk berencana buat naik ojek, biar irit ongkos, hehe. Setelah menolak dengan halus tawaran dari tukang ojek, kita pun menuju Polsek Besuki untuk numpang beristirahat semalaman. Dan ternyata disana juga ada rombongan pendaki lain dari Bojonegoro yang berencana naik besok. Dan rombongan ini pun yang akan jadi teman seperjalanan kita berdua. Oiya di Polsek ini kita harus ninggalin ktp ya selama kita nginep





Senin, 17 Juli 2017
Pukul 04.00 ane dan Irfan bangun untuk membeli sayur-sayuran untuk pendakian nantinya di pasar. Pasarnya terletak di seberang Polres Besuki. Kita pun masih saja ditawari tukang ojek untuk memakai jasanya, sampai-sampai mereka ngikutin ane dan Irfan kembali ke Polres. Kita pun tetap konsisten, dan menolak dengan halus tawaran mereka. Pukul 05.30 kita melanjutkan perjalanan dan tidak lupa mengambil ktp terlebih dahulu. Kita harus berjalan terlebih dahulu ke arah selatan, rencananya sih kita akan mencari angkot menuju Baderan, tapi ternyata dari informasi yang ane dapat angkot tersebut sudah tidak ada. Setelah 15 menit berjalan, ada mobil berhenti di depan kita yang menawari tumpangan menuju Baderan, yang tentunya tidak gratis. Awalnya mereka meminta 1 orangnya Rp. 30.000, namun setelah ditawar, jadinya 1 orang Rp. 25.000. Tidak apalah, hemat 50% daripada ngojek




Pukul 06.45 kita pun sampe di basecamp Baderan, dan ternyata kantornya masih tutup. Irfan pun menghubungi Pak Samhaji. Kita beli sarapan terlebih dahulu sambil menanti Pak Samhaji datang. Pukul 08.00 kita packing ulang tas. Pukul 09.00 kita mendaftar pendakian. Ane dan Irfan pun memilih bergabung bersama rombongan Bojonegoro, jadi tim ane ada 6 orang di pendakian ini. Per harinya dihitung Rp. 20.000 untuk hari kerja. Namun kita tiap orangnya membayar Rp. 80.000 untuk 5 hari pendakian, mungkin dapet bonus 1 hari




Pukul 09.30 kita pun start mendaki, target hari ini adalah Pos Mata Air 1. Kita ditawari untuk naik ojek sampai batas makadam, namun kami menolaknya supaya dapet sensasi mendakinya dan tentunya supaya menghemat pengeluaranCuacanya memang sangat panas, ditambah lagi sebelum batas makadam jarang sekali ada pepohonan di jalur. Kondisi ini pun mengakibatkan kita sering berhenti untuk minum supaya tidak dehidrasi. Pukul 13.15 pun kita break untuk makan siang. Kita makan makanan yang kita bungkus dari warung di basecamp tadi. Pukul 13.45 kita lanjut jalan. Beberapa meter sebelum sampai Pos Mata Air 1 ada suara motor naik. Ternyata itu adalah rombongan dari Tasikmalaya yang juga naik hari ini. Mereka ngojek sampai Pos Mata Air 1. Pukul 16.15 kita pun sampai Pos Mata Air 1. Istirahat sejenak, lalu mendirikan tenda dan mengambil air untuk masak. Sekitar pukul 20.00 ada 2 pendaki yang baru tiba di Mata Air 1. yang 1 berasal dari Jakarta, satunya lagi dari Ngawi. Setelah masak dan makan tentunya, Pukul 21.00 kita pun beristirahat untuk menyimpan tenaga untuk keesokan hari.











Selasa, 18 Juli 2017

Pukul 05.45 kita bangun, lalu membuat kopi dan juga sarapan. Pukul 08.30 kita pun mulai berkemas, dan tidak lupa mengambil air untuk bekal di perjalanan nantinya. Pukul 09.30 kita start mendaki. Tujuan kita hari ini adalah Cikasur. Trek menuju Mata Air 2 masih sama seperti kemarin. kadang nanjak, kadang datar. Pukul 11.00 kita sampai di Mata Air 2, disini kita istirahat dan sekalian masak untuk makan siang.










Pukul 12.30 kita melanjutkan perjalanan. Trek setelah ini sangat mengasyikkan karena banyak datarnya dan juga ada turunannya, walaupun diawal menanjak. Pukul 13.00 kita sampai di Alun-Alun Kecil. Kita berhenti sejenak sekalian untuk berfoto. Dan lama-kelamaan cuaca semakin kurang bersahabat, hujan turun dengan cukup deras, kita pun melanjutkan perjalanan tanpa membuka jas hujan. Karena kita berfikir hujan hanya akan turun sebentar. Sekitar 20 menit hujan pun reda. Pukul 14.15 kita sampai di Alun-Alun Besar. Hampir 1 jam kita menghabiskan waktu disini hanya untuk berfoto. Pukul 15.00 kita melanjutkan perjalanan menuju Cikasur. Treknya pun sudah datar terus sampai Cikasur. Pukul 16.00 sampailah kita di Cikasur. Setelah tenda berdiri, kita menuju ke sungai kolbu untuk mengambil air dan juga selada air untuk masak nanti malam. Setelah makan malam, kita pun beristirahat, mengembalikan tenaga untuk keesokan hari.











Rabu, 19 Juli 2017
Pukul 06.00 kita bangun, dan langsung disambut dengan suara-suara hewan penghuni Argopuro, seperti merak dan monyet yang saling bersahutan. Sebelum sarapan, ane dan Irfan berkeliling Cikasur untuk berfoto-fotoDan ternyata di belakang tenda kita ada merak yang nangkring diatas pohon. Dia tidak beranjak kemanapun walaupun ane foto dari dekat, malahan mejeng saat ane foto. Pukul 07.30 kita masak lalu makan. Pukul 08.30 kita pun mulai beres-beres dan tidak lupa mengambil air di sungai kolbu dan sekalian membasahi badan yang lama tidak mandi ini Di sungai kolbu banyak para penduduk sekitar yang juga mandi sekalian mengambil selada air.














Pukul 10.15 kita melanjutkan perjalanan. Target kita hari ini adalah Rawa Embik, karena merupakan tempat sumber air terakhir sebelum puncak. Trek nya pun masih sama seperti sebelum-sebelumnya. Kadang nanjak, kadang juga datar. Perjalanan menuju Cisentor pun sudah banyak ditemui tanaman JANCUKAN. Tanaman yang dapat membuat kita kesakitan bila memegangnyaTapi beruntung kita tidak ada sama sekali yang menyentuhnya. Pukul 12.30 kita sampai Cisentor. Hampir 2 jam kita disini, karena selain beristirahat, kita juga sekalian masak dan makan siang.









Pukul 14.15 kita melanjutkan perjalanan menuju Rawa Embik dan tiba di Rawa Embik pukul 16.00. Istirahat sejenak lalu mendirikan tenda. Setelah selesai masak dan makan malam, kita pun tidur lebih awal sekitar pukul 20.00, karena untuk memulihkan tenaga dan besok kita harus berangkat lebih pagi, agar sampai di Taman Hidup tidak kemalaman.




BERSAMBUNG DIBAWAH