Lebih Sehat Kencing Sambil Berdiri atau Kencing Sambil Duduk (Pada Pria)
TS
smkosasih
Lebih Sehat Kencing Sambil Berdiri atau Kencing Sambil Duduk (Pada Pria)
Penasaran lebih baik mana kencing sambil berdiri atau kencing sambil duduk? simak ulasan artikel berikut ini gan:
Buang air kecil atau berkemih (biasa kita bilang : kencing) adalah proses pengosongan kandung kemih atau vesica urinaria, yang berfungsi untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme dalam tubuh. Pada kehidupan sehari-hari, umumnya laki-laki buang air kecil dengan cara berdiri, sedangkan perempuan dengan jongkok atau duduk pada toilet duduk.
Pertama kita bahas kencing sambil berdiri
Spoiler for kencing berdiri:
Walaupun hal ini sudah umum dilakukan oleh laki-laki dan didukung dengan sarana toilet yang memang dimaksudkan untuk kencing dengan cara berdiri, taukah kalian bahwa kencing berdiri sesungguhnya tidak baik? Secara medis kencing berdiri adalah penyebab utama penyakit kencing batu pada penderitanya, yang dapat mengakibatkan terjadinya lemah syahwat pada sebagian pria.
Kenapa?Kebiasaan kencing berdiri membuat proses pengosongan kandung kemih tidak maksimal, sehingga masih ada sisa-sisa air seni yang tertinggal di saluran kencing karena tak habis terpancar. Akibatnya sisa air seni yang menumpuk lama kelamaan akan mengkristal dan dapat membentuk batu kencing.
Bayangkan saja, toilet umum yang banyak terdapat sisa air kencing bagaimana keraknya? Apalagi kalau terjadi dalam tubuh kita?
Spoiler for bagi umat muslim:
bagi laki-laki muslim, apabila kencing dengan berdiri sebelum melakukan ibadah sholat, sangat dimungkinkan pada saat gerakan rukuk atau sujud masih terdapat sisa air seni yang menetes karena tidak tuntasnya proses berkemih. Kalau celana kena air seni sedikit jadi tidak sah** salatnya gan.
**salah satu sarat sahnya shalat adalah bersih dan suci dari najis baik hadats kecil maupun hadats besar, dan air kencing merupakan najis
Kedua kita bahas kencing sambil duduk
Spoiler for kencing duduk:
Berikut ini beberapa manfaat kalau kita kencing sambil duduk:
1. Mencegah penyebaran penyakit
Buang air kecil sambil duduk akan meminimalisir urine supaya tidak memercik dan menyebar ke mana-mana. Sebab urine yang menyebar bisa menjadi media untuk pertumbuhan bakteri.
2. Mengurangi risiko penyakit prostat
Pria yang buang air kecil dalam posisi duduk disebut bisa mengurangi risiko penyakit prostat.
Menurut peneliti departemen urologi di Leiden University Medical Centerdi Belanda, kencing berdiri berpengaruh terhadap kesehatan prostat pria. Mereka mengumpulkan dan menganalisis sebelas studi untuk membandingkan efek kencing duduk versus berdiri. Penelitian itu mengerucut pada tiga kunci yang menjadi parameter urodinamik yang erat kaitannya dengan kesehatan prostat pria. Tiga hal itu di antaranya: laju alir maksimum urin, waktu buang air kecil, dan volume post-void (jumlah urin yang tersisa di kandung kemih).
Hasil meta-analisis mereka menunjukkan, pria dengan jalur urin lebih rendah (LUTS) alias yang terbiasa kencing duduk, mampu mengosongkan kandung kemihnya sampai tuntas. Dalam studi itu, pria dengan LUTS meninggalkan lebih sedikit 25 milimeter urin di kandung kemih mereka, dan punya waktu kencing lebih sebentar, rata-rata 0,62 detik, ketimbang kencing berdiri.
Hal ini dianggap dapat memengaruhi kesehatan tubuh pria. LUTS memengaruhi kesehatan 40 persen pria yang biasa kencing duduk seperti peningkatan frekuensi kencing, buang air kecil yang menyakitkan, dan masalah pengosongan kandung kemih yang tak lengkap—beberapa ihwal yang paling umum meningkatkan pembesaran prostat, atau bahkan menimbulkan kanker prostat.
3. Mengurangi risiko infeksi saluran kemih
Kencing dengan posisi duduk bisa membuat kandung kemih sepenuhnya kosong. Selain risiko infeksi saluran kemih lebih rendah, kesehatan genital juga lebih terjaga.
4. Memperbaiki kualitas seks
Gangguan pada prostat akibat gaya kencing, bila diulur lebih jauh, memang dapat berpengaruh pada pola tidur, yang akhirnya berdampak pada menurunnya kadar testosteron pada pria. Kurangnya hormon itu pada akhirnya akan berdampak menurunnya gairah seks. Dengan kencing sambil duduk, secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas seks pada pria.
Spoiler for infografis kencing duduk:
Sejumlah negara bahkan tegas perkara hal ini. Pada 2012 lalu, misalnya, Swedia dan Taiwan membuat aturan untuk melarang pria kencing berdiri. Viggo Hansen, seorang anggota DPR di Swedia mengusulkan aturan yang menegaskan para pria agar tak lagi kencing berdiri karena dianggap menjijikkan dan tak sehat. Ia juga mengampanyekan kalau kencing duduk dapat meningkatkan kualitas seks pria.
Sementara pemerintah Taiwan, lewat Menteri Administrasi Perlindungan Lingkungan, Stephen Shen, mengimbau warganya untuk tidak lagi mengikuti cara kencing tradisional. Di Jepang, pada 2007, sebuah poling menunjukkan bahwa 49 persen pria Jepang yang sudah menikah lebih memilih kencing duduk karena para istrinya menyuruh demikian.