- Beranda
- Komunitas
- News
- Media Indonesia
Bersantap di Negeri 1.001 Malam


TS
Media Indonesia
Bersantap di Negeri 1.001 Malam

BEGITU Anda membuka pintu restoran ini, Anda seakan membuka pintu ke negeri lain. Kain yang digantungkan di langit-langit serta lampu yang menggantung membuat Anda merasa berada di dalam tenda di negara Timur Tengah. Ornamen-ornamen yang ada pun mendukung hal tersebut.
Suasana 'Negeri 1.001 Malam' itu menjadi tema dari restoran bernama Eatz. Rumah makan yang menyajikan makanan Timur Tengah dan India itu berada di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan.
"Kami memang ingin membuat atmosfer yang berbeda di restoran ini. Kami juga ingin membuat Anda nyaman," ujar Mohamed Inamulla, chef serta pemilik restoran Eatz, kepada Media Indonesia di Jakarta, Kamis (10/8).
Eatz terdiri atas dua lantai. Di lantai dasar, terdapat sejumlah meja dan para pengunjung bisa menikmati makanan secara konvensional. Sementara itu, lantai dua dipasangi sejumlah karpet dan Anda bisa makan secara lesehan.
Pria asal Sri Lanka itu mengaku sengaja memilih nama Eatz dan bukan nama yang berbahasa Arab, layaknya restoran Timur Tengah lainnya.
"Saya ingin para pengunjung fokus pada makanan yang saya sajikan. Saya ingin menghadirkan makanan dengan bumbu-bumbu otentik Timur Tengah namun rasanya bisa diterima orang Indonesia," ungkapnya.
Untuk memastikan masakan di Eatz menghadirkan rasa yang autentik, pria yang akrab disapa Hinam itu mendatangkan sejumlah bahan makanan dari luar negeri. Di antara lain beras, rempah seperti cardamon, daun kari, tembakau, kemiri, teh, dan saffron.
"Saya memilih mendatangkan bahan-bahan makanan itu dari luar negeri karena memang tidak ada di Indonesia atau rasanya berbeda. Seperti teh misalnya. Teh di sini, menurut saya rasanya berbeda dengan teh yang biasa saya minum di Sri Lanka," ungkap Hinam.
Eatz sendiri baru beroperasi di kawasan Radio Dalam, tepatnya di Marga Guna Plaza, selama 1,5 bulan.
"Kami juga ada di Aeon Mall. Di sana, kami berada di area food court. Karena ingin mendapatkan tempat yang lebih luas untuk berkreasi, saya mencari tempat baru dan mendapatkannya di sini," cerita Hinam.
Rendah kolesterol
Sebagai pembuka, Eatz menyajikan dua minuman dingin andalan mereka yaitu faluda dan ginger beer. Faluda yang biasanya disukai anak muda India itu kerap dipandang sebagai hidangan penutup itu terbuat dari campuran sirop mawar, selasih, jeli, susu, dan es krim.
"Rose syrup-nya kami buat sendiri," ungkap Managing Director Eatz Mellita Rizkawati. "Minuman ini favorit anak-anak." Sebagai hidangan pembuka, ada tiga jenis samosa, yaitu samosa kambing, daging sapi, dan ayam. Rasa rempah-rempahnya langsung terasa saat digigit. Rasanya akan makin bertambah dengan saus mint yang berwarna hijau.
Menyantap makanan India tentunya tidak lengkap tanpa kari. Jangan takut akan kolesterol dari santan, pasalnya di sini mereka tidak menggunakan santan. "Kari kami dibuat menggunakan yoghurt. Yoghurt itu kami buat sendiri," ujar Mellita.
Siang itu, Media Indonesia berkesempatan mencicipi butter chicken curry. Meski tidak menggunakan santan, rasanya sangat kaya.
Hidangan kari ini bisa dimakan dengan roti kubus, parata, turkish cheese bread, atau chapati. "Ini salah satu makanan favorit di restoran kami," ujar Mellita. Tidak hanya kari yang rendah kolesterol, olahan daging domba mereka pun dibuat rendah lemak.
"Daging itu di-marinated dengan yoghurt, herbs, dan spices selama semalaman. Setelah itu dimasak dengan pressure cooker. Kemudian di-grilled. Saat di-grilled itu, lemak-lemak yang ada di daging hilang," jelas Melli yang juga merupakan istri Hinam.
Nasi
Dari semua hidangan yang bisa dipilih dalam menu, yang menjadi unggulan restoran ini ialah nasi. Ada tiga pilihan nasi, nasi biryani, nasi mandhi, dan nasi kabsa. Anda bisa memilih yang versi lamb, chicken, atau plain. Ketiga jenis nasi itu sebenarnya mirip, bedanya ada pada campuran bumbu yang digunakan. Nasi biryani, misalnya, warnanya agak kuning dengan dominan aroma kunyit dan rasa yang sedikit pedas karena dimasak bersama rempah-rempah.
"Nasi biryani, kami memilih gaya hyderabad. Jadi sudah dimodifikasi dengan bumbu yang lebih banyak," ungkap Mellita.
Nasi mandhi merupakan masakan khas Yaman. Warna nasinya tidak terlalu kuning, tapi rasa rempah-rempahnya tetap terasa meski tidak sekuat biryani.
Nasi kabsa berwarna merah karena menggunakan saus tomat dan safron. Rasanya lebih gurih ketimbang mandhi karena menggunakan lebih banyak rempah. Nasi kabsa ini aslinya berasal dari Arab.
Bahan dasar nasinya mereka memilih beras asli India, beras basmati. Berbeda dengan beras pada umumnya di Indonesia, beras ini berukuran lebih panjang. Selain itu, beras basmati indeks glikemiknya tinggi sehingga baik untuk penderita diabetes.
Menemani bersantap nasi, coba mint tea hangat. Teh ini disajikan dalam dallah, teko yang biasa digunakan untuk menyajikan kopi qahwa. Untuk makanan penutup, coba wattalapam, puding khas Sri Lanka yang terbuat dari santan. Atau gulab jammun, ceminal manis khas India berbahan dasar susu. Bisa juga umm ali, puding roti khas Mesir. (M-4)
Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...lam/2017-08-20
---
Kumpulan Berita Terkait :
-

-

-



anasabila memberi reputasi
1
1.7K
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan