- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Mantan Prajurit AS Kembalikan Bendera yang Diambil dari Jenazah Tentara Jepang
TS
dragonroar
Mantan Prajurit AS Kembalikan Bendera yang Diambil dari Jenazah Tentara Jepang
Quote:

HIGASHISHIRAKAWA – Seorang marinir Amerika Serikat (AS) yang bertempur di Asia Pasifik pada Perang Dunia II rela terbang ke Higashishirawaka, Jepang, untuk mengembalikan bendera yang diambilnya 73 tahun silam. Bendera itu diambilnya dari jenazah seorang tentara Jepang bernama Sadao Yasue.
Marvin Strombo rela menyeberang Samudera Pasifik untuk mengembalikan bendera tersebut kepada pihak keluarga mendiang Yasue pada Selasa 15 Agustus 2017. Pihak keluarga tidak pernah menerima jasad Sadao Yasue atau apa pun barang peninggalannya.
Sang adik, Sayoko Furuta, langsung menutup serta menyeka wajahnya dengan bendera tersebut. Dibantu adik bungsunya, Tatsuya Yasue, nenek berusia 93 tahun yang sudah duduk di atas kursi roda itu menaruh bendera peninggalan Sadao di atas pangkuannya. Dengan lembut, Strombo mengusap si nenek.
“Saya bahagia sudah mengembalikan bendera itu. Saya bisa melihat betapa berartinya bendera itu baginya. Itu hampir membuatku menangis,” tukas Marvin Strombo, melansir dari Telegraph, Rabu (16/8/2017).
Bagian warna putih di bendera tersebut dipenuhi dengan tanda tangan dari ratusan rekan Sadao dan tetangganya. Sejumlah tulisan berisi doa agar Sadao Yasue beruntung di medan perang. Tanda tangan itu lah yang membantu Strombo melacak pemilik sebenarnya bendera tersebut. Bagi Tatsuya Yasue, bendera tersebut merupakan penutup dari lembaran kelam perang dalam hidupnya.
“Sepertinya perang sudah benar-benar berakhir dan kakakku kembali dari tempat orang-orang yang dilupakan,” ujar pria berusia 89 tahun tersebut. Tatsuya mengaku terakhir kali melihat kakaknya dalam keadaan hidup tepat satu hari sebelum Sadao pergi ke medan perang pada 1943.
Tatsuya, Sayako, dan Sadao menghabiskan waktu bersama di luar markas militer dengan menyantap sushi dan kue mochi khas Jepang. Sebelum berpisah, Sadao meminta kepada Tatsuya untuk merawat kedua orangtua karena akan segera menuju medan perang di mana kemungkinan bertahan hidup sangat kecil.
Selang setahun, pemerintah Jepang mengirim satu kotak kayu berisi beberapa batu sebagai pengganti jenazah Sadao Yasue. Pihak keluarga hingga kemarin belum tahu penyebab meninggalnya Sadao. Mereka hanya tahu ketika perang berakhir bahwa Sadao meninggal di Kepulauan Mariana sekira 18 Juli 1944 di usia 25 tahun.
Strombo memberi tahu bahwa ia menemukan jasad Sadao Yasue di Saipan. Ia menduga Sadao tewas karena gegar otak yang diakibatkan lontaran mortar. Marvin menemukan Sadao terbaring miring ke arah kiri dan nampak beristirahat dalam damai tanpa menderita luka parah.
Marvin mengatakan, pasukan Sekutu biasa mengambil bendera dari jasad tentara Jepang sebagai kenang-kenangan. Bahkan beberapa di antaranya laku dijual lewat proses lelang, sesuatu yang diupayakan oleh pemerintah Jepang untuk dihentikan demi menghormati keluarga korban perang.
sumber
pakisal212 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.5K
Kutip
7
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan