JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggelar sejumlah kegiatan dalam rangka memperingati HUT ke-72 Republik Indonesia. Rangkaian kegiatan ini bertajuk "Gebyar Jakarta Merah Putih".

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, rangkaian acara dimulai pada Rabu (16/8/2017) malam ini di halaman Balai Kota DKI Jakarta.

"Mulai kegiatannya nanti malam, malam pentas lagu perjuangan kemerdekaan ke-72," ujar Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan.

Keesokan harinya, bertepatan dengan HUT kemerdekaan ke-72, Kamis (17/8/2017), seluruh PNS DKI Jakarta akan mengikuti upacara bendera di Lapangan IRTI, Monas, Jakarta Pusat.

Pemprov DKI juga mengimbau upacara bendera dilaksanakan di setiap RW di Jakarta. Pada hari yang sama, proyek Simpang Susun Semanggi juga akan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

"Peresmian Simpang Susun Semanggi oleh Bapak Presiden," kata Saefullah.

Pada Kamis malam, Pemprov DKI Jakarta akan menggelar malam budaya dan tasyakur kemerdekaan di halaman Balai Kota.

Malam budaya ini salah satunya diisi dengan pertunjukkan wayang kulit dengan dalang Ki Entus Susmono.

Pada Jumat pagi, jajaran pejabat Pemprov DKI Jakarta akan senam bersama. Sementara pada Jumat malam, Pemprov DKI menggelar malam apresiasi seni dan budaya kemerdekaan di halaman Balai Kota. Pada Sabtu pagi, Pemprov DKI Jakarta menggelar gebyar RPTRA.

"Sabtunya ada parade gebyar RPTRA dan pameran produk RPTRA dari Monas menuju Balai Kota," ucap Saefullah.

Ada pula lomba memasak nasi goreng sehat yang iikuti jajaran pejabat Pemprov DKI Jakarta dan lomba menyanyi solo. Setelah itu, sejumlah penghargaan dalam berbagai perlombaan itu akan diberikan.

"Ada juga pemberian penghargaan Manggala Karya Kencana kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta," ucap Saefullah.

Pada Sabtu malam, Pemprov DKI Jakarta menggelar pentas seni kemerdekaan kantor-kantor kelurahan, camat, dan wali kota.

Pada pekan ketiga Agustus, enam rumah susun juga akan diresmikan, yakni Rusun Rawa Bebek, Rusun Cakung Barat Jalan Raya Bekasi KM2, Rusun Marunda, Rusun Semper, dan Rusun KS Tubun.


JAKARTA, KOMPAS.com- Sebuah panggung megah sedang disiapkan di halaman Balai Kota DKI Jakarta. Panggung tersebut akan diisi oleh berbagai acara kebudayaan dalam rangka perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Tidak tanggung-tanggung, acara kebudayaan di Balai Kota akan digelar setiap malam dari tanggal 16 sampai 19 Agustus. Pada Rabu (16/8/2017) malam, panggung hiburan itu akan diisi dengan pentas lagu-lagu kemerdekaan.

Pada 17 Agustus, Balai Kota akan diramaikan dengan gambus dari masing-masing kota dan kabupaten.

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, acara-acara kebudayaan memang sengaja diselipkan dalam perayaan HUT RI kali ini.

"Bagaimana pun juga, rasa syukur itu bisa diwujudkan dalam menampilkan kreativitas seni budaya. Semua seni budaya Nusantara akan ditampilkan di sini," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, kemarin.

Pada malam-malam berikutnya, acara kebudayaan seperti gambang kromong hingga wayang kulit juga ditampilkan. Semua itu merupakan rangkaian perayaan yang dinamakan Gebyar Merah Putih.

Panggung-panggung hiburan sebenarnya merupakan hal biasa dalam perayaan 17 Agustus. Menurut Djarot, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin menjadi pelopor yang membuat panggung itu dan memberikan hiburan kesenian dan kebudayaan secara maraton, tiap malam.

"Bagaimana pun juga nasionalisme harus dipupuk melalui berbagai macam cara, salah satunya lewat seni dan budaya," kata Djarot.

"Seperti Anda lihat di kampung-kampung di seluruh Indonesia, Anda lihat pasti ada pentas seni, di sini juga dong. Pemprov memberikan contoh bahwa kami juga melakukan pentas seni," ujar Djarot.

Pemprov DKI juga menggelar berbagai perlombaan. Salah satunya adalah lomba memasak nasi goreng sehat antar pejabat eselon II.

Upacara tiap RW

Tahun ini, Djarot juga mewajibkan tiap RW menggelar upacara 17 Agustus di lingkungan masing-masing. Ini untuk membangkitkan rasa nasionalisme warga di tiap RW.

Selain itu, Djarot mengatakan banyak masyarakat yang ingin mengikuti upacara, tetapi tidak tahu harus ikut di mana. Karena itu, Djarot mengeluarkan surat edaran agar tiap RW menggelar upacara.

"Ide itu juga sudah kami sampaikan kepada tiga pilar untuk ikut dalam upacara tersebut termasuk melatih petugas upacaranya meskipun upacaranya dilakukan secara sederhana," kata Djarot.

Untuk lokasi upacara, Djarot menyerahkannya kepada masing-masing RW. Mereka boleh menggunakan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) jika tidak ada lapangan terbuka di lingkungannya.

"Kalau ada di selain RPTRA silakan, di RTH juga boleh. Di kantor-kantor dekat situ juga boleh asalkan seluruh warga terlibat," kata Djarot.