Bila kita melihat pasar pasar elektronik, seperti Glodok, Kenari, dan semacamnya, pembeli semakin berkurang sedangkan pengeluaran untuk biaya sewa tempat setiap tahun naik harganya.



Tak urung mereka pun beralih ke sistem jual beli online, kecuali yang punya toko sendiri tidak mengeluarkan uang sewa baik perbulan/tahun.

Banyaknya toko2 online memang memudahkan customer bahkan pembayaran bisa dilakukan setelah barang di terima ( cash of delivery ).

Perubahan trend ini tidak hanya terjadi di Indonesia namun hampir di seluruh dunia grafik trend bisnis online mulai merajai bisnis di dunia.

Akibatnya, beberapa industri dan bisnis terpaksa atau dipaksa untuk beradaptasi. Jika tidak akan ketinggalan trend atau bangkrut.

Yuk kita intip sedikit bisnis online apa saja yang akan menggerus pasar konvesional offline yang ada di Indonesia.

Supermarket



Amazon go akan menjadi supermarket masa depan dengan sistem online.

Amazon merancang Amazon Go tanpa ada kasir, bahkan tanpa antrean sama sekali.

Pertama-tama, pelanggan yang datang cukup memakai aplikasi Go yang terpasang di smartphone untuk masuk ke toko dan pelanggan harus memindai smartphone mereka terlebih dahulu di sebuah gate khusus sebelum memasuki toko.

Kemudian, pelanggan bisa memilih barang belanjaan yang ingin dibeli dan langsung membawanya pulang tanpa harus membayar atau mengantre terlebih dahulu di kasir. Sangat mudah, pengguna tinggal datang, ambil barang, kemudian langsung pergi saja.

Semua barang-barang kebutuhan Anda akan otomatis tercatat di akun Amazon Prime ketika Anda keluar dari toko. Tagihan belanja pun akan dikirimkan langsung ke akun tersebut.

Sistem ini akan menggerus supermarket konvensional yang ada di dunia kalau tidak mau mengimbangi perkembangan trend online.

Brand2 pasar supermarket besar akan tumbang seperti hypermart, transmart, carefour, tip top dan lainnya.


Elektronik



Dengan menjamurnya toko online seperti lazada dan lainnya bukan tidak mungkin pebisnis di pasar elektronik terbesar seperti Glodok, Mangga dua akan sepi pengunjung.

Untuk toko yang menjual secara online mungkin masih bisa bertahan tetapi yang full ofline dipastikan penjualan akan sepi karena customer lebih nyaman transaksi online.

Handphone dan Computer



Pasar Konvesional tampaknya banyak beralih ke online seperti membeli barang Handphone dari batam yang lebih murah.

Untuk toko yang masih bertahan biasanya toko2 itu mempunyai pelayanan jasa service, dan juga bermain di dua sisi konvensional dan online.

Transportasi



Dengan adanya Go jek, Uber dan Grab transport offline langsung tumbang bahkan banyak demo di mana2 karena sistem online ini lebih membuat konsumen nyaman.

Walau berusaha untuk ditutup dengan berbagai aksi demo sistem online di sarana transportasi sudah menjadi primadona konsumen perkotaan, dan sistem ini semakin berkembang tidak hanya untuk transportasi saja bahkan menjadi delivery, dan sebagainya seperti penyediaan jasa pijat, make up, cleaning service, bengkel berjalan dll yang berkaitan di bidang jasa.


Koran dan Majalah



Hampir 90% dunia media cetak beralih ke online, nama2 besar seperti kompas, Republika, Suara pembaruan, Kartini Trubus dan sebagainya sudah menjadi media online.

Hanya tinggal sedikit sekali yang masih konvesional, efeknya banyak percetakan beralih mencetak ke banner, spanduk, flayer dan lainnya.


Ekspansi bisnis ke dunia digital atau online sudah menjadi keharusan yang harus dijalankan. Jika tidak akan tergerus zaman.

Alasan banyak orang terjun ke bisnis online karena mudahnya menjalankan bisnis online, modal kecil, tanpa resiko kerugian, membuat toko online dalam hitungan menit dan peluang keuntungan besar. Hal inilah yang membuat sebagian besar orang menjalankan bisnis online dan meninggalkan bisnis offline.

Tak jarang semakin lama pasar dunia untuk menjual online sangat penting dan internet merupakan gaya hidup anak2 modern zaman sekarang, bahkan tak jarang perkenalan antar anak manusia di jodohkan lewat media seperti facebook, twitter dsb.

Referensi

Terkini.com
Grid.com
Wikipedia

Dan sumber lainnya