Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

covesia.comAvatar border
TS
covesia.com
Peringati HUT RI ke 72, Fadli Zon Resmikan Patung The Founding Fathers


Covesia.com- Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon resmikan Empat buah patung The Founding Father (Pendiri Republik Indonesia) yang terdiri dari patung, Soekarno, Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, Tanmalaka yang berada di Rumah Budaya Fadli Zon, Aie Angek Cottage, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, pada hari Selasa (15/8/2017).

Fadli Zon menyebutkan, di Indonesia pun istilah Pendiri Bangsa lebih merujuk pada nama-nama yang terlibat dalam penyusunan struktur negara RI menjelang hari kemerdekaan. Mereka adalah para anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang kemudian dibubarkan dan diganti dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), ditambah tokoh yang hadir merumuskan naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda, 16 Agustus 1945.

Fadli Zon mengatakan istilah Pendiri Bangsa memiliki pengertian yang lebih luas dari itu, sebab kelahiran sebuah negara dibidani oleh pejuang yang boleh jadi tidak terlibat dalam urusan-urusan teknis tersebut. Dalam kesempatan kali ini, kita hanya membuat empat patung dari sekian banyak yang bisa disebut sebagai The Founding Father.

Keempat tokoh ini menjadi representasi dari pola dan bentuk perjuangan kemerdekaan di Indonesia. Bahwa tigadari empat tokoh tersebut adalah putra Minang, kita semua tentu patut berbangga. Karena tanah minang memang telah melahirkan tokoh-tokoh yang punya andil sangat besar bagi kelahiran dan perjalanan bangsa Indonesia.

"Kita tahu, Bung Karno adalah pejuang kemerdekaan Indonesia yang di usia 26 tahun sudah mendirikan PNI. Dengan PNI-nya tersebut, Bung Karno terus berjuang melawan kolonialisme di seluruh tanah Hindia Belanda. Hingga akhirnya pada usia 32 tahun, Ia ditangkap oleh polisi kolonial Belanda dan dijebloskan ke penjara suka miskin selama 4 bulan. Setelah itu ia dibuang ke Ende,Flores selama empat tahun dengan didamoingi ibu Inggit Ratna Djuwani dan mertuanya, ibu Asmi. Selama di pembuangan inilah beliau banyak menulis artikel yaang diberi judul "Surat-surat Islam dari Ende".

Fadli Zon menceritakan, Bung Karno telah benar-benar mendedikasikan kehidupan bagi kemerdekaan Indonesia. Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, nama besar Bung Karno tak bisa lepas dari nama Bung Hatta. Hingga bersama tokoh Nasional lainnya, Bung Hatta memimpin Poetera dan kemudian menjadi anggota BPUPKI dan wakil ketua PPKI yang dibentuk oleh Jepang untuk persiapan kemerdekaan Indonesia. Puncaknya adalah pada tanggal 17 Agustus 1945 saat bersama Soekarno membacakan teks Proklamasi kemerdekaan Indonesia di Pegangsaan Timur 56.

Fadli Zon menambahkan, Tokoh lainnya yaitu Syahrir, Pemuda Indonesia yang memelopori penyelenggarakan Kongres Pemuda Indonesia, kongres monumental yang mencetuskan Sumpah Pemuda pada 1928. Juga Tan Malaka yang memilih jasa sangat besar bagi kemerdekaan dan terbentuknya republik ini.

Sayangnya catatan-catatan sejarah Indonesia kerap tak jujur dengan meghilangkan nama Tan Malaka dari ingar-bingar perjuangan kemerdekaan. Seakan-akan Tan Malaka, salah satu putra terbaik Pandan Gadang, Suliki, yang sekarang menjadi Kabupaten Limapuluh Kota itu tak pernah ada. Keputusam Presiden RI No. 53, yang ditandatangani Presiden Soekarno 28 maret 1963, Tan Malaka adalah seorang pahlawan kemerdekaan Nasional.

Ia memang pernah dilupakan sejarah. Namun gelar kepahlawanan masih untuh hingga kini, Dan hari ini, kita disini ingin mengabadikan sosok Tan Malaka sebagai The Founding Father bersama Soekarno, Hatta dan Syahrir. Acara ini paling tidak bagian dari upaya mengingat pahlawan nasional kita. Sebab bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah dan jasa-jasa para pahlawannya.

Patung ini merupakan karya seni dari seorang seniman Bambang Win yang dibuat dalam rentang waktu (2016-2017) yang terbuat dari bahan perunggu dan pembuatan patung ini merupakan ide dari Fadli Zon.

"Ide ini muncul dalam rangka memperingati HUT RI ke 72 dan kita belum pernah melihat ke empat tokoh ini duduk dalam satu kursi, makanya dengan pembuatan patung inilah kita bisa merealisikan mereka duduk dalam satu kursi, suasana kelihatan mereka berdialog untuk bangsa Indonesia ini," sebutnya

Fadli Zon menambahkan melalui peresmian inilah sebagai pengingat bagi kita semua bagaimana kita mengambil suri tauladan dari mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan yang kita nikmati saat ini, sebutnya lagi.

"Kita berharap dengan membuat patung-patung ini untuk mengapresiasi para tokoh-tokoh pendiri republik ini agar sebuah perjuangan mereka tidak mudah terlupakan nantinya oleh para generasi penerus bangsa saat ini, pungkas Fadli Zon.

Sumber: Covesia.com
0
6.3K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan