- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tangkap Koruptor, Fahri Hamzah Minta KPK Pakai Jurus Kucing


TS
etaterangkan066
Tangkap Koruptor, Fahri Hamzah Minta KPK Pakai Jurus Kucing

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai kinerja KPK semakin tidak jelas. Karena itu Fahri meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk bekerja secara senyap (diam-diam-red).
Fahri beralasan, sebagai penegak hukum, KPK harusnya diam-diam dalam melakukan investigasi. Dengan langkah tanpa sepengetahuan publik, para koruptor bisa langsung ditangkap dan barulah dipublikasikan.
"Jadi KPK harus pakai ilmu kucing. Diam saja, tapi ikannya ditangkap. Ini malah nggak. Kaya kuda, lari dari sana, tapi ujungnya nggak ketangkap karena suara kakinya keras betul," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/8/2017).
Dirinya meragukan atas pernyataan KPK terkait saksi kunci kasus e-KTP Johannes Marliem yang dikabarkan meninggal dunia di Amerika Serikat karena bunuh diri.
Namun, belakangan, KPK mengatakan proses kasus e-KTP tidak akan terganggu dengan kematian Johannes Marliem. Padahal sebelumnya disebutkan akan ada masalah ketika saksi kunci hilang.
"Katanya saksi kunci. Kalau hilang, berarti kasusnya kasusnya pun ikut hilang dong. Yang begini saya menganggap KPK berhentilah. Jangan dianggap KPK itu kantor berita KPK itu lembaga pengak hukum. Yang dia omongkan itu hukum saja. Fakta saja. Jangan manuver. Jangan berpolitik," imbau Fahri Hamzah.
Fahri beralasan, sebagai penegak hukum, KPK harusnya diam-diam dalam melakukan investigasi. Dengan langkah tanpa sepengetahuan publik, para koruptor bisa langsung ditangkap dan barulah dipublikasikan.
"Jadi KPK harus pakai ilmu kucing. Diam saja, tapi ikannya ditangkap. Ini malah nggak. Kaya kuda, lari dari sana, tapi ujungnya nggak ketangkap karena suara kakinya keras betul," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/8/2017).
Dirinya meragukan atas pernyataan KPK terkait saksi kunci kasus e-KTP Johannes Marliem yang dikabarkan meninggal dunia di Amerika Serikat karena bunuh diri.
Namun, belakangan, KPK mengatakan proses kasus e-KTP tidak akan terganggu dengan kematian Johannes Marliem. Padahal sebelumnya disebutkan akan ada masalah ketika saksi kunci hilang.
"Katanya saksi kunci. Kalau hilang, berarti kasusnya kasusnya pun ikut hilang dong. Yang begini saya menganggap KPK berhentilah. Jangan dianggap KPK itu kantor berita KPK itu lembaga pengak hukum. Yang dia omongkan itu hukum saja. Fakta saja. Jangan manuver. Jangan berpolitik," imbau Fahri Hamzah.
http://www.netralnews.com/news/hukum...mzah.minta.kpk



Tikus udah nggak takut lagi sama kucing Fahri
Kalau bisa pake jurus harimau deh
Sikat aja semua koruptor-koruptor di DPR itu
Mulai dari si Nopantol

Diubah oleh etaterangkan066 15-08-2017 10:25
0
1.4K
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan