Quote:
Quote:
Original Posted By zliang► Ada beberapa bacaan menarik tentang parfum:
http://www.nytimes.com/2006/08/27/st...ume_.html?_r=1
http://perfumeshrine.blogspot.com/20...ults-geza.html
Kebetulan juga disebutkan di situ bahwa
Fahrenheit menggunakan Iso E Super 25%. Iso E Super adalah salah satu
aromachemical yang populer digunakan pada parfum bertema
woody.
Bagus juga kalau bisa baca buku
The Perfect Scent oleh Chandlerr Burr. Masalah bahan sintetis vs natural juga rasanya disinggung dalam
Perfume A - Z: The Guide oleh Luca Turin dan Tania Sanchez.
Quote:
Original Posted By zliang►
Untuk lebih jelas lagi, silakan baca paper berikut:
Schon G. 2008. 'Escentric' Molecules. Chemistry & Biodiversity. 5(6):1154-8. Jun 2008. Verlag Helvetica Chimica Acta AG, Zurich.
Ini bukan artikel rumor, bukan pula artikel koran, tapi artikel di jurnal ilmiah.
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/1...90092/abstract
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18618401
Di dalamnya ada tabel berisikan parfum yang menggunakan Iso-E Super (molekul sintetis yang pernah saya singgung) dengan konsentrasi tinggi. Berikut daftarnya:
Table. Top Ten Fragrances with Regard to Their Content in Iso E Super (1)
No., Fragrance Name (Company, launch year), Iso E Super (1t2)
1 ,molecule01- (escentric molecules, 2005) 100%
2 ,Perles- (Lalique, 2007) 80%
3 ,Poivre Samarcande- (Herme`s, 2004) 71%
4 ,escentr.c01- (escentr.c molecules, 2005) 65%
5 ,Terre d- Hermes- (Hermes, 2006) 55%
6 ,Incense Kyoto- (comme des garcons, 2002) 55%
7 ,Incense Jaisalmer- (comme des garcons, 2002) 51%
8 ,Fierce for Men- (Abercrombie & Fitch, 2002) 48%
9 ,Kenzo Air- (Kenzo, 2003) 48%
10 ,Encre noire- (Lalique, 2006) 45%
Kalau mau baca lengkapnya:
http://ifile.it/3ges4zi
Quote:
Original Posted By Markovas►Kok rasanya nama saya disebut2? wkkkw...
Sedikit tulisan yg saya buat, sekaligus mengingat apa yg pernah saya pelajari..hehehe...
Definisi kimia:
ilmu yg mempelajari proses pembentukan, perubahan, penggabungan antara senyawa-senyawa kimia. So, kimia itu ada dalam semua aspek kehidupan kita.
Sumber/asal senyawa kimia, dapat dibagi 2:
1.\tAlami: berasal dari bahan alam (misal tumbuhan), mineral, mineral logam, logam (terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia)
2.\tSintetis: hasil sintesis manusia dg melalui proses-proses tertentu
Jadi alami atau sintetis merupakan terminologi utk asal bahan dari senyawa kimia tertentu.
Jenis senyawa kimia menurut ikatan molekulnya, dibagi 2:
1.\tSenyawa kimia organik: ikatannya mengandung ikatan karbon-hidrogen (C-H). Contoh: minyak atsiri, minyak, aspal, dsb.
2.\tSenyawa kimia inorganik: ikatan antar molekulnya merupakan ikatan ionik. Contoh: ikatan garam kation dan anion (MgCl2, NaCl, dsb).
Nah, jadi hrs jelas ketika kita menyebut
alami, maka itu merujuk kepada
sumber senyawa kimia. Walaupun sumber alami, namun senyawa kimia yg dihasilkan dapat berupa senyawa organik maupun inorganik.
Utk senyawa kimia yg berasal dari bahan alam, maka ada bidang kajian tersendiri yg disebut
kimia bahan alam. Termasuk di dalamnya mempelajari minyak atsiri, pewarna alam, dsb.
Senyawa kimia yg berasal dari sumber alami (bahan alam), biasanya sangat
tidak stabil. Kita ambil contoh minyak atsiri (=minyak volatil). Ketika terkena cahaya atau panas, atau dalam kondisi pH masam atau basa, maka bidang optik dan susunan molekulnya akan berubah. Dengan demikian akan merubah warna, khasiat, bau, dsb. Ini adalah permasalahan yg sering dihadapi ketika bekerja dengan bahan alam (alami).
Sehingga kemudian utk industri dalam skala luas lebih memilih utk menggunakan sumber sintetis utk menghasilkan senyawa kimia yg dibutuhkan dengan
biaya lebih murah, sifat yang stabil, dan murni.
Studi kasus: Parfum.
Menurut saya, sangat kecil parfum yg kita temukan di pasaran menggunakan senyawa kimia yg 100% bahan alami, tanpa campuran bahan sintetis. Bbrp hal yg perlu dicermati:
1.\tProses ektraksi senyawa kimia dari bahan alam menggunakan
ekstraktan sintetis, misal eter, etanol, metanol, dsb. Dalam hal ini saja sbnrnya sudah terkontaminasi dg bahan sintetis.
2.\tTerkait senyawa bahan alam yg labil, maka dalam proses pembuatan parfum di dalamnya ditambahkan
bahan penstabil (ini termasuk bahan sintetis)
3.\tApakah dapat dipastikan senyawa bahan alami yg digunakan memiliki bau, warna, dsb yg sama utk tiap batch yg diproduksi? Pertimbangkan bahwa sifatnya yg sangat labil. Jika menggunakan 100% bahan alami, tentunya setiap batch parfum akan memiliki variasi yg sangat besar.