- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Iran Tambah Rp 7 Triliun di Program Rudal, "Matilah Amerika" Terdengar


TS
methadone.500mg
Iran Tambah Rp 7 Triliun di Program Rudal, "Matilah Amerika" Terdengar
TEHERAN, KOMPAS.com - Parlemen Iran memutuskan untuk menambah alokasi anggaran sebesar 520 juta dollar AS, atau hampir Rp 7 triliun demi pengembangan program peluru kendali.
Keputusan yang tercapai dalam pemungutan suara di Parlemen Iran, Minggu (13/8/2017) ini, sekaligus sebagai bentuk perlawanan atas sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat terhadap negara republik Islam tersebut.
"Orang AS harus tahu, bahwa ini adalah tindakan pertama kami," kata anggota parlemen Ali Larijani, Minggu (13/8/2017), seperti dikutip AFP.
Larijani mengatakan hal itu setelah sebelumnya mengumumkan hasil suara terbanyak, yang dipicu hasrat perlawanan terhadap tindakan "teror" AS di wilayah Iran.
Usai Larijani mengumumkan hasil pemungutan suara tersebut, anggota parlemen Iran serempak meneriakkan kata: "Matilah Amerika".
Dari 244 anggota parlemen yang hadir, 240 orang memberikan suara yang mendukung penetapan keputusan dalam undang-undang tersebut.
Pemungutan suara ini dilakukan setelah sanksi terbaru AS terhadap Iran pada bulan Juli, yang menargetkan program rudal Teheran.
"RUU tersebut didukung oleh kementerian luar negeri dan pemerintah, serta merupakan bagian dari tindakan oleh komite pengawasan JCPOA untuk menghadapi undang-undang Kongres AS baru-baru ini."
Demikian dikatakan Wakil Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi.
JCPOA adalah The Joint Comprehensive Plan of Action yang mengacu pada kesepakatan nuklir 2015 antara dengan kekuatan dunia.
Di dalam kesepakatan itu, Iran menyetujui pembatasan ketat program nuklirnya dengan imbalan pelonggaran sanksi.
Diuraikan, dari jumlah 520 juta dollar AS yang disetujui tersebut, Pemerintah Iran harus membagi alokasi sebesar 260 juta dollar AS untuk pengembangan program rudal.
Kemudian, jumlah yang sama besarnya pun dialokasikan untuk pengembangan sayap operasi luar negeri Garda Revolusi, the Quds Force. Demikian dikutip dari kantor berita IRNA..
http://internasional.kompas.com/read...rika-terdengar
Keputusan yang tercapai dalam pemungutan suara di Parlemen Iran, Minggu (13/8/2017) ini, sekaligus sebagai bentuk perlawanan atas sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat terhadap negara republik Islam tersebut.
"Orang AS harus tahu, bahwa ini adalah tindakan pertama kami," kata anggota parlemen Ali Larijani, Minggu (13/8/2017), seperti dikutip AFP.
Larijani mengatakan hal itu setelah sebelumnya mengumumkan hasil suara terbanyak, yang dipicu hasrat perlawanan terhadap tindakan "teror" AS di wilayah Iran.
Usai Larijani mengumumkan hasil pemungutan suara tersebut, anggota parlemen Iran serempak meneriakkan kata: "Matilah Amerika".
Dari 244 anggota parlemen yang hadir, 240 orang memberikan suara yang mendukung penetapan keputusan dalam undang-undang tersebut.
Pemungutan suara ini dilakukan setelah sanksi terbaru AS terhadap Iran pada bulan Juli, yang menargetkan program rudal Teheran.
"RUU tersebut didukung oleh kementerian luar negeri dan pemerintah, serta merupakan bagian dari tindakan oleh komite pengawasan JCPOA untuk menghadapi undang-undang Kongres AS baru-baru ini."
Demikian dikatakan Wakil Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi.
JCPOA adalah The Joint Comprehensive Plan of Action yang mengacu pada kesepakatan nuklir 2015 antara dengan kekuatan dunia.
Di dalam kesepakatan itu, Iran menyetujui pembatasan ketat program nuklirnya dengan imbalan pelonggaran sanksi.
Diuraikan, dari jumlah 520 juta dollar AS yang disetujui tersebut, Pemerintah Iran harus membagi alokasi sebesar 260 juta dollar AS untuk pengembangan program rudal.
Kemudian, jumlah yang sama besarnya pun dialokasikan untuk pengembangan sayap operasi luar negeri Garda Revolusi, the Quds Force. Demikian dikutip dari kantor berita IRNA..
http://internasional.kompas.com/read...rika-terdengar




anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.7K
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan