Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

binuncarimamanAvatar border
TS
binuncarimaman
Dianggap Nistakan Adat, Pendeta Didemo Warga

Oleh Redaksi Cakrawala - 12 Agustus 2017 0
BERBAGI Facebook Twitter

Warga mendemo Pendeta yang dianggap menistakan adat
MAMASA, CAKRAWALA.CO,-Ratusan warga adat Kecamatan Sesena Padang, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, mendatangi Kantor Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Toraja Mamasa yang di jalan Demmatande.

Mereka berunjuk rasa, menuntut seorang pendeta bernama Paulus Bosong minta maaf, lantaran dianggap melakukan penistaan Adat melalui tulisannya berjudul “Menilai Zaman” yang diterbitkan dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-70 Gereja Toraja Mamasa beberapa waktu lalu

Dalam buku yang telah resmi ditarik peredarannya, terdapat salah satu bagian yang menyebutkan gelaran adat Sesena Padang bergelar, “todikokoi buria’na, toditungkai’ panitona” . Gelaran ini dinilai oleh tokoh adat dan warga Sesena padang sebagai penistaan terhadap adat bagi masyarakat yang masuk dalam keadatan sesena padang..


Karena tidak dapat menemui sang pendeta, massa kemudian long march menuju sekolah tinggi teologi mamasa tempat sang pendeta mengajar. Unjuk rasa nyaris berujung bentrok lantaran polisi tidak memperbolehkan seluruh massa menemui sang pendeta. Polisi akhirnya membiarkan massa memasuki aula tempat dialog.

Dalam tuntutannya yang disampaikan Tokoh Adat Sesena Padang Matasak, warga meminta Paulus Bosong meminta maaf kepada seluruh masyarakat sesena padang melalui media dan menarik bukunya yang berjudul menilai zaman lantaran melecehkan dan menghina adat sesena padang.

“Kami minta pendeta paulus agar meminta maaf ke adat soal tulisannya secara tertulis dan lisan yang di saksikan media” Tegas Matasak.

Sementara itu Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Toraja Mamasa dan beberapa pendeta lainnya yang menemui pengunjuk rasa bersama pendeta Paulus Bosong secara terbuka meminta maaf kepada masyarakat adat sesena padang dan akan menarik semua buku yang dianggap menistakan gelar adat sesena padang.


“Terlepas dari permintaan maaf pribadi pak Paulus, kami Mewakili Majelis Sinode Gereja Toraja Mamasa juga meminta maaf atas kejadian ini” Hengky gunawan, ketua BPMS-GTM

Usai berdialog dengan pihak Lembaga Gereja, massa akhirnya membubarkan diri. ***Jr GRL

https://www.cakrawala.co/2017/08/12/...-didemo-warga/

==============================================================

bodoh? Kagak lulus kuliah? Bisa coba propesi enih (pendeta), cuma punya skill bicara, hobi minta maap? dijamin langsung sukses emoticon-Recommended Seller
0
2.8K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan