

TS
Micro.Galaxy
MENAKJUBKAN!! MANFAAT KODOK YANG DILUAR NALAR!!
Sebuah terobosan pakan sidat baru berhasil ditemukan oleh anak Indonesia. Tiga mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya berhasil membuat pakan sidat dari bahan dasar tepung kepala kodok.
Pakan ini menjadi sorotan bagi para petani sidat lantaran kualitas pakan yang tidak jauh berbeda dari pakan sidat import yang mampu bersaing dan tentunya dengan harga yang jauh lebih murah. Pakan Sidat yang diberi nama KEDOK JESIKA ini mampu bersaing dengan kualitas yang sebanding tetapi dengan harga yang jauh lebih murah serta dapat menjadi pakan sidat lokal andalan.
KEDOK JESIKA merupakan singkatan dari tepung Kepala Kodok sabagai Upaya Diversifikasi Jenis Pakan Ikan Sidat. Pakan Sidat ini sekarang sudah mulai dilirik oleh para petani sidat khususnya didaerah Jawa Timur. Ahmad Yatsfa, salah satu mahasiswa pembuat pakan sidat ini menjelaskan bahwa KEDOK JESIKA sudah dijual dengan harga Rp 10 ribu rupiah per kilonya.
Awalnya, Ahmad Yatsfa tertantang untuk mencari solusi bagi para petani sidat yang terus mengalami kendala terhadap pakan sidat yang harganya terus melonjak dipasaran.
Ia berpendapat bahwa pakan ikan sidat yang cukup mahal di pasaran menyebabkan para petani sidat kesulitan dalam membesarkan ikan sidat, hal ini tentunya berdampak pada penurunan jumlah produksi ikan sidat Indonesia tiap tahunnya.
Oleh karena itu, Ahmad Yatsfa mengajak kedua rekan mahasiswanya, Fransisca Sariuli dan Patrick Mahargyo untuk bekerjasama menemukan solusi dari pakan ikan sidat yang harganya terus melambung dipasaran.
Lebih lanjut, pakan sidat KEDOK JESIKA memiliki kandungan protein sebesar 45,34 % yang menunjukan kadungan proteinnya tidak jauh berbeda dari pakan sidat import dipasaran. Sementara itu, produk ini mempunyai beberapa keunggulan diantaranya good water stability, ramah lingkungan dan Feed Convention Ratio yang rendah.
Ahmad Yatsfa menjelaskan bahwa pakan ini juga dirancang dengan kemasan yang menarik dan berbeda dari kemasan pakan ikan sidat lainnya. Untuk bahan baku, semua bahan untuk pembuatan pakan ini pun berasal dari dalam negeri. Namun demikian, Ahmad Yatsfa mengatakan bahwa pakan ini memiliki daya saing dalam kompetisi global. Ahmad Yatsfa mengungkap dalam dua bulan pertama pemasaran terjual 95 sak untuk ukuran 5 Kg, target pemasaran dijual di wilayah Malang, khususnya daerah Jawa Timur.
Pakan ini menjadi sorotan bagi para petani sidat lantaran kualitas pakan yang tidak jauh berbeda dari pakan sidat import yang mampu bersaing dan tentunya dengan harga yang jauh lebih murah. Pakan Sidat yang diberi nama KEDOK JESIKA ini mampu bersaing dengan kualitas yang sebanding tetapi dengan harga yang jauh lebih murah serta dapat menjadi pakan sidat lokal andalan.
KEDOK JESIKA merupakan singkatan dari tepung Kepala Kodok sabagai Upaya Diversifikasi Jenis Pakan Ikan Sidat. Pakan Sidat ini sekarang sudah mulai dilirik oleh para petani sidat khususnya didaerah Jawa Timur. Ahmad Yatsfa, salah satu mahasiswa pembuat pakan sidat ini menjelaskan bahwa KEDOK JESIKA sudah dijual dengan harga Rp 10 ribu rupiah per kilonya.
Awalnya, Ahmad Yatsfa tertantang untuk mencari solusi bagi para petani sidat yang terus mengalami kendala terhadap pakan sidat yang harganya terus melonjak dipasaran.
Ia berpendapat bahwa pakan ikan sidat yang cukup mahal di pasaran menyebabkan para petani sidat kesulitan dalam membesarkan ikan sidat, hal ini tentunya berdampak pada penurunan jumlah produksi ikan sidat Indonesia tiap tahunnya.
Oleh karena itu, Ahmad Yatsfa mengajak kedua rekan mahasiswanya, Fransisca Sariuli dan Patrick Mahargyo untuk bekerjasama menemukan solusi dari pakan ikan sidat yang harganya terus melambung dipasaran.
Lebih lanjut, pakan sidat KEDOK JESIKA memiliki kandungan protein sebesar 45,34 % yang menunjukan kadungan proteinnya tidak jauh berbeda dari pakan sidat import dipasaran. Sementara itu, produk ini mempunyai beberapa keunggulan diantaranya good water stability, ramah lingkungan dan Feed Convention Ratio yang rendah.
Ahmad Yatsfa menjelaskan bahwa pakan ini juga dirancang dengan kemasan yang menarik dan berbeda dari kemasan pakan ikan sidat lainnya. Untuk bahan baku, semua bahan untuk pembuatan pakan ini pun berasal dari dalam negeri. Namun demikian, Ahmad Yatsfa mengatakan bahwa pakan ini memiliki daya saing dalam kompetisi global. Ahmad Yatsfa mengungkap dalam dua bulan pertama pemasaran terjual 95 sak untuk ukuran 5 Kg, target pemasaran dijual di wilayah Malang, khususnya daerah Jawa Timur.
Spoiler for LOGO KEDOK JESIKA:
Spoiler for KEDOK JESIKA:
Diubah oleh Micro.Galaxy 12-08-2017 12:14
0
1.2K
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan