Jumat 11 Agustus 2017, 14:52 WIB
Hary Lukita Wardani - detikNews



Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)


Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah ngotot menyuarakan pembangunan apartemen untuk anggota dewan di lahan eks Taman Ria Senayan, Jakpus. Apa alasan Fahri?

"Apartemen jangan salah, itu tanah milik Setneg telah diserahkan ke grup Lippo. Tadinya mau dibikin mal, kami menentang, jangan dong dibikin mal. Kalau mau bikin apartemen supaya anggota DPR punya kesempatan relokasi biar dekat. Kan mulia itu," ujar Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (11/8/2017).

Fahri mengatakan, nantinya apartemen akan terintegrasi dengan gedung DPR sehingga para anggota dewan tak perlu jauh-jauh lagi ke kantor. 

"Ini yang disebut integrasi kawasan. Parlemen di mana-mana begitu. Parlemen seperti kota tersendiri karena dia adalah cabang kekuasaan independen," tutur dia. 

Proyek ini diwacanakan menggunakan usulan anggaran DPR Rp 5,7 triliun untuk tahun 2018. Fahri mengatakan, anggaran yang dikeluarkan untuk apartemen pada tahun 2018 'hanya' Rp 500 miliar. Anggaran itu akan dipakai untuk pembangunan pondasi apartemen.

"Dari Rp 5,7 T setahu saya cuma 500 miliar. Kan bertahap. Saya nggak tahu nanti dicek lagi. Multiyears. Anggarannya sekarang ini anggaran APBN-P yang kemarin untuk studi konsultan. Kemudian anggaran di 2018 nanti ditaruh untuk pondasi," terang Fahri.

DPR menyebut sudah berkomunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Menurutnya, usulan penataan kawasan parlemen harus segera dieksekusi.

"Ini sudah kita omongkan dengan Menteri PU karena menteri PU bilang itu gedung (gedung DPR) memang berbahaya dan overcapacity," tuturnya. 

"Tapi ini kan kawasan yang harus segera ditata. Tempat demo juga harus dibuat. Orang harusnya demo ke DPR.

Nanti DPR yang hajar eksekutif," tutup dia. (lkw/dkp)